TENGGARONG – Sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan Program Kukar Idaman, Pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memberikan perhatian serius terhadap pembangunan salah satunya berupa sarana dan prasarana rumah ibadah. Hal tersebut terlihat ketika bupati Kukar Edi Damansyah melakukan bersilaturahmi dengan para tokoh masyarakat dan jamaah Masjid Al-Hidayah Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Selasa (12/7/2022).

“Alhamdulillah, saya bisa bersilaturahmi dengan bapak-ibu dan seluruh jamaan masjid Al-Hidayah, Ini merupakan salah satu bagian dari penguatan lembaga keagamaan sesuai dengan program Kukar Idaman yang dijabarkan kedalam 23 program dedikasi Kukar Idaman,” kata bupati Edi Damansyah.

Bahkan dalam silaturahmi itu, bupati Edi Damansyah juga mengapresiasi atas lantunan merdu shalawat yang dibawakan oleh grup rabana Al-Hidayah Batuah.

“Saya kenal wajah-wajahnya ibu-ibu semua. Ini yang sering tampil di TVRI ya, saya nonton,” kata Edi yang diiyakan oleh para tim rabana Al-Hidayah Batuah.

Menyikapi apa yang disampaikan takmir masjid Al-Hidayah Batuah bahwa perlu adanya sarana dan prasarana tambahan di Masjid, salah satunya dikatakan tadi belum memiliki rumah imam masjid dan pengembangan tilawatil quran.

“Ya, ini merupakan perhatian bagi pemerintah daerah untuk memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana rumah ibadah, sehingga syiar keagamaan dapat terus digaungkan dan berjalan lancar,” ujarnya.

“Insya Allah akan kita bantu rumah imam masjid, saya minta Kabag Kesra setkab Kukar (Mulyadi-red) untuk dapat mencatat apa yang diinginkan warga jamaah masjid Al-Hidayah Batuah,” ujar Edi Damansyah disambut gembira para jamaah masjid setempat.

Dijelaskan Edi Damansyah, program Kukar Idaman dengan Visi “Mewujudkan Masyarakat Kutai Kartanegara yang sejahtera dan berbahagia”. Adapun program kerja dalam Dedikasi Kukar Idaman diantaranya program Kukar Berkah yang merupakan program yang ditujukan untuk pengembangan dan peningkatan kualaitas sarana dan prasarana pesantren di kabupaten Kutai Kartanegara dengan alokasi anggaran 100 juta rupiah per Pesantren.

Kemudian adanya program Gerakan Etam Mengaji (GEMA) yang dimaksudkan untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam proses pembangunan manusia yang unggul, produktif dan modern yang tidak meninggalkan nilai-nilai ketuahanan, yang siap bersaing di pentas dunia global.

“Saya juga mengapresiasi atas pembinaan Musabaqah Tilawatil Quran yang telah berjalan dengan baik sehingga dapat diketahui indikator keberhasilannya yakni meraih juara umum lima kali berturut-turut tingkat Provinsi Kalimantan Timur, termasuk didalamnya ada putra-putri dari Loa Janan” ujar bupati Edi Damansyah. (Prokom10)

TENGGARONG – Senam bersama se-Kecamatan Loa Janan begitu meriah. Bahkan dalam senam itu diselingi dengan canda tawa peserta sehingga membuat suasana tambah berwarna. Kehebohan tersebut terlihat saat Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) menaiki panggung utama senam dan seketika itu juga memanggil peserta senam yang berat badannya mencapai 80 Kg ke-atas diminta naik ke-atas panggung.

“Ibu-ibu yang merasa berat badannya mencapai 80 Kg, saya minta naik ke atas panggung, begitupun dengan bapak-bapak yang berat badannya mencapai 80 Kg,” kata bupati Edi Damansyah membuat suasana penuh dengan keceriaan dan tawa saat senam bersama di Lapangan Bola Batuah, Kecamatan Loa Janan, Selasa (12/7/2022).

Tidak lama, bupati meminta peserta yang berat badannya 80 kg, setidaknya ada 10 peserta terdiri dari 5 (lima) ibu-ibu dan 5 (lima) bapak-bapak dengan berat badannya 80 Kg, naik keatas panggung, mendapat sambutan tepuk tangan dari peserta senam masal.

“Nah, ternyata ada bobot yang mencapai 80 Kg, tidak usah malu-malu memiliki berat badan 80 Kg, saya melihat semuanya lincah dan sehat mengikuti senam bersama,” ujar Edi Damansyah.

Setelah itu bupati Edi Damansyah meminta peserta tersebut untuk berjoget diiringi musik dan dinilai oleh instruktur senam, mana yang paling lincah gerakannya. Setalah menemukan pemenangnya, bupati Edi Damansyah memberikan hadiah berupa sembako yang disambut gembira.

