Angka Turun Signifikan, Pemkab Kukar Terus Tekan Stunting Dengan Menggandeng Sektor Swasta
Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Sunggono, Asisten III bidang Administrasi Umum Dafip Haryanto, Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Ahyani Fadianur Diani memimpin Rapat koordinasi evaluasi penanganan balita dengan permasalahan gizi dalam upaya intervensi gizi spesifik untuk penanganan stunting di Kukar, yang digelar di ruang Rapat Daksa Artha BPKAD Kukar, Rabu (11/7/2024).
Rakor diikuti para Kepala OPD terkait, para Camat se Kukar, dan dihadiri secara virtual para Lurah dan Kades.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatangan Perjanjian Kerjasama antara Kecamatan Muara Wis dengan PT Kartika Selabumi Mining, PT. Jaya Mandiri Sukses, dan PT. ITCI Hutani Manunggal terkait kerjasama penanganan stunting di Kecamatan Muara Wis, dan Launching aplikasi bhakti pantas.
Bupati dalam arahannya mengatakan terkait penanganan stunting di Kukar dari gambaran tahun 2022 pada angka 27 persen setelah dilakukan intervensi dengan konsep inovasi Gerakan keluarga peduli pencegahan dan atasi stunting (Ragapantas) penanganan stunting berbasis keluarga, hasilnya diakhir Juni 2024 ini sudah turun menjadi 15,4 persen.
“Jadi signifikan sekali penurunannya,” ujar Edi Damansyah.
Edi menuturkan data tersebut bukan sekedar angka tetapi sudah menunjukkan bahwa penanganan stunting di Kukar sudah berjalan dengan baik, tinggal konsistensi semua pihak khususnya penanganan stunting ditingkat kabupaten yang lintas sektoral.
Disebutkannya penanganan stunting merupakan program prioritas nasional yang juga menjadi prioritas Pemkab Kukar.
“Saya apresiasi dan terimakasih semua pihak Kutai Kartanegara sudah mencapai 99,2 persen, 19 kecamatan semua 100 persen, hanya satu kecamatan yang tidak bisa mencapai 100 persen,” sebutnya.
Diungkapkan Edi Damansyah untuk penanganan stunting ini pihaknya juga melibatkan sektor swasta dengan melakukan perjanjian antara Kecamatan Muara Wis dengan 3 perusahaan swasta di Kukar, setelah Muara Wis ditetapkan sebagai pilot project penanganan stunting.
“Jadi nanti intervensinya pemberian makanan bergizi spesifik berupa pemberian makanan tambahan bagi balita selama dua bulan dilakukan oleh Pemkab Kukar bersama forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP),” ungkapnya.
Namun tidak hanya sekedar pemberian makanan tambahan bergizi saja, Edi meminta OPD terkait untuk jemput bola ke Kecamatan yang memang masalah stunting-nya perlu ditangani, salah satunya dengan menerjunkan dokter specialis anak ke desa – desa. (Prokom01).