Bupati Instruksikan Camat dan Disdikbud Sosialisasi dan Tegaskan ‘Pelajar Belum Vaksin Tak Diizinkan Ikut PTM’
TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah kembali melakukan Rapat Evaluasi Percepatan Vaksinasi kali ini dengan semua Camat yang ada di Kukar, terkait masih rendahnya capaian vaksinasi disetiap kecamatan. Bahkan dalam kesempatan itu bupati menginstruksikan seluruh camat dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) agar terus melakukan sosialisasi pemberian vaksinasi bagi pelajar dan lansia.
“Saya tegaskan bahwa tren kasus kenaikan covid-19 di Kukar mulai melonjak lagi. Untuk itu peran camat diwilayahnya masing-masing sangat menentukan sesuai sasaran target vaksinasi. Tegaskan bahwa jika masih ada yang enggan untuk divaksin tidak boleh mengikuti proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM), melainkan tetap dirumah dan kasih pembelajaran dan tugas secara online,” tegas Bupati Edi Damansyah saat memimpin rakor bersama para camat yang dikoordinir Sekda Kukar H Sunggono, Selasa (1/3/2022) malam secara virtual.
Dikatakan bupati Edi Damansyah, jika masih ada oknum orang tua yang menolak vaksinasi bagi anaknya, maka yang bersangkutan agar di catat nama dan alamatnya dengan baik.
“Saya minta catat nama dan alamatnya, nanti camat, danramil, polsek dan jajaran, terutama kepala sekolah dan komite sekolah mendatangi rumah yang bersangkutan, tanyakan apa alasan yang jelas penolakannya. Berikan edukasi kepada orang tua tersebut agar mengerti, pentingnya vaksinasi bagi kesehatan bukan saja bagi anak itu tetapi keluarga dan lingkungan, dan ini bagian dari upaya pemerintah melindungi masyarakat,” ujarnya.
“Untuk itu, saya juga minta target vaksinasi bagi pelajar dan lansia dalam dua minggu kedepan sudah mencapai target 70 persen secara nasional.
Menurut bupati, Edi Damansyah data yang dimaksud agar betul-betul diverifikasi, sembaru mencontohkan misal di wilayah kecamatan Loa Janan, ada beberapa sekolah disana, setiap sekolah agar di clearkan datanya. Tugas para camat mengkoordinirnya langsung berapa jumlah sekolah, siswanya, berapa jumlah yang sudah di vaksin dan berapa yang belum di vaksin,” tegasnya.
“Jangan sampai capaian vaksin yang sudah banyak, tetapi terkendala dengan beberapa oknum orang tua yang tidak setuju anaknya untuk divaksin. Saya rasa ini harus betul-betul di croscek dengan baik,” katanya
“Saya minta agar para camat memastikan data dimaksud, data sekolah mana saja yang capaian vaksinasinya masih rendah. Kemudian lakukan pendataan lansia diwilayah masing-masing yang juga dijadikan target oleh puskesmas setempat, bagi manajemen kerjanya, camat lakukan koordinir petugas dan jajaran untuk melakukan verifikasi data, kerjanya hanya 2 (dua) minggu kedepan sudah mencapai target 70 persen,” demikian jelasnya. (Prokom10)