Pemkab Kukar Raih Terbaik ke-Dua Pengawasan Pangan Olahan Sesuai Standar BPOM RI
Jakarta – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil mendapatkan Penghargaan Terbaik ke II Pemerintah Daerah, dalam melakukan Pengawasan Pangan Olahan Sesuai Standar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Kesehatan Rebuplik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin kepada Kepala Dinas Kesehatan Kukar dr. Martina Yulianti pada puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 23 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Parkir Timur Senayan Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (4/2/2024).
Kadis Kesehatan Kukar dr Martina Yulianti mengucapkan syukur atas prestasi Pemkab Kukar dari BPOM melalui Dinas Kesehatan yang telah memberikan penghargaan Pelaksanaan Pengawasan Terhadap Pangan Olahan Sesuai Standar.
Dikatakan Martina bahwa hal itu memang sangat penting, karena Pemerintah Daerah harus memastikan bahwa makanan – makanan atau bahan pangan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Penilaiannya ditentukan terhadap bahan olahan, intinya pihaknya memastikan bahwa makanan olahan yang diproduksi UMKM aman dan ini dibuktikan dengan penilaian dari masyarakat dan BPOM.
“Masyarakat Kukar jangan kwatir atas makanan yang di Produksi UMKM Kukar karena kalau makanannya aman karena sudah diakui oleh Pemerintah Pusat,” ucpnya.
Sementara, Menkes Budi Gunadi meminta BPOM untuk lebih meningkatkan kualitas dan ketersediaan obat obatan untuk masyarakat Indonesia yang membutuhkan. Mesti bagus dan murah jadi BPOM harus bantu masyarakat supaya mendapatkan obat obatan dengan mudah.
“Jangan sampai seperti obat kanker negara Singapura dan Malaysia lebih mudah mendapatkannya daripada di Indonesia,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa ketersediaan obat obatan dinilai hal yang sangat penting, apalagi ada beberapa Provinsi berbatasan langsung dengan negara tetangga (Malaysia).
“Jadi urusan mudah itu penting, jangan sampai ada orang yang rumahnya di Kaltim tapi susah mendapatkan obatnya dibandingkan dengan orang yang ada di Jakarta, Dan meminta BPOM untuk lebih meningkatkan kualitas obat dan makanan aerta harga yang relatif murah untuk masyarakat Indonesia. Jangan sampai kita makan – makanan bungkusan tetapi isinya beracun dan jangan sampai kita minum obat tetapi obatnya terlampau keras, hal itu mesti kita jaga dengan cermat,” pungkasnya.
(Prokom-02)