Tenggarong – Kontingen kafilah Kecamatan Tenggarong keluar sebagai juara umum pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-42 tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tahun 2021, Keberhasilan tersebut ditandai dengan penyerahan piala bergilir oleh Bupati Kukar Edi Damansyah kepada Camat Tenggarong Arfan Boma pada pelaksanaan penutupan MTQ ke-42 tingkat Kabupaten Kukar di lapangan Mutiara Kecamatan Muara Badak, Rabu (3/11/2021) malam.

Hasil tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ketua LPTQ Kukar nomor : 28/SK-LPTQ/XI/2021 tentang kejuaraan umum pada MTQ ke-42 tahun 2021 tingkat Kabupaten Kukar di Kecamatan Muara Badak yang dibacakan oleh Koordinator Dewan Hakim H Supriyanto.

Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait khususnya panitia pelaksana MTQ Ke-42 yang telah melaksanakan kegiatan tersebut dengan baik dan sukses, menurutnya hal tersebut juga tidak terlepas dari peran serta seluruh masyarakat Kecamatan Muara Badak.

“Saat saya baru sampai tadi di Muara Badak dan berjumpa dengan beberapa para kafilah, mereka menyampaikan bagus pak panitianya, pemondokannya bagus, warga Muara Badak katanya ramah-ramah,” ucap Edi Damansyah menirukan percakapannya saat bertemu para kafilah.

Lebih lanjut, berkaitan dengan hasil capaian para kafilah pada ajang MTQ, dirinya meminta hal tersebut menjadi dasar sebagai bahan evaluasi MTQ tingkat kabupaten, tingkat kecamatan hingga tingkat desa dan kelurahan.

Sementara, berkaitan dengan rendahnya peminat dari beberapa kategori lomba yang diperlombakan pada ajang kegiatan MTQ, Edi meminta agar hal tersebut menjadi atensi khusus dari pihak Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kukar kedepannya.

“Ada beberapa cabang lomba yang semestinya harus ada pesertanya yang mengikuti dari seluruh kecamatan, namun nyatanya tidak semua ikut, tapi kami maklum pelaksanaan MTQ ditengah pandemi ini ada batasan-batasan lombanya, nantinya saya ingin ini menjadi atensi khusus pada pelaksanaan MTQ kedepannya,” ucap Edi Damansyah.

Sementara itu, berkaitan dengan hastag #2022KukarLima yang digaungkannya pada pembukaan MTQ beberapa waktu lalu, Edi berharap para kafilah yang nantinya akan dipersiapkan untuk mengikuti pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi ke-43 yang akan dilaksanakan di Kota Samarinda, bisa mewujudkan mimpinya mempertahankan juara umum untuk kelima kalinya berturut-turut bagi Kabupaten Kukar.

Diakhir sambutannya, Edi mengucapkan terima kasih atas pembinaan yang dilakukan pihak kecamatan hingga desa selama ini, dirinya berharap pembinaan yang berorientasi pada inovasi dan rencana strategis pembinaan serta pemuktahiran data dapat terus dilakukan update agar pembinaan dapat dilakukan secara sistematis, terstruktur dan terukur.

“Terus lakukan inovasi dan sinergitas dengan seluruh pemangku kepentingan di wilayah masing-masing, susun rencana strategis pembinaan serta pemuktahiran data agar pembinaan dapat dilakukan secara sistematis, terstruktur dan terukur yang dilakukan sejak usia dini, berjenjang dan berkelanjutan, dimana kunci cuma dua yaitu pembinaan dan pengembangan, terus lakukan itu,” ucap Edi Damansyah.

Adapun Peringkat 10 besar hasil MTQ Kukar ke 42 yaitu, diurutan (1) Kecamatan Tenggarong poin 60.
(2) Kecamatan Muara Badak poin 59. (3) Kecamatan Loa Janan poin 59.
(4) Kecamatan Tenggarong Seberang poin 35.
(5) Kecamatan Muara Jawa poin 30.
(6) Kecamatan Loa Kulu poin 25.
(7) Kecamatan Anggana poin 25.
(8) Kecamatan Muara Muntai poin 24. (9) Kecamatan Muara Wis poin 22.
(10) Kecamatan Samboja poin 21.

Untuk pelaksanaan MTQ ke-43 pada tahun depan akan diselenggarakan di Kecamatan Loa Kulu. (Prokom07).

Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah meminta seluruh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di wilayah Kukar, termasuk di Kecamatan Muara Badak untuk bisa menangkap berbagai peluang maupun potensi desa untuk menggerakkan perekonomian masyarakat desa.
Hal tersebut dikatakannya saat meninjau BUMDes Sapu Lidi Desa Muara Badak Ulu Kecamatan Muara Badak, Jumat (29/10/2021) lalu.

Bupati mengatakan bahwa BUMDes jangan bergerak sendiri-sendiri, dan tidak hanya terpaku sebagai suatu unit usaha simpan pinjam semata, akan tetapi juga harus mampu menangkap peluang yang ada.

“Jangan hanya terpaku bahwa BUMDes hanya suatu unit simpan pinjam saja, namun bagaimana BUMDes bisa berkembang dengan mengembangkan potensi besar yang dimiliki dengan ekonomi produktif lainnya, dan menangkap peluang pasar modern maupun ekspor sektor sekunder,” katanya.

