Bupati Ingin Pengelolaan Masjid Ikuti Perkembangan Jaman
Tenggarong – Masjid Besar Al Ilham kecamatan Kembang Janggut menjadi Masjid ke 175, yang sudah dikunjungi Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah dalam program Safari Subuh.
Bersama tim Safari Subuh Pemkab Kukar, Bupati Edi Damansyah yang didampingi camat Kembang Janggut Tego Yuwono diterima Ketua Takmir Masjid Al Ilham Ustaz Farhan, Selasa (19/10).
Selain melaksanakan salat subuh berjamaah, Bupati juga menyerahkan bantuan berupa Al Quran dan peralatan salat.
Ketua takmir masjid Ustaz Farhan menyampaikan ucapan terima kasih karena masjidnya telah dijadikan tujuan safari subuh Bupati bersama tim.
“Terimakasih kepada Bapak Bupati bersama rombongan dan juga terimakasih kepada Pemkab Kukar yang telah menyelasaikan pembangunan masjid Al Ilham ini,” ujarnya.
Diungkapkan Farhan, pembangunan masjid Al Ilham dimulai pada 2010 dengan dana Bansos, kemudian dilanjutkan dengan swadaya masyarakat dan terakhir diselesaikan dengan bantuan Pemkab Kukar.
“Memang masih ada beberapa yang masih perlu diselesaikan, contohnya pengecatan ini Pak menggunakan dana masyarakat dari infak,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Edi Damansyah menyampaikan apresiasi nya kepada masyarakat Kembang Janggut Desa khususnya jemaah Masjid Al Ilham atas partisipasinya dalam pembangunan masjid ini.
“Kalau masyarakat bersama pemerintah, tidak ada hal yang tidak bisa diselesaikan,” ujarnya.
Diungkapkan nya, memang Pemkab Kukar punya keterbatasan, karena harus mengurus 193 desa, 44 kelurahan dengan jumlah sekitar 749 masjid.
“Saya berharap karena masjid ini sudah rampung tinggal halaman dan pagarnya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, dan kelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan untuk aktifitas lain selain yang 5 waktu, jadikanlah masjid ini tempat kegiatan masyarakat selain pembinaan keagamaan,” harapnya.
Takmir Masjid agar bisa membuat Masjid jadi menarik bagi masyarakat, khususnya kaum milenial, karena telah terjadi pergeseran dalam pengelolaan Masjid sekarang ini.
“Jika tidak dikelola mengikuti perkembangan saat ini, ditakutkan Masjid akan ditinggalkan kaum milenial, selain sarana pembinaan keagaaman seperti TPA, bisa juga dilengkapi dengan sarana wifi sehingga kaum milenial bisa mengakses internet dari Masjid” Tandasnya. (Prokom01)