Bupati Lepas 45 Santri 1 Desa 1 Tahfidz Al Quran
TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah melepas wisuda santri satu desa satu Tahfidz Quran Angkatan IV Tahun 2023, di Masjid Al Anshar Kompelk Perumahan Korpri Arwana kelurahan Timbau Tenggarong, Sabtu ( 23/12 ).
Pelepasan wisuda tersebut ditandai dengan penyerahan syahadah kepada seluruh hapidz hafidzah satu desa satu hapidz hafidzah yang didampingi KH Harun Al Rasyid ( Pendiri dan Pengasuh ),, Kabag kesra Dendy irawan Fahriza, Ketua DPD Majelis Dakwah islamiah Kabupaten Kukar Muhammad Bisyron.
Hadir dalam acara tersebut Camat Tenggarong Sukono, Direktur PDAM Suparno,Lurah Melayu Aditya Rahman, Lurah Timbau, jajaran pengurus Masjid Al Anshar Arwana Tenggarong para orang tua hafidz hafidzah dan sejumlah undangan.
Edi Damansyah mengapresiasi dan merasa salut dan bangga atas diwisudanya para santri asli putra putri daerah Kukar, ia juga mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya atas dukungan pengurus Yayasan dan para orang tua santri terhadap anak – anak yang terpilih sebagai hafidz hafidzah. Dan ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Pemkab Kukar dan masyarakat Kukar tentunya.
Walaupun keberadaan Yayasan Al Anshar Arwana Tenggarong ini dulunya mendapat cemoohan dari segelintir orang, Alhamdulillah sekarang sudah menunjukan bukti nyata dan telah mewisuda santri santriwati dan bahkan sudah banyak mengabdikan dirinya dibeberapa masjid.
Memang program ini tidak diharuskan untuk hafal 30 juz, Edi Damansyah sempat dikritik beberapa ustadz bahwa program yang dilaksanakan oleh Al Anshar itu adalah live servis, karena tidak mungkin dalam waktu 12 bulan anak – anak bisa menghafal 30 juz, sampai hari ini Edi Damansyah sedang dikritik terus , ada yang menyampaikan bahwa program ini harus ditingkatkan selama 2 ( dua ) tahun, namun sedikit demi sedikit Edi Damansyah menjelaskan latar belakang kenapa program ini hanya 1 tahun, bahkan rencananya awal pendidikan ini hanya 6 bulan tetapi oleh Ustadz Harun dirumuskan 1 (satu ) tahun ,karena rencana awal target kita ingin bagaimana memenuhi sumber daya manusia yang sangat terbatas, awalnya kita ingin bagaimana pemenuhan sumber daya manusia dibidang keagamaan bagi pengurus masjid ( takmir ) masjid tidak ada khatib dan imamnya.
Edi menyadari bahwa tidak semua orang menilai baik apa yang kita kerjakan, itu sudah jelas dipahaminya. Program satu desa satu hafidz hafidzah ini sudah empatik tahun berjalan dan berhasil meluluskan 200 ( dua ratus ) orang yang telah tersebar di 193 desa 20 kecamatan.
Edi Damansyah mengatakan pihaknya terus mencari format efektivitas program ini agar terus berlanjut berharap kepada para alumni dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu yang didapat kepada masyarakat dan mampu berkolaborasi dengan para pengurus atau takmir masjid. Pemkab Kukar siap mendukung program pendidikan Al Quran ini sebagai tanjung jawab moral. Para alumni satu desa satu tahfidz yang berprestasi akan diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Edi Damansyah berharap agar para alumni agar balik ke kampong ngajari ngaji, sebab tidak semua putra putri Kukar bisa lolos mengikuti program ini, ada Ikatan batin tersendiri terhadap putra putri Kukar yang berprestasi untuk mengikuti kejenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Edi Damansyah sempat meneteteskan air mata kala menceritakan peristiwa dulu Pemkab Kukar sempat memberikan beasiswa ikatan dinas kepada orang – orang diluar Kukar untuk melanjutkan pendidikan, namun ia sangat kecewa setelah lulus pendidikan mereka tidak mau mengabdikan diri di Kukar dan ini yang menjadi gambaran bagi Pemkab Kukar bahwa saat ini yang harus menjadi prioritas mendapatkan biaya pendidikan ( Beasiswa) haruslah anak anak putra putri daerah Kukar.
“Ayok putra putri Kukar mari tunjukkan prestasi kalian, tuntutlah ilmu setinggi tingginya untuk kemajuan Kukar ke depan dan masyarakat kita lebih sejahtera dan maju,” ujarnya.
Sementara itu menurut KH Harun Al Rasid, wisuda santri satu desa satu Tahfidz Quran ini berjumlah 45 orang yang terdiri dari 24 Hafidz dan 21 Hafidzah mereka adalah putra putri asli Kabupaten Kukar dari beberapa Kecamatan di Kukar. Alhamdulillah mereka sudah bisa menghafal Al Quran 30 juz, masing masing atasnama Agus Setiawan ( Marang Kayu ), Mustaqim Catur Wicaksono ( Marang Kayu ), Muhammad Busyro Lana (Tenggarong ), nur Faiziah ( Tenggarong ), Tahfidz 24 juz dan masih banyak lagi yaitu Tahfidz 21,17,15,12,10,9,8,7,6, dan 5 juz. Merupakan angkatan ke IV dan nantinya mereka akan disebar kembali kampong halamannya masing – masing. Mudah – mudahan dari ilmu yang didapat bisa dimanfaatkan kepada lingkungan keluarga, masyarakat dan bisa mengembangkan ilmu yang didapat sekaligus turut serta mensukseskan program gerakan etam mengaji oleh Pemkab Kukar, harap Harun Al Rasid. ( Prokom 03 ).