Hasil Musyawarah Antar Desa, 6 Desa di Loa Kulu Masuk Kawasan Perdesaan Agrowisata Behari
Tenggarong – Pembangunan Kawasan Perdesaaan (PKP) Agro Wisata Behari di Kabupaten Kutai Kartanegara meliputi beberapa desa di Kecamatan Loa Kulu, yakni Desa Loh Sumber, Desa Sumber Sari, Desa Jembayan Tengah, Desa Ponoragan dan Desa Sepakat. Masing-masing Desa ini memiliki potensi-potensi yang dapat dijadikan unggulan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Diketahui, Loa Kulu merupakan lokasi yang memiliki banyak potensi, diantaranya sektor Pertanian, sektor Perikanan, sektor Peternakan, sektor Kelembagaan dan SDM, fasilitas wisata Alam yang alami dan juga situs sejarah yang merupakan peninggalan penjajahan Jepang dan Belanda yang masih dapat dikunjungi hingga saat ini.

Berdasarkan laporan yang disampaikan kepada Pemkab Kukar oleh Tim Koordinasi Pembangunan Kawasan Perdesaan (TKPKP)Kukar, bahwa pada Selasa (23/11) telah dilakukan Musyawarah Antar Desa (MAD) Kawasan Perdesaan Agrowisata Behari, dengan salah satu agendanya pengembangan kerjasama antar desa dengan penambahan satu desa yaitu Desa Rempanga, untuk masuk menjadi bagian dari Kawasan Perdesaan Agrowisata Behari sehingga jumlah desa yang tergabung dalam kawasan ini sebanyak 6 desa (Desa Jembayan Tengah, Desa Loh Sumber, Desa Sumber Sari, Desa Ponoragan, Desa Sepakat dan Desa Rempanga).

“Alhamdulillah Kawasan Perdesaan Agrowisata Behari ini telah menjadi salah satu contoh (role model) pengembangan kawasan perdesaan di Provinsi Kalimantan Timur oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kalimantan Timur,” ujar Sekretaris Daerah Kukar Sunggono, saat meresmikan penggilingan padi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Purnama, Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kamis (25/11).
Lebih lanjut dikatakannya