Jakarta – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Asisten Administrasi dan Umum H Totok Heru Subroto, didampingi Sub Koordinator Penanaman Modal pada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kukar
Andi Wahyuni, menghadiri undangan Road To Mahakam Investment Forum di JW Marriot Hotel, Kuningan Jakarta, Kamis (31/8).

Kegiatan yang digelar oleh DPMPTSP Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut, di buka Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim Sri Wahyuni yang ditandai penekanan tombo digital.
Totok, mengatakan kegiatan ini tidak hanya di hadiri peserta dari kabupaten/kota se Kaltim saja tetapi juga mengundang Bank Indonesia (BI) dan para calon-calon Investor dari luar negeri.
Sehingga, kata Totok ini adalah kesempatan bagus untuk membuka peluang investasi di daerah masing-masing.

“Sayangnya Kukar dalam kegiatan ini belum sempat menjadi pembicara karena belum memilki Investment Program (Ipro). Ipro ini menjadi persyarat untuk investor agar mudah masuk karena sudah tergambar program baik secara sektoral maupun ditelnya,” ujarnya.
Selanjutnya, Totok menjelaskan karena Kukar belum memiliki Ipro maka belum bisa menawarkan untuk investasi rill. Dan harus diikuti dengan data- data yang lebih rill lagi.
Dengan tidak adanya Ipro ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) DPMPTSP Kukar untuk segera menyusun itu. Dan melengkapi data-datanya dan bekerjasama dengan OPD lain untuk mempersiapkan semua. Yang harus dilakukan, kata Totok adalah melakukan penyesuian penataan ruang dan yang paling penting terkait dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang baru. Kemudian, koordinasi terkait data-data tersebut dengan Dinas Pertanahan Tata Ruang, Bappeda, dan Disperindag Kukar karena jangan sampai ada investor balik lagi (gagal nanam modal di Kukar).
“Pemkab Kukar berharap, DPMPTSP Kukar segera mengkoordinasikan ke pertanahan untuk perbaikan. Bila perlu naik ke Sekda atau Asisten terkait parmasalahan tersebut,” demikian pintanya.

Secara terpisah, Andi Wahyuni membenarkan apa kata Asisten III bahwa Kukar belum mempunyai Ipro, tetapi terkait hal ini sudah dalam tahapan penyusunan Peta Peluang Investasi (PPI). Karena dalam penyusunan IPRO memang diperlukan sebagai instrumen dalam promosi investasi.
Kemudian, kata Andi penyusunan Ipro sendiri membutuhkan dukungan data-data dari berbagai OPD teknis terkait. Dimana sampai hari ini memang dukungan data tersebut belum semuanya bisa mengkafer untuk penyusunan Ipro.
“Dan ini menjadi PR DPMPTSP dan OPD teknis terkait untuk segera melakukan penataan dan pembenahan data. Sehingga data-data yang diperlukan itu bisa mendukung dalam penyusunan IPRO,” kata Andi.
Selanjutnya, Andi menjelaskan bahwa Ipro itu adalah informasi rinci yang disampaikan ke investor. Sampai saat ini DPMPTSP Kukar sudah menyusun peta peluang investasi, penyusunan peta potensi dan peluang investasi pendukung IKN, pengembangan Wisata Pulau Kumala, dan pengembangan perkebunan kelapa sawit sampai ke realisasinya.

Mudah-mudahan ini bisa ditawarkan ke investor sebagai daya tarik investasi karena tahun ini sudah menyelesaikan laporan akhir kajian penyusunan peta potensi investasi. Yang nantinya bisa di tawarkan ke para investor dengan bekerjasama dengan BI dan provinsi.
Untuk menginformasikan bahwa Kukar punya potensi pendukung IKN dan kawasan industrinya pun, masih dicoba menetapkan titik-titik mana yang memang berpeluang menjadi kawasan industri.
“Kita harus terkoneksi dengan pertanahan untuk penetapan kawasan kawasan industri, sehingga hilirisasi penetapan kawasan itu jadi mudah dan investor pun mau masuk dan melihat Kukar sudah oke,” jelasnya. (prokom05)