Cegah Wabah PMK, Pemkab Kukar Ikuti Rakornas Penanganan PMK
JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Dr. H Sunggono mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) oleh Satuan Tugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (22/11/2022) pagi di Hotel Borobudur Jakarta.
Dalam kegaiatn itu Satgas PMK BNPB menghadirkan narasumber dari Kemendagri, BNPB Selaku Satgas PMK Nasional, Kasatgas Provinsi Bali Dewa Made Indra, Kasatgas Sumatera Barat H Hansastri yang dimoderatori oleh Prof. drh. Wiku BB Adisasmito, M. Sc., Ph.D selaku Koordinator Tim Pakar Satgas PMK Nasional.
Dikatakan Ketua Pelaksana Brigadir Jenderal TNI Lukmansyah selalu Koordinasi Pengendalian Operasi Satgas PMK Nasional bahwa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular.
“Penyakit ini menyerang semua hewan berkuku belah atau genap, seperti sapi, kerbau, kambing, domba termasuk juga hewan liar seperti gajah, rusa dan sebagainya. Virus dapat bertahan lama di lingkungan, dan bertahan hidup di tulang, kelenjar, susu serta produk susu,” katanya.
Untuk itu lanjut Lukmansyah perlu dilakukan koordinasi dengan semua kabupaten/kota di Indonesia sebagai upaya pencegahan PMK secara cepat.
“PMK juga disebut sebagai air brone disease karena sangat kecilnya virus ini mampu menyebar cepat dengan bantuan angin sampai ratusan kolometer. Penyakit PMK tidak ditularkan ke manusia (bukan penyakit zoonosis),” ujarnya.
Ditambahkannya, setidaknya ada lima cara pencegahan dengan cara biosekuriti yakni melakukan perlindungan pada zona bebas dengan mambatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans. Pemotongan hewan terinfeksi, hewan baru sembuh dan yang kontak dengan agen PMK. Disinfeksi asset dan semua material yang terinfeksi (perlengkapan kandang, monil, baju dan lainnya). Musnahkan bangkai, sampah dan semua produk hewan pada area yang terinfeksi serta lakukan tindakan karantina.
“Inilah yang mesti dilakukan, perlu upaya koordinasi bersama dalam pencegahan penyebaran penyakit mulut dan kuku sehingga hewan-hewan yang berada di semua daerah di Indonesia dapat tertangani dan terjaga dengan baik dan terbebas dari wabah PMK,” harapnya.
Sementara itu, Sekda Kukar Dr. Sunggono menyambut baik atas rakornas penanganan PMK terutama di daerah, khususnya di Kutai Kartanegara mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan.
“Pemkab Kukar menyambut baik dan berkomitmen membangun kolaborasi dalam upaya pengendalian penanganan PMK. Semoga apa yang disampaikan para pemateri terkait PMK menjadi atensi penting percepatan mengantisipasi penyebaran PMK di Kutai Kartanegara,” ujarnya.
Diketahui, Rakornas PMK menghasilkan pembentuan Satuan Tugas Penanganan PMK Nasional sebagai langkah tanggap dan strategis menghadapi wabah PMK di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional. Kemudian perkembangan situasi implementasi percepatan strategi penanganan PMK di tingkat daerah, hingga tata kelola sistem kesehatan hewan nasional dalam penanganan wabah penyakit hewan di Indonesia. (Prokom10)