Bupati Resmikan dan Tinjau Hasil Renovasi RTLH Oleh BAZNAS di Santan Ilir Marangkayu
Masih Dalam Rangkaian Kegiatan Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah di Marangkayu pada Rabu(26/7/23), Bupati melakukan Pemotongan Pita Peresmian dan Peninjauan hasil Renovasi Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH ) di Desa Santan Ilir.
Pada kesempatan tersebut Bupati Kukar juga sempat memberikan bingkisan sembako kepada para penerima zakat dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kukar.
Dalam sambutannya Bupati Kukar Edi Damansyah menyampaikan Apresiasi dan Terima kasih kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) baik itu Bazda Provinsi Kaltim dan Bazda Kutai Kartanegara yang terus menginisiasi kebaikan bagi masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara khusus masyarakat desa Santan Ilir Kecamatan Marang Kayu.
Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) melalui program Baznas dan Bazda yang telah dilaksanakan ini, sejalan dengan program Pemkab Kutai Kartanegara yaitu Program Rumah Besar Penanggulangan Kemiskinan Kutai Kartanegara (RBPK) KUKAR IDAMAN yang merupakan salah satu indikator Pembangunan Rumah Layak Huni (RLH).
Menurut Edi, program renovasi RTLH yang dilakukan oleh Baznas dan Bazda ini sangat luar biasa karena sangat meringankan beban masyarakat kurang mampu.
Selain itu, sangat membantu Pemkab Kutai Kartanegara dalam mengurangi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan turut berkontribusi dalam pencapaian target penghapusan kemiskinan ekstrem hingga tahun 2024.
Terobosan dan inisiasi Baznas dan Bazda ini harus diapresiasi oleh semua pihak, Hal ini merupakan langkah maju dari Baznas dan Bazda dalam mengurangi jumlah kemiskinan.
Menurut Edi, Program Baznas dan Bazda saat ini sangat variatif dan tidak hanya berpatok pada mencari potensi sumber zakat melainkan memberikan variasi dalam hal penyaluran seperti yang dilakukan oleh Baznas dan Bazda dalam memberi bantuan sembako, pendidikan dan bantuan RTLH.
Diakhir ia berharap program Baznas dan Bazda ini terus dilakukan sehingga masyarakat kurang mampu bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak dan hal ini juga diharapkan dapat berpengaruh mengurangi kemiskinan dan meningkatkan IPM di Kutai Kartanegara.(Prokom08)