Tenggarong – Rahman, S.Kom kembali terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kutai Kartanegara (Kukar) periode 2023-2027. Setelah terpilih secara aklamasi (tunggal) pada Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Koni Kukar 2023, yang diikuti 51 Cabang Olahraga (Cabor) dari 56 Cabor keanggotaan Koni Kukar, di Grand Fatma Hotel Tenggarong, Sabtu (15/7) sore.

Rahman mengatakan setelah kembali dipercaya menahkodai Koni Kukar untuk yang kedua kalinya.

Visi Koni Kukar ke depan, kata Maman begitu sapaannya sehari-hari yakni Terwujudnya Koni Kukar sebagai organisasi yang solid dan profesional dengan sistem pembinaan Atlet yang terencana dan berkelanjutan untuk meraih prestasi yang unggul baik di tingkat Daerah, Nasional, dan Internasional.

Kemudian, Misinya ada 5 yakni Membangun Solidaritas dan Soliditas Koni dengan seluruh jajaran pengurus Cabor sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku olahraga.
Mengusahakan ketersedian sarana/prasarana yang memadai untuk meningkatkan prestasi Atlet. Membangun kesadaran masyarakat dan pengusaha agar lebih berperan dalam berbagai program peningkatan Atlet.

Membangun kerjasama yang harmonis dengan Pemerintah Daerah dan pihak-pihak terkait dalam pembinaan/peningkatan prestasi olahraga di Daerah. Melakukan program pembinaan pelaku olahraga dengan sistem yang terencana, berkelanjutan/bertanggung jawab.

“Dengan target, juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Timur (Kaltim) VIII tahun 2026 di Kabupaten Paser,” demikian tegasnya. (prokom05)

Tenggarong – Dalam konteks pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui visi misi Kukar Idaman berupaya melestarikan dan memajukan adat istiadat wilayah Kutai dengan program Kukar Berbudaya dan Kukar Kaya Festival (K3F).

Program Kukar Berbudaya menginginkan agar seluruh wilayah Kukar menjadi pusat penggerak budaya, tradisi, adat istiadat dan pengembangan karya seni yang bernilai tinggi. Sementara Kukar Kaya Festival (K3F) menginginkan agar seluruh wilayah di Kukar menggenapi pelaksanaan even 100 festival yang bertujuan untuk membangkitkan kembali perekonomian masyarakat dan UMKM agar terus berkembang.

Jadi, motifnya tidak semata-mata hanya untuk melestarikan khasanah budaya lokal, nilai-nilai tradisi, atau mengembangkan wisata daerah yang khas dan unik, melainkan di dalamnya ada semangat untuk membangkitkan ekonomi rakyat.

“Melalui pelaksanaan Erau Adat Benua Tuha Desa Sabintulung ini Pemkab Kukar menghimbau agar seluruh elemen masyarakat mendukung penuh kegiatan ini. Terutama generasi muda di Desa Sabintulung ini, harus turut menjaga kelestarian adat dan budaya desanya yang teraktualisasi dalam beragam kesenian, bergerak secara nyata untuk mengenalkan potensi keanekaragaman budaya di desanya hingga dapat dikenal secara luas melalui kekhasan dan keunikannya,” kata Bupati Kukar Edi Damansyah melalui Asisten III Bidang Administrasi Umum Totok Heru Subroto pada acara pembukaan Erau Adat Benua Tuha Desa Sabintulung Kecamatan Muara Kaman, Di Lapangan Sepakbola Desa Sabintulung, Sabtu (15/7/23) .

Lebih lanjut dikatakannya Pemkab Kukar memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kecamatan Muara Kaman dan Pemerintah Desa Sabintulung yang telah menyiapkan acara dengan baik. Selain perhelatan adat dan budaya, Erau Adat Benua Tuha Desa Sabintulung ini juga dimeriahkan dengan perlombaan olahraga tradisional, musik, dan pentas seni. Diyakini jika even semacam ini dapat dilaksanakan secara serius dan terus menerus maka akan berpotensi menggerakkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan pendapatan daerah dan desa.

Sementara Kades Sabintulung Arta mengucapkan terima kasih atas semua partisipasi yang ikut menyemarakkan gelaran Erau Adat Benua Tuha Desa Sabintulung. Terlebih lagi pada semua yang ikut dalam memberikan bantuan dalam pelaksanaannya.

”Kami sangat berterima kasih atas semua yang diberikan, kepada Dinas Pariwisata yang sudah memasukkan Adat Benua Tuha Desa Sabintulung sebagai kalender event Pemkab Kukar dengan memberikan bantuan anggaran hingga terselenggaranya acara ini, begitu juga dengan bantuan yang diberikan oleh perusahaan yang beroperasi sekitar Muara Kaman. Semoga acara ini membangkitkan kecintaan kita semua kepada budaya adat leluhur dan memberikan pelajaran budaya kepada generasi muda sebagai penerusnya,”ungkap Arta.