Lebih lanjut Edi Damansyah mengatakan, dalam pengelolaan BUMDes, khususnya pada kegiatan membangun ekosistem layanan dan usaha berdaya saing dalam menangkap potensi yang dimiliki, desa hendaknya harus benar benar fokus, serius dan komitmen.
Maka menurutnya untuk mempersatukan BUMDes yang ada di Kukar agar maju bersama, perlu komitmen, keseriusan dan fokus seluruh BUMDes mengembangkan dan meningkatkan potensi besar yang dimiliki desa, untuk menangkap peluang pasar modern maupun internasional yang sudah terbuka lebar.

Edi mengharapkan BUMDes bisa merumuskan strategi yang optimal dalam upaya untuk meningkatkan perekonomian, pendapatan, dan pengelolaan potensi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.(Prokom 09)

Tenggarong – Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) H Sunggono, meresmikan program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Plus pada Warga, di obyek wisata Bukit Durian Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong, Selasa (2/11/2021).

Sekda saat membacakan sambutan Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan, sejak diberlakukannya Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 3 Tahun 2014 tentang STBM oleh Pemerintah, pembudayaan berperilaku bersih dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat menjadi prioritas pemerintah hingga dimandatkan kepada Pemerintah Daerah. STBM merupakan pendekatan untuk merubah perilaku bersih dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.

Tujuan dilaksanakannya STBM melalui pemberdayaan masyarakat, tentunya untuk mencapai kondisi sanitasi total di masyarakat dengan mengubah perilaku masyarakat melalui pemberdayaan, yang meliputi tiga komponen, yaitu penciptaan lingkungan yang mendukung, peningkatan kebutuhan sanitasi, serta
Peningkatan penyediaan sanitasi dan pengembangan inovasi sesuai dengan konteks wilayah.

Dilanjutkannya, saat ini STBM ditingkatkan lagi agendanya menjadi program STBM Plus yang secara nasional dilakukan untuk mengendalikan penularan penyakit Tuberculosis (TBC) dan terjadinya stunting (Gizi Buruk) pada Balita. Program STBM Plus itu sendiri dilakukan sebagai upaya mengintervensi perbaikan kualitas kebersihan, sanitasi lingkungan, serta membantu perbaikan ekonomi masyarakat yang terlibat dalam pembangunan fisiknya.

Selanjutnya, kata Sunggono Kukar turut andil dan secara aktif menyahuti kepentingan nasional dalam program PKTD STBM Plus. Dengan bergulirnya pelaksanaan program PKTD STBM Plus 2021 oleh Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, maka Pemkab Kukar mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar terlibat secara sinergi dalam menyukseskan program PKTD STBM Plus ini.
Terlebih lagi, program PKTD STBM Plus ini bersifat stimulan, sehingga diharapkan adanya dukungan dan peran aktif semua pihak, terutama dari Dinas Kesehatan dan Puskesman setempat untuk mendampingi masyarakat dalam mengenali permasalahannya, serta membantu masyarakat di dalam menemukan alternatif solusi penanganan dan menggali potensi di masyarakat maupun dengan dukungan dari stakeholder lainnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kukar dr Martina Yulianti dalam sambutan tertulis, dibacakan Plt Kasi Penyelamatan Lingkungan, Yuana Indrawati mengatakan sasaran program PKTD STBM Plus ini adalah keluarga tidak mampu yang sudah berperilaku hidup bersih dan sehat atau belum mengakses sarana sanitasi aman serta sesuai kriteria desa lokus Stunting dan TBC. Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kepala Keluarga (KK) penerima program PKTD STBM Plus berjumlah 20 KK. Dengan kriteria kasus TBC 11 KK dan kriteria kasus Stunting 9 KK dengan dana 150 juta per desa/kelurahan.

Selanjutnya, sarana yang dibangun, yaitu jamban keluarga, sarana cuci bahan, alat, papan, instalasi pengolahan air limbah cair rumah tangga, tempat sampah terpilah serta ventilasi atau genteng kaca. “Dengan harapan, sarana sanitasi yang sudah dibangun ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat penerima secara berkelanjutan, dan secara tidak langsung dapat menurunkan angka kejadian stunting dan TB di Kukar, khususnya di Kelurahan Loa Ipuh Darat sebagai salah satu lokasi intervensi kesling STBM Plus ini,” demikian harapnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Masyarakat (KKM) Loa Ipuh Darat, Maryana dalam laporannya mengatan bahwa kegiatan serah terima program PKTD STBM Plus 2021. Dari 10 lokus desa/kelurahan se Kukar, Loa Ipuh Darat menjadi satu-satunya desa yang mendapat program ini.

Terhitung dari bulan April, dan dimulai sosialisasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kukar, terkait program PKTD STBM Plus. “Program ini diharapkan, kasus Stunting dan TBC di Tenggarong khususnya Loa Ipuh Darat bisa ditekan, agar sanitasi lingkungan dalam masyarakat semakin baik,” harapnya.

Kegiatan ini, dihadiri Lurah Loa Ipuh Darat Ambo Dalle, Kepala Puskesmas Loa Ipuh dr. H. Nizamuddin, Pendamping program PKTD STBM Plus Kukar Nurul Huda, dan pengurus KKM Loa Ipuh Darat. (prokom05)