Wabup Buka Rembuk Nelayan, Sebagai Wadah Merencanakan Kebutuhan Nelayan Muara Badak
Tenggarong – Wakil Bupati (Wabup) Kutai Kartanegara (Kukar) H. Rendi Solihin membuka rembuk nelayan dan silaturahmi antara Pemkab Kukar dalam hal ini Pemerintah Kecamatan Muara Badak bersama masyarakat nelayan pesisir di halaman kantor Desa Muara Badak Ilir Kecamatan Muara Badak, Kamis (7/12).
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan kepada nelayan berupa mesin kapal Dompeng 42 unit, bibit ikan bandeng sebanyak 500 ribu ekor, safonen 5 ton, dan penyerahan dana hibah program Kukar Berkah kepada pesantren dan rumah ibadah masing-masing masjid Nurul Iman sebesar Rp. 1 milyar dan kepada yayasan Al Muhajirin Rp. 200 juta.
Wabup Rendi mengatakan rembuk nelayan itu sebagai wadah merencanakan kebutuhan para nelayan Muara Badak kedepan.

“Jadi kalau selama ini banyak cerita – cerita dan isue – isue yang berkembang dilapangan hari ini kita evaluasi semua, kalo ada yang bilang “Pak itu kemaren sudah dapat mesin besok dapat mesin lagi, terus mesinnya dijual, nah pada rembuk ini semua itu harus dibahas, itu fungsinya rembuk nelayan” katanya
Rendi tidak mau di tahun 2024 ada warga yang mendapat bantuan sampai dua kali sementara ada warga yang lainnya tidak dapat.
“Tidak ada lagi warga yang sudah dapat bantuan ditahun 2023, ditahun 2024 dapat lagi, karena ini selalu terjadi”tegasnya
Disebutkannya rembuk nelayan ini merupakan inisiasi dari para pemuda yang tergabung dalam Ikatan Komunitas Anak Nelayan (IKAN) dengan misi untuk merapikan data – data yang ada dikecamatan Muara Badak khususnya.
“Karena kami sudah menyiapkan anggaran khusus untuk Kecamatan Muara Badak” ujarnya.
“Kalau dulu yang dapat bantuan hanya para nelayan tangkap laut, nelayan tambak, tahun ini para nelayan bagan tangkap juga dapat dan ini akan kita lakukan kepada seluruh nelayan dikecamatan yang ada di kabupaten Kutai Kartanegara khususnya diwilayah pantai” imbuhnya.
Disebutkannya wilayah Kutai Kartanegara memiliki garis pantai terpanjang dengan jumlah nelayan terbanyak di Kaltim, dan hari ini Kukar sudah siap menjadi lumbung pangan serta lumbung perikanan di Kaltim.
“Kalau beras kita sudah menjadi penyumbang 50 persen dari kebutuhan pangan di Kaltim, dan kalo ikan di Kaltim khususnya Kukar kita sudah bisa memenuhinya, bahkan sebagian sudah kita kirim ke Sulawesi dan pulau Jawa” sebutnya.
“Sehingga sektor perikanan harus menjadi sektor unggulan di Kukar, khususnya untuk peningkatan perekonomian yang berkelanjutan dalam menghadapi Ibukota Negara Nusantara (IKN)” pungkasnya (Prokom01).