Acara Erau Adat Benua Tuha Desa Sabintulung dibuka dengan pemukulan gong oleh Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura XXI Aji Muhammad Arifin didampingi oleh Asisten III Totok Heru Subroto, Kepala Dispar Slamet Hadi Raharjo, Camat Muara Kaman Hj Barliang, Kades Sabintulung Arta dan disaksikan oleh undangan lainnya. Pagelaran berlangsung meriah dengan penampilan tarian masal oleh putra putri daerah Desa Sabintulung.(Prokom06)

Tenggarong – Enam hari perhelatan seni budaya bertajuk Kukar Festival Budaya Nusantara garapan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) telah selesai digelar, ditutup oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Wiyono yang didampingi kadis Parekraf Slamet Hadi Raharjo di Taman Kota Raja Tenggarong, Jumat (14/7) malam.

Penutupan diisi berbagai penampilan seni tari dari perwakilan peserta, ditandatangani penyerahan piagam penghargaan kepada para partisipan dan penyalaan kembang api oleh asisten ekonomi dan pembangunan, kadis parekraf, ketua DPRD Kukar Abdul Rasid, dan tamu undangan lainnya.

Asisten II Wiyono saat membacakan sambutan Bupati mengatakan enam hari pelaksanaan event tentunya berdampak (Multi Flyer Effect) terhadap ekonomi masyarakat juga terhadap jumlah kunjungan. Pelaku UMKM dan Ekonomi kreatif ikut terdampak positif, baik itu perputaran uang selama event, bertumbuhnya para pelaku serta ekosistem ekonomi kreatif yang semakin kuat di Kutai Kartanegara.

“Atas nama Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara, kami mengucapkan terimakasih kepada Dinas Pariwisata serta selamat atas terselenggaranya seluruh rangkaian kegiatan yang berjalan sukses sesuai jadwal yang direncanakan, juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua Tim Kesenian Nusantara yang sudah tampil luar biasa mengisi panggung seni dan street performance” ujar Wiyono.

Lebih lanjut Ia menyebutkan kolaborasi yang sangat apik ditunjukan oleh semua tim Kesenian dimulai sejak Kirab Budaya hingga tampilan di panggung seni baik itu di street performance, panggung lapangan basket maupun panggung bazar rakyat di stadion rondong demang.

Delapan Tim kesenian dari 7 (tujuh) Provinsi, 8 (delapan) Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur serta lebih dari 30 (tiga puluh) Sanggar seni dan paguyuban di Kutai Kartanegara tampil saling bergantian selama event, menjadikan suasana menjadi lebih semarak dan meriah.

“Tidak salah jika pada event ini dihelat dengan gelaran “Kukar Budaya Nusantara Tahun 2023” yang tercermin dari seluruh rangkaian acara hingga penutupan malam hari ini” sebutnya.

Ditambahkannya kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencapaian Program Dedikasi K3F (Kutai Kartanegara Kaya Festival) dan Program Kukar Kreatif Idaman yang berjalan secara paralel dan berdampingan sebagaimana amanat misi ketiga RPJMD yang ingin kami lakukan adalah Memperkuat Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Saya menyampaikan terimakasih kepada seluruh jajaran panitia dan semua pihak yang berpartisipasi atas suksesnya penyelenggaraan event tahun ini, namun jangan berpuas diri dengan yang sudah dicapai, jangan resistan terhadap kritikan dan saran masukan seraya terus berupaya meningkatkan kualitas event agar mampu dengan cepat pencapaian tujuan program dedikasi yang disebutkan diatas” pungkasnya. (Prokom01).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara H Sunggono menutup Pelatihan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) bagi Aparatur Pemerintahan Desa se-Kecamatan Muara Badak, Jumat (14/07/23) di Hotel Mercure Samarinda.

Sekda Kukar mengatakan Aset Desa merupakan barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli milik Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) atau perolehan Hak lainnya yang sah.

Ia juga menambahkan bahwa Aset desa harus berdaya guna dan berhasil guna untuk meningkatkan pendapatan desa. “Aset itu harus berdaya guna dan memiliki nilai tambah bagi desa,“ imbuhnya.

Perangkat desa harus bisa dan harus jeli melihat potensi desanya termasuk aset desa yang bisa menjadi sumber pemasukan bagi desa.
“Saya meminta tolong kepada perangkat desa untuk lebih jeli dalam melihat potensi desanya masing-masing sehingga potensi tersebut bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” pinta Sunggono.

Ia juga menjelaskan bahwa aset haruslah memiliki nilai tambah sehingga bisa dimanfaatkan dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan Kekayaan Milik Desa (KMD) itu juga tertuang dalam Perdes yang berpedoman pada peraturan mentri (Permendagri No. 1 Tahun 2016) dan yang memiliki kekuasaan dalam pengelolaan KMD tersebut adalah Kepala desa.

Dengan adanya KMD maka desa memerlukan aplikasi seperti SIPADES (SISTEM PENGELOLAAN ASET DESA) yang bertujuan mengelola aset desa berbasis sistem aplikasi yang dibangun oleh pemerintah (kemendagri) untuk mendigitalisasi dan mengotomatisasi proses pengelolaan asset desa agar lebih mudah.

Diakhir ia berpesan agar para Aparatur Pemerintahan Desa dapat lebih bisa memenfaatkan aset desa agar pendapatan desa bisa lebih meningkat dan masyarakat bisa lebih sejahtera.(prokom08)