BUMDes Sumber Purnama Loh Sumber Punya Pabrik Beras Kapasitas 1 Ton/Jam
Tenggarong – Kalimantan Timur (Kaltimm, khususnya Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai salah satu daerah yang akan menjadi Ibukota Negara (IKN), hampir semua wilayah di Kukar berlomba – lomba berinovasi, agar dapat turut andil dan menjadi mitra strategis IKN nantinya, salah satunya yaitu Desa Loh Sumber.
Loh Sumber merupakan salah satu desa di kecamatan Loa Kulu yang saat ini tengah gencar – gencarnya memberdayakan potensi yang ada di wilayahnya khususnya pertanian, dimana pertanian merupakan mata pencarian utama warga masyarakat di wilayah kecamatan Loa Kulu.
Kepala Desa Loh Sumber Sukirno mengatakan Desa Loh Sumber dengan Badan Usaha Milik Deda (BUMDes) nya konsen pada bidang pertanian, karena dikecamatan loa kulu potensi pertanian nya sangat luas, dan juga sebagai Implementasi dari visi misinya sebagai Kades.
“Jadi itulah yang mendasari BUMDes Sumber Purnomo konsen pada bidang pertanian dalam arti luas, sebagai perwujudan visi misi kami yang sudah tertuang dalam RPJMDes dengan konsep Agro Solutions,” ujar Sukirno.
Ditambahkan nya, hasil evaluasi selama ini, kebutuhan pokok khususnya beras selalu memakai produk luar alias mengimpor dari luar daerah.
“Itulah yang menjadi pertimbangan kami selain tentunya kesesuaian program dengan pemerintah daerah, kami tidak ingin ada beras dari luar masuk disini, target kami bisa memenuhi kebutuhan beras kecamatan Loa Kulu, bahkan masyarakat Kukar,” harapnya.
Dijelaskannya Desa Loh Sumber dengan BUMDes Sumber Purnama telah memiliki pabrik penggilingan padi menjadi beras yang berkapasitas 1 ton / jam, sehingga permasalahan yang dihadapi para petani pasca panen dapat diatasi dengan adanya BUMDes yang membeli harga gabah petani diatas harga rata- rata.
“Dengan konsep kami Agro Solutions semua permasalahan petani, baik itu masalah pupuk, bibit, pemanenan hingga naik turunnya harga gabah dapat teratasi,” pungkasnya.
Sementara itu ketua BUMDes Sumber Purnama, Sudarmadji mengatakan BUMDes yang didirikan pada 24 September 2020 itu, selain memiliki pabrik pengolahan beras dengan 1 unit Rice Miling Unit (RMU) yang dibangun 4 bulan setelah BUMDes berdiri, juga memiliki 4 unit alat panen padi. “Untuk memperkuat armada mesin pemanen kedepan akan kami tambah lagi 3 unit, sehingga jumlahnya menjadi 7 unit,” ujar Sudarmadji yang juga seorang pensiunan Polri.
Ditambahkan nya saat ini pabriknya di dukung 2 orang karyawan dan telah berhasil memproduksi beras dengan kualitas yang baik dan dapat bersaing dipasaran dengan merk Tugu yang dihargai Rp 10 ribu/kg.
“Ini baru tahap uji coba, nanti kalo sudah diresmikan akan kami tambah jumlah karyawannya, dan tentunya produksi kami akan kami tingkatkan,” pungkasnya. (Prokom01)