Bupati Hadiri Diskusi Insan Pers Bekesah
TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara dr Aulia Rahman Basri menghadiri diskusi bertajuk Insan Pers Bekesah di Taman Tanjong Kelurahan Panji Tenggarong, Minggu malam (21/12).
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Akhmad Fauzi mengatakan kegiatan ini digelar Kolaborasi Media Kukar ( KODAK ) oleh tiga asosiasi pers di bawah naungan Dewan Pers, yakni Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kukar. KODAK merupakan bagian dari peran media sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam mengawal dan menyukseskan pembangunan di Kukar.

“Harapannya, kegiatan ini dapat membuka ruang dialog dan memberikan masukan kepada pemerintah daerah, sehingga pembangunan di Kukar dapat terus berjalan dan berkelanjutan,” harapnya.
Diskusi berlangsung santai dan penuh kekeluargaan mengusung tema “Pers Berkualitas di Tengah Arus Viral: Strategi Bertahan dan Adaptasi” yang menghadirkan beberapa narasumber yakni Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, Founder Selasar.co Achmad Ridwan, Pemimpin Redaksi Kaltimtoday.co Ibrahim, serta Ahli Pers Dewan Pers Edwin Agustyan yang dipandu oleh Ricardo Bobby Lolowang penguji senior Uji Kompetensi Wartawan.
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri mengatakan, media memiliki posisi penting dalam konsep pembangunan Kukar periode 2025–2030 dengan visi Kukar Idaman Terbaik.
Pembangunan di Kukar, menurut Aulia, dijalankan melalui konsep pentaheliks yang melibatkan pemerintah, akademisi, masyarakat, dunia usaha, dan media.
“Pemerintah bisa bekerja, tetapi yang membuat kerja itu menjadi kinerja adalah informasi dari media,” ujar Aulia.
Ia menegaskan, media bukan hanya penyampai informasi, melainkan mitra strategis Pemkab Kukar yang turut menentukan keberhasilan pembangunan.

Aulia juga menekankan bahwa keberhasilan pembangunan diukur dari dampak yang dirasakan masyarakat. Karena itu, dalam konsep government marketing, media menurut Aulia harus tetap bersikap objektif, tidak hanya memberitakan hal-hal baik, tetapi juga menyampaikan kritik dan masukan konstruktif.
“Awal dari kehancuran pemerintah adalah ketika pemberitaan media selalu yang baik-baik saja,” tegasnya.
Pemkab Kukar juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas insan pers, termasuk membuka ruang kerja sama agar menjaga eksistensi bisnis media. Ia juga menyoroti pentingnya pembahasan regulasi media, badan hukum, operasional, serta penyusunan kualifikasi jurnalis agar media dinilai tersertifikasi dan professional, tegas Aulia Rahman Basri. ( Prokom 03 ).




