Bupati Terima Kepala BPS Kukar Terkait Sensus Pertanian
Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Sutikno, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Muhamad Taufik, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Muslik dan Kepala OPD terkait lainnya menerima Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kukar Nur Wahid bersama jajarannya, di Ruang Garuda RS AM Parikesit Tenggarong Seberang, Senin (24/7/23).
Dijelaskan Nur Wahid dalam wawancaranya, BPS telah melaksanakan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) di seluruh Indonesia. ST2023 merupakan Sensus Pertanian ketujuh yang dilaksanakan BPS, sejak dimulai pada tahun 1963. Sensus Pertanian dilakukan setiap sepuluh tahun sekali di tahun berakhiran 3. Pelaksanaan ST2023 juga mengacu pada program badan pangan dunia atau FAO. Secara nasional, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan Sensus Pertanian 2023 selama dua bulan, terhitung 1Juni-31 Juli 2023.
“Tadi kami telah lakukan diskusi dengan Bapak Bupati tentang sensus pertanian untuk mengidentifikasi dan mendata kegiatan usaha pertanian yang dilakukan oleh Bupati dan anggota keluarga, dari pendataan tadi beliau memang ada kegiatan pertanian lokasinya jauh dan tidak menangani secara langsung dan kami akan melakukan pendalaman informasinya kepada yang menangani secara langsung kegiatan itu,”jelas Nur Wahid.
Di Kukar, sensus pertanian bakal fokus ke wilayah sentra pertanian. Bagi wilayah non-konsentrasi pertanian akan menggunakan metode Snowball Throwing. Untuk pertanian mencakup berbagai sub sektor pertanian yang dimulai dari tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan kegiatan pertanian lainnya dalam arti luas.”Ini berfungsi untuk membangun pertanian dan kesejahteraan petani, baik pertanian perorangan maupun perusahaan,”ujarnya.
Dilaksanakannya sensus pertanian diharapkan dapat menggerakkan pemerintah daerah, dan masyarakat agar mengembangkan potensi pertanian, sehingga bisa lebih maksimal. Sensus pertanian ini akan menjangkau dan mencakup semua usaha pertanian termasuk usaha jasa pertanian di seluruh wilayah geografis atau teritorial Indonesia.
Tujuannya, menyediakan data struktur pertanian sampai unit-unit administrasi yang terkecil. Di antaranya menyediakan data struktur pertanian sampai unit-unit administrasi terkecil. Menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini, serta menyediakan kerangka sampel untuk survei pertanian lanjutan.
Harapan Bupati Edi Damansyah dari adanya sensus pertanian ini agar bisa merekam kondisi reel kemudian akan menjadi basis data dalam mengevaluasi dan merencanakan kegiatan pertanian dimasa akan datang.
“Masa pengolahan datanya ada 2 bulan yaitu Agustus dan September, kemudian akan ada proses validasi bukan hanya dimasing – masing wilayah tapi ada juga validasi antar wilayah mungkin akhir tahun baru release datanya”,pungkas Nur Wahid.(Prokom06).