Hari Pangan Sedunia, Bupati Harap Petani Milenial Lebih Aktif Berkarya
Tenggarong – Masih dalam Rangkaian Operasi Pasar/Pasar Murah untuk Pengendalian Inflasi Daerah dan Hari Pangan Sedunia Tahun 2022, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damasyah bersama Kapusdatin Badan Pangan Nasional Kelik Budiana, Direktur Bankaltimtara Siti Aisyah dan Kepala Perangkat Daerah terkait mengunjungi Bazar Pangan Murah dan Operasi Pasar di Stadion Rondong Demang Tenggarong pada Senin (7/11).
Bupati Kukar juga menyerahkan alat semprot untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) dan alat giling padi serta alat jahit karung untuk petani, dari Dinas Ketahanan Pangan. Edi dan rombongan juga sempat berbelanja di pasar murah dan mencicipi kopi hasil petani Kukar yang dikelola oleh Dinas Perkebunan Kukar.
Saat di temui Bupati mengatakan bahwa oprasi pasar merupakan bentuk hadirnya Pemerintah di tengah-tengah masyarakat dalam situasi Pengendalian Inflasi Daerah.
Harapan Edi dalam momen Hari Pangan Sedunia adalah bagaimana membangun komitmen bersama dan kerja bersama dengan mewujudkan program pangan berjalan dengan baik. Di Kukar sendiri program pangan menjadi hal utama bisa dilihat pada program optimalisasi kawasan-kawasan pertanian dalam arti luas dengan maksud bahwa pemerintah memberikan jaminan dalam jangka panjang sehingga kekuatan pangan bisa berbasis produksi lokal.
Saat ini Kukar sedang fokus bagaimana pembenahan infrastruktur tani, sara prasarana tani, SDM Petaninya dan itu bagian dari mempersiapkan jangka menegah dan jangka panjang pertanian dalam arti luas di Kukar.
Ia juga memastikan Kukar Idaman 2021-2026 program pangan dalam sektor pertanian dalam arti luas akan bisa peningkatan dan pengembangannya akan terukur dengan baik terutama di 5 kawasan yang sudah ditetapkan.
Edi juga mengatakan bahwa sekitar 42% masyarakat Kukar mata pencahariannya adalah petani dalam arti luas, jadi tugas pemerintah adalah memfasilitasi dan memberi dukungan kepada petani untuk meningkatkan produksi dan terus mengembangkan pertanian dalam arti luas.
Edi juga berharap kepada para petani-petani muda (petani milenial)bisa lebih aktif lagi dalam mengelola pertanian dalam arti luas.
Saat ini pertanian sudah tidak berbasis tradisional tetapi saat ini sudah berbasis teknologi dan manajemen sehingga yang bisa menguasainya adalah generasi muda.
“Jangan ragu-ragu memasuki sektor pertanian karena memiliki potensi besar dan peluang-peluang baru untuk di jalankan,” katanya.
Ada beberapa petani muda yang sudah berhasil salah satunya di Muara Jawa sudah menembus prestasi di tingkat nasional kepeloporanya dengan bidang pertanian hortikultura.
“Saya optimis pemuda Kutai Kartanegara akan berada di garda terdepan membangun pangan di Kutai Kartanegara,” ujarnya mengakhiri.(prokom08)