“Jangan remehkan yang punya bobot 80 sampai 90 Kg, semuanya sehat dan lincah,” kata Edi disambut meriah peserta senam.

Tidak hanya itu, yang membuat suasana makin heboh, bupati Edi Damansyah kembali memanggil peserta senam untuk naik keatas panggung, kali ini yang dimintaya yakni peserta janda dan duda masing-masing lima orang.

“Yang duda maju kedepan, bukan jomlo dan janda juga maju kedepan,” kata Edi Damansyah disambut tepuk tangan.

Setelah mendapatkan 5 janda dan duda, lagi-lagi bupati Edi Damansyah meminta untuk joget bersama.

“Kita saksikan pertemuan lima duda dan janda ini, semoga berjodoh,” ujar Edi Damansyah diamini ratusan peserta senam bersama.

Kegiatan senam bersama di keamatan Loa Janan bertabur doorprize tersebut merupakan salah satu upaya dalam memasyarakatkan gerakan masyarakat sehat dan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022 dengan slogam “Ayok Olahraga, Boleh Sibuk Kerja Tapi Jangan Lupa Olahraga”. (Prokom10)

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara trurut mendorong agar perayaan Idul Adha 1443 H Tahun 2022 tetap memiliki makna yang dalam pada dimensi keagamaan, sosial dan akuntabilitas salah satunya dengan mengalokasikan bantuan hewan qurban yang disebar di 18 kecamatan untuk disalurkan ke masjid-masjid dan pesantren-pesantren.

Hal tersebut dikatakan Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekda Kukar Sunggono dalam perayaan shalat Idul Adha di Masjid Jami Hasanudin, Tenggarong, Ahad 10 Dzulhijjah 1443 H/2022.

“Saya berharap penyaluran hewan qurban tersebut memiliki nilai yang multiefek, yakni efek nilai sakralitas ibadah dapat diraih, efek nilai solidaritas sosial kepada kalangan dhuafa dapat ditunaikan, dan efek nilai akuntabilitas dalam penyaluran bantuan sosial dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.

“Semoga dengan dorongan ini segenap komponen masyarakat dapat merasakan atmosfir semangat membangun yang tengah digalakkan oleh pemerintah daerah untuk mencapai visi-misi mewujudkan masyarakat Kutai Kartanegara yang sejahtera dan berbahagia,” semangatnya.

Dikatakannya, Idul Adha memberikan makna perjuangan dan pengorbanan tanpa pamrih. Dari peristiwa perjuangan Siti Hajar dalam mempertahankan hidup bagi diri dan putranya Ismail serta pengorbanan Nabi Ibrahim melaksanakan perintah qurban dengan menyembelih Nabi Ismail Alaihissalam.

Beribadah haji adalah momentum puncak seorang hamba memberi totalitas ketaatannya dalam beribadah kepada Allah dengan kesediaannya mengorbankan harta dan waktunya.

“Berqurban memiliki makna pengorbanan yang sangat mendalam, bahkan melampaui keterikatan fisik dan mengabaikan keiinginan material, harta benda, dan lain-lain, semata-mata untuk memberikan pengabdian yang lebih tinggi dan lebih besar kepada Allah SWT,” demikian katanya. (Prokom10)

TENGGARONG – Kehidupan kampus atau perguruan tinggi ditandai dengan karakteristik utamanya yaitu sisi keilmiahannya yang dicirikan dengan berbagai sikap seperti kebebasan berpikir dan berpendapat, kreativitas, argumentatif, tekun dan melihat jauh ke depan sambil mencari manfaat praktis dari suatu ide, gagasan atau penemuan.

“Kampus sebagai bagian dari masyarakat sipil harus mengambil peran strategis dalam upaya mewujudkan cita-cita Pemerintah Daerah, termasuk para alumninya yang telah lulus dan menyandang gelar sarjana. Saya berpesan, ayo berlomba-lomba untuk mencurahkan perhatiannya baik dalam bentuk tenaga maupun pikiran, berkontribusi maksimal dalam pembangunan daerah,” kata Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutan tertulisnya dibacakan Asisten II Setkab Kukar Wiyono pada Wisuda Sarjana (S1) ke-38 dan Pascasarjana (S2) ke-22 Universitas Kutai Kartanegara, Kamis (30/6/2022) siang di Gedung PKM, Tenggarong Seberang.

Menurutnya, tidaklah gampang menyandang gelar sebagai seorang sarjana, karena berdasarkan definisinya sarjana adalah orang pandai atau ahli ilmu pengetahuan. Atau definisi yang lain menyebutkan sarjana adalah gelar strata yang dicapai oleh seseorang yang telah menamatkan pendidikan terakhir di perguruan tinggi.

Dari definisi tersebut, jelaslah bahwa ada tanggung jawab yang luar biasa besar, yang langsung atau tidak langsung harus dipertanggungjawabkan oleh seseorang yang telah menyandang gelar sebagai seorang sarjana. Harus membuktikan bahwa sosok yang pandai atau ahli ilmu pengetahuan, dimanapun dan kapanpun itu.

“Seorang sarjana adalah sosok yang telah menamatkan pendidikan, maka idealnya semua yang telah di dapatnya selama menjalani pendidikannya harus bisa dibuktikannya lewat aksi nyata, karena asumsinya dia telah menguasainya karena dia telah menamatkannya,” ujarnya.

“Tidak ada pilihan bagi seorang sarjana ketika dia kembali di tengah-tengah masyarakat, dia harus membuktikan kebenaran akan gelar sarjana yang telah disandangnya itu. Sebuah pembuktian, bukan sekedar menunjukkan ijazah yang dimilikinya, akan tetapi lewat karya-karya nyata yang bisa dikontribusikan baik bagi keluarga, bagi lingkungan tempat tinggal, lingkungan kerja atau bahkan bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” katanya.

Ditambahkan, pemerintah daerah memerlukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak atau berbagai elemen yang ada. Dunia Usaha dari sektor swasta dan masyarakat sipil menjadi dua elemen penting yang harus senantiasa dilibatkan dan melibatkan diri dalam berbagai aspek pemerintahan dan pembangunan.

“Kontribusi tersebut merupakan bukti nyata atas kecintaan terhadap daerah ini, sekaligus sebagai kecintaan pada almamater yang telah demikian berjasa atas pencapaian gelar kesarjanaan,” demikian tambahnya. (Prokom10)

 

TENGGARONG – Seiring kemajuan teknologi berimbas terhadap pengelolaan pertanian secara modern. Hal tersebut terlihat disejumlah kawasan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mulai menggunakan mesin teknologi pertanian sebagai alat bercocok tanam, salah satunya di desa Cipari Makmur, Kecamatan Muara Kaman, Rabu (22/06/22).

Dalam upaya mendukung kelancaran kawasan pertanian modern tersebut, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menyerahkan bantuan berupa mesin panen padi/combine dan kapur dolomite kepada Gabungan Kelompok Tani Subur Makmur yang ditandai dengan panen raya padi sawah.

“Bantuan peralatan modern pertanian ini sebagai salah satu misi utama pembangunan dengan memperkuat pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.

Menurut Edi Damansyah patut disyukuri Kabupaten Kutai Kartanegara dianugerahi wilayah yang luasnya mencapat 2,7 juta Hektar dan memiliki potensi untuk terus dikembangkan, khususnya dalam bidang pertanian.

“Pemkab Kukar telah menetapkan kawasan-kawasan strategis pertanian secara terintegrasi, mulai dari kepastian ketersediaan lahan, pengairan, penyiapan petani unggul hingga sarana dan prasarana serta infrastruktur wilayah salah satunya di Muara Kaman,” ujarnya.

“Pemkab Kukar juga menetapkan program-program prioritas dan telah menjadi dedikasi kami dalam periode pemerintahan ini, diantaranya dengan membangun embung, membangun jalan usaha tani, termasuk dengan memberikan bantuan langsung kepada para petani seperti bantuan mesin panen tersebut,” katanya.

Dikatakan Edi Damansyah, bantuan tersebut sesungguhnya berangkat dari niat dan komitmen untuk merealisasikan program dedikasi tersebut bagi masyarakat Kutai Kartanegara, khususnya kepada para petani yang tergabung dalam Poktan dan Gapoktan yang berada dalam wilayah Kecamatan Muara Kaman.

“Saya berharap dengan bantuan ini akan dapat mendorong peningkatan produksi dan hasil pertanian, yang kemudian juga akan memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan para petani di Kutai Kartanegara. Saya yakin dan percaya, jika pertanian kita maju, dan pendapatan para petani kita semakin meningkat, maka Insya Allah, masyarakat Kutai Kartanegara yang sejahtera dan berbahagia akan segera dapat kita wujudkan,” semangatnya.

Diketahui, bantuan yang diserahkan berupa 1 Combine Harvester, 1Unit Gapoktan Karya Bakti Desa Cipari Makmur, Combine Harvester 1 Unit Gapoktan Tani Makmur Desa Sidomukti, Kapur Pertanian 235,000 Kg untuk Gapoktan Subur Makmur Desa Cipari Makmur, Kapur Pertanian 208,000 Kg untuk Gapoktan Berakit Makmur Desa Teratak dan Kapur Pertanian 383,000 Kg untuk Gapoktan Karya Bersama Desa Panca Jaya. (Prokom10)