Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menginginkan agar para Lurah/Kepala Desa melakukan inovasi atau terobosan dalam pembinaan Al – Qur’an di wilayah masing-masing.

“Lakukan inovasi agar pembinaan Al-Qur’an di desa-desa bisa lebih baik, dioptimalkan dengan sentuhan atau upaya dari pemerintah Desa/Kelurahan setempat,” ujar Bupati baru-baru ini.

Selain itu, Kades/Lurah juga diminta Edi melakukan fasilitasi pembinaan terhadap Takmir Masjid.

Hal tersebut untuk mengimplmentasikan program Gerakan Etam Mengaji (Gema) agar berjalan dengan baik di wilayahnya masing-masing.

“Kita harus hadir ditengah mayarakat uuntuk meberikan dorongan motivasi, terkait pembinaan Al-Qur’an,” ujarnya.

Untuk diketahui, Pemkab Kukar melalui Lembaga Pengembangan Tilawtil Quran (LPTQ) terus melakukan pembinaan, Pemkab membuat program Gerakan Etama Mengaji (Gema) yang sudah menjadi kebijakan.

Gema merupakan bagian penguatan bahwa Pemkab hadir bersama umat untuk membina Tilawatil Qur’an. Kegiatan yang dilaukan tak hanya pembinaan, tapi ada pelatihan khusus.

“Ukuran keberhasilannya Kukar 6 kali berturut juara MTQ Kaltim, hal itu menurutnya buah dari pebinaan yang dilakukan bersama-sama semua pihak termasuk,” demikian ujarnya. (prokom04)

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah membuka secara resmi Rapat Kerja Kabupaten (Rakerkab) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kukar Tahun 2023, Minggu (18/06/23) di Hotel Grand Fatma Tenggarong.

Dalam arahannya Bupati Kukar Edi Damansyah mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi kepada seluruh pengurus KONI, seluruh Pengurus Cabang Olah Raga dan para atlet di Kutai Kartanegara yang telah memberikan catatan sejarah terhadap prestasi atlet Kutai Kartanegara yang berlaga di event olah raga dengan prestasi yang sangat memuaskan baik skala regional, nasional hingga internasional.

“Alhamdulillah Kutai Kartanegara bisa melampaui target yang diberikan pada ajang Porprov tahun 2022 kemarin dan yang membanggakan adalah atlet Kukar bisa berlaga di ajang Sea game Kamboja dengan merebut beberapa medali salah satunya di cabor sepak bola meraih medali Emas,”ungkapnya.

Menurut Edi, Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) merupakan salah satu lembaga mitra pemerintah yang bertugas menjaga kualitas olah raga mulai dari pengelolaan, pembinaan, pengembangan dan pengkoordinasian seluruh angggota olah raga prestasi sehingga KONI secara kelembagaan sangat strategis berperan dalam menciptakan iklim olah raga yang sehat dan berprestasi, dan hal ini tentunya tidak terlepas dari kolaborasi yang selama ini terbangun dengan pemerintah.

Edi berharap KONI Kutai Kartanegara bisa memperkuat kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, hal ini penting mengingat bakat-bakat terpendam yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten Kutai Kartanegara bisa berpotensi menjadi atlet handal bagi Kutai Kartanegara.

” Bisa jadi Atlet -atlet Kutai Kartanegara lahir di wilayah-wilayah perdesaan yang saat ini belum diberi kesempatan untuk menunjukan prestasi dilevel yang lebih tinggi,” katanya ya

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara saat ini mendorong agar seluruh potensi pemuda -pemudi di Kutai Kartanegara memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukan prestasi di bidang olahraga dan kesempatan tersebut bisa dirasakan oleh seluruh pemuda di Kutai Kartanegara.

Edi meminta KONI Kutai Kartanegara untuk memperkuat pembinaan olah raga secara dini, buat program jangka panjang yang terstruktur dan progresif serta dapat memperluas kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam pengembangan olah raga prestasi lebih banyak lagi.

“Saya ingin semua potensi anak muda di Kutai Kartanegara bisa disalurkan dengan baik dan saya tidak akan membeli Atlet karena potensi pemuda di Kukar sangat banyak tinggal bagaimana kita memolesnya,”tegas Edi.

Sementara itu Ketua KONI Kutai Kartanegara Rahman mengatakan bahwa KONI Kutai Kartanegara pada Porprov 2022 berhasil menargetkan posisi 3 besar dan hal tersebut menjadi kenyataan dengan memboyong 190 emas, 223 perak dan 224 perunggu.
Di ajang Porprov tahun 2022 Kukar hanya mengikuti 49 cabor dan 3cabor yang dipertandingkan di Porprov Berau tidak diikuti yaitu cabor Arum jeram, cabor bowling dan cabor layar
Ia juga bersyukur dan bertermakasih kepada seluruh Cabor, pelatihan dan para atlet yang selama 3 tahun lebih melakukan pembinaan dan pelatihan sehingga hampir 98%seluruh atlet Kutai Kartanegara adalah Putra-putri asli Kutai Kartanegara.

Rahman juga berterimakasih atas dukungan pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang selama 4 tahun memberikan dukungan.

Dengan dukungan tersebut, hanya Koni Kutai Kartanegara yang memberikan 3 tahun berturut-turut dana operasional dan peralatan latihan kepada cabor.

Untuk PON Papua kemarin atlet diberikan uang saku tambahan dan Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan Kabupaten yang pertama memberikan bonus pada atletnya.

“Lebih hebat lagi Porprov 2022 Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Bupati Kutai Kartanegara bisa memberikan Bonus kepada atlet Porprov sebelum hari Raya idul Fitri kemarin dan Kabupaten Kutai Kartanegara adalah kabupaten/kota di Kaltim yang pertama memberikan bonusnya kepada para atlet”ungkapnya.

Diakhir Rahman mengatakan bahwa ia sangat berterima kasih kepada Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah yang sangat peduli terhadap para atlet salah satunya nya adalah Atlet Kukar di ajang Sea Games Kamboja juga mendapat Bonus dimana Kukar juga menjadi yang pertama memberikan bonus tersebut.(Prokom08)

Tenggarong – Peserta Reuni Diklat PIM II Angkatan XVIII Tahun 2009 Kota Surabaya sangat bangga bisa ikut acara Beseprah bersama masyarakat Kecamatan Sebulu dalam rangka HUT Kecamatan Sebulu ke 58, di Lapangan Kantor Camat Sebulu, Sabtu (17/6/23).

Beseprah atau dikenal dengan makan bersama duduk bersila diatas tikar atau terpal sambil berhadap-hadapan tradisi masyarakat khas Kutai ini dihadiri oleh Sekda Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) H Sunggono bersama Peserta Reuni Diklat PIM II Angkatan XVIII Tahun 2009 Kota Surabaya yang diketuai oleh Muhamad Alwi disambut oleh Camat Sebulu Edy Fahruddin dan Forkopimcam sebulu.

Muhamad Alwi mengatakan sangat bangga dan bahagia bisa ikut makan beseprah di Kecamatan Sebulu yang merupakan hal yang langka ditemukan di daerah lain cuma di Kukar yang melakukan acara besperah.Ia juga mengatakan peserta reuni dari berbagai daerah di Indonesia tentu banyak yang belum pernah menginjakkan kakinya di Kukar.

“Kami bangga bisa ikut bergabung makan dengan masyarakat Sebulu apalagi ada anak – anak juga ikut makan disini, untuk mengajarkan mereka tentang tradisi budaya dari nenek moyang dan bisa mewarisinya kelak. Begitu pula dengan visi Kecamatan Sebulu ini bagus sekali sejahtera berbudi luhur, tentu harus kerja keras dulu untuk sejahtera diimbangi dengan berbudi luhur,terima kasih atas penyambutannya hari ini dan akan kami ingat ini,”ucapnya.

Sekda Kabupaten Kukar H Sunggono mengucapkan terima kasih kepada pihak Kecamatan Sebulu yang telah menyelenggarakan acara ini untuk melestarikan adat budaya leluhur.

“Semoga keberkahan akan terus turun kebumi Kukar yang kita cintai ini, mari kita makan bersama dan selalu bersyukur atas rahmat nikmat yang diberikan oleh Allah SWT,” tutupnya.

Acara beseprah dimulai dengan memukul kentongan bersama dari Sekda H Sunggono bersama Peserta Reuni Diklat PIM II Angkatan XVIII Tahun 2009 Kota Surabaya dan Camat Sebulu Edy Fahruddin bersama Forkopimcam Sebulu. (Prokom06).

Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah didampingi kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sutikno meninjau pusat pengembangan peternakan sapi di Desa Lebaho Ulaq Kecamatan Muara Kaman, Kamis (15/7).

Di areal peternakan sapi yang dibangun pada zaman Bupati Syaukani HR itu, Bupati Edi Damansyah melihat dari dekat kondisi sapi – sapi yang dikembangkan. Kurang lebih 60 ekor sapi jenis sapi Bali dan 20 ekor kambing yang dikembangkan di areal seluas 70 hektar itu.

Pengelolaan peternakan sapi saat ini dikerjasamakan dengan PT. Usaha Bijak Borneo sejak 1 Agustus 2022 hingga tahun 2025 atau selama 3 tahun.

Pengelolaan langsung ditangani tenaga ahli berkewarganegaraan Amerika, yaitu Marcus Levy Schumacher dan Matthew Adam Nisly.

Bupati Edi Damansyah dalam keterangan persnya, mengatakan bahwa peternakan di masa pemerintahan sebelumnya dikelola Dinas peternakan namun belum sesuai harapan, sehingga dimasa pemerintahannya saat ini dikerjasamakan dengan investor sebagai mitra dalam pengelolaannya.

“Namun dari areal seluas kurang lebih 300 hektar baru sekitar 70 hektar yang dikelola oleh pak Markus ini, tadi sudah kita lihat pengembangan sapinya sudah cukup bagus,” ujarnya.

Edi berharap areal peternakan sapi yang merupakan aset Pemerintah kabupaten (Pemkab) Kukar ini dengan pola kemitraan bisa termanfaatkan dengan baik.

Selain itu diharapkan mitra ini (PT. Usaha Bijak Borneo) bisa mengembangkan program kemitraan dengan masyarakat sekitarnya.

“Tadi kepala Desa Lebaho Ulaq sudah kita dorong bersama kelompok – kelompok masyarakat untuk memanfaatkan kawasan peternakan inj, ini ada pak Markus dan teman – teman bisa menjadi mentor nantinya,” harapnya.

Disebutkannya pengembangan peternakan sapi tersebut tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan daging Kukar saja, tetapi untuk kebutuhan menghadapi Ibu kota Nusantara di Kaltim.

“Kita ingin Kukar menjadi pemasok terbesar kebutuhan daging IKN nanti” pungkasnya (Prokom01).

Tenggarong – Guna memastikan program revolusi jagung berjalan sesuai harapan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) membuat demplot – demplot atau percontohan untuk melihat kualitas dan kuantitasnya.

Salah satu demplot yang telah berhasil dipanen terletak di Desa Kota Bangun II Kecamatan Kota Bangun Darat.

Panen perdana demplot lebih kurang 2 hektar itu dilakukan Bupati Edi Damansyah didampingi kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sutikno, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Arianto, Camat Kota Bangun Darat Zulkifli dan kepala Bidang Kerjasama Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kalimantan Timur (Kaltim) Margaretha, Kamis (15/6).

Kabid Kerjasama BSIP Kaltim, Margaretha mengungkapkan hasil demplot yang terletak di Desa Kota Bangun II tersebut sangat bagus karena bisa menghasilkan 7,8 ton per hektar.

“Dari sisi hasil ini sangat baik” ujarnya.

Adapun beberapa demplot yang hasilnya kurang bagus, karena terdapat beberapa faktor salah satunya adanya hama, yakni monyet dan babi hutan.

Sementara itu Bupati Edi Damansyah menceritakan pembuatan demplot – demplot itu didasarkan pada keraguannya hasil dari demplot yang dibangun pihak ketiga, dari laporan pihak ketiga tersebut hasilnya hanya 1,3 ton perhektar.

Hasil itu dirasakan kurang maksimal, apalagi pihak ketiga berkesimpulan tidak fisibel pengembangan jagung di SP I sampai SP VII ini.

“Tapi saya ragu, saya gak percaya, ini pasti ada yang gak beres, pasti ada yang dikerjakan tidak sesuai kaidah – kasidahnya, sehingga kita lakukan demplot ulang,” paparnya.

Edi meminta kepada Dinas Pertanian dan BSIP Kaltim agar demplot yang baru dipanen agar dibuatkan rangkuman bukunya baik dari manajemennya lengkap sampai pada hasilnya.

“Jadi nanti hasil ubinan ini, hasil demplot kita nanti kami gunakan di Pemerintah kabupaten untuk disampaikan ke para Kepala desa” ujarnya.

Dari kondisi di lapangan dan hasil demplot yang telah dipanen, Edi berani memastikan dari SP I sampai SP VII cocok untuk pengembangan jagung hibrida.

“Saya kira karakteristik tanahnya tidak jauh beda, persoalannya ada gak yang menanamnya,” pungkasnya. (Prokom01).