Guru di Kukar Ikuti Sosialisasi Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme, Bupati: Peran Pendidik Sangat Penting
Tenggarong – Tenaga Pendidik di Kutai Kartanegara (Kukar) berkumpul di di Gedung Putri Karang Melenu (PKM) Tenggarong Seberang guna mengikuti acara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Mendengar, dalam rangka Sosialisasi Pencegahan Penyebaran paham Radikalisme dan Terorisme untuk mensukseskan Pilkada 2024, Rabu (14/8).
Bupati Edi Damansyah didampingi unsur Forkopimda Kukar membuka acara itu. Hadir juga Direktur Pencegahan Densus 88 AT Polri Brigjen John Hutagalung sebagai pemateri, Kepala Badan Kesbangpol Kukar Rinda Desianti penyelenggara acara, sejumlah Kepala Perangkat Daerah, Kepala Kantor Kementerian Agama, Ketua MUI Kukar. Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Kukar.
Edi dalam sambutannya bahwa kegiatan tersebut menunjukkan komitmen Pemkab Kukar dalam pendidikan, termasuk sebagai upaya pembelajaran guna mencegah munculnya faham radikal dan terorisme.
Bupati berharap para guru dapat mengetahui materi yang diberikan dengan baik. Hal itu penting karena guru memiliki peran penting di Kukar, karena guru sehari-hari berada dikelas membentuk karakter anak-anak Kukar
“Peran guru ini penting membentuk karakter anak anak kita, maka dengan kegiatan ini sebagai bentuk waspada kita dan mendeteksi dini agar faham radikal terorisme tak terjadi di Kukar,” ujarnya.
Dengan sosialisasi ini, diharapkan dapat membuka wawasan para pendidik untuk mencegah paham ini.
Kukar strategis, salahsatunya pelaku bom Bali bersembunyi di wilayah Kukar.jafo guru ambil bagian untuk mencegah berkembangnya faham ini.
Bupati mengatakan Kukar memiliki potensi besar dalam sektor tambang yang juga menjadi daya tarik bagi kelompok yang berkeinginan mengganggu stabilitas keamanan objek vital dan keamanan investasi di Kukar.
Kondisi ini juga sangat menggiurkan bagi kelompok-kelompok yang berkeinginan untuk mengganggu stabilitas keamanan baik ancaman-ancaman dari luar maupun dari dalam keamanan daerah yang harus diwaspadai.
Kukar yang terdapat wilayah pesisir dan delta-delta di garis pantai yang bisa potensi terjadinya tindakan kriminal seperti penyelundupan atau pelarian terduga teroris. Menurut catatan kepolisian pada tahun 2002 di Pulau Tanjung Berukang Desa Sepatin Kecamatan Anggana telah dilakukan penangkapan terhadap pelaku terorisme Bom Bali II.
Hal ini menunjukkan bahwa wilayah Kukar sudah menjadi tujuan pelarian tersangka pembuat kriminal maupun tersangka teroris, dikarenakan luasnya wilayah dan masih banyak tempat pulau-pulau kecil atau delta-delta tanpa penghuni dan terisolir, sehingga bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berniat mengganggu keamanan maupun yang berniat sebagai tempat persembunyian.
Untuk itu kata Edi, semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaannya agar penyebaran paham-paham radikalisme dan aksi terorisme dapat dicegah secara dini. Pencegahan terorisme tidak hanya dilakukan oleh aparat keamanan melainkan juga peran serta masyarakat.
“Dukungan masyarakat sangatlah penting, karena masyarakat dapat menjadi sumber informasi dini terkait keberadaan penyebaran paham radikal di masyarakat,” demikian ujarnya. (Prokom04)