Tinjau Sasaran Program Rehab RTLH, Bupati Tegaskan Bukan Membangun Baru Tapi Rehab
Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menegaskan bahwa Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), bukan membuat bangun baru, tetapi rehabilitasi.
“Ini bukan bangun baru, jangan salah artikan, ini dirahab saja tidak merubah bentuk, dari rumah tidak layak huni menjadi layak huni,” ujar Edi Damansyah, ditemui awak media usai meninjau rumah warga Kelurahan Bukit Biru yang menjadi sasaran Program RTLH, Jumat (23/2).
Dikatakannya program RTLH merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar dengan Kodim 0906/KKR, dalam program Rumah Besar Penanggulangan Kemiskinan (RBPK).
“Seperti hari ini kita langsung melihat rumah yang menjadi sasaran penerima manfaat” katanya.
Edi menyebutkan target dari program RTLH sebanyak 1.010 rumah yang sudah diverifikasi oleh tim Kodim 0906/KKR bersama tim pemkab Kukar. Basis data yang dipakai adalah basis data kemiskinan ekstrem yang diberikan pemerintah pusat melalui Bappenas kepada Pemkab Kukar.
“Jadi ini bagian dari realisasi program pengentasan kemiskinan yang kita tetapkan di dalam rumah besar pengentasan kemiskinan di Kutai Kartanegara” sebutnya.
Bupati Edi menjelaskan bahwa Rumah Besar Pengentasan Kemiskinan (RBPK) merupakan tempat semua stakeholder bersatu untuk bekerja bersama – sama.
“Rehabilitasi rumah ini target di APBD 1.001 rumah, terus nanti ada lewat desa melalui ADD minimal 3 rumah, terus juga para perusahaan melalui program tanggung jawab pemberdayaan masyarakat memberikan kontribusi rehabilitasi rumah khususnya pada ring satu di konsesi area perusahaan yang ada, semua kerja bersama ini lebih luas cakupannya dan masyarakat penerima manfaatnya lebih besar lagi” jelasnya.
Sementara itu Dandim 0906/KKR Letkol Inf Jeffry Satria menyebutkan dari kerja ini pihaknya tidak mau salah sasaran, dari data yang diterima dari pemerintah pusat ada beberapa yang langsung diverifikasi ada perbaikan – perbaikan.
Ia berharap bulan depan (Maret) sudah terverifikasi, nanti sisanya mencapai 1.001 sambil berjalan, targetnya akhir 2023 sekitar triwulan III dan IV harus sudah selesai pekerjaan 1.010 rumah, supaya penunjang pengentasan kemiskinan ekstrem hilang di 2024 menjadi nol persen.
“Jadi knpa hari ini kita kick off, ini juga supaya percepatan, ini Khan sudah akhir bulan, harapannya bulan depan (Maret) kita sudah mulai, diawali dari target – target yang sudah terverifikasi,” katanya.
Ditambahkannya karena merupakan pengentasan kemiskinan ekstrem, maka harus dilakukan verifikasi yang ketat jangan sampai salah sasaran.
“Orang yang tidak berhak menerima, orang yang berhak justru tidak menerima, itu yang kita tidak mau,” tegasnya.
Jeffry menjelaskan data 1.010 itu basis datanya sudah ada, namun pihaknya memakai dua data yakni : dari Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan data dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sekitar 10 persen harus disesuaikan.
Untuk personil yang terlibat dalam program ini, Jefri menyebutkan ada 2 Kodim yang terlibat, karena Kukar masuk wilayah Kodim Kukar dan Kodim Bontang.
“Sekitar 300 personil TNI yang terlibat dalam program ini, namun dalam pelaksanaan dilapangan kita tetap melibatkan masyarakat sekitar, kita sebagai penggerak dan tenaga ahli pertukangan, pelaksanaannya tetap bersama – sama dengan rakyat, hanya manejemen dan pengawasan TNI berperan disana,” pungkasnya. (Prokom01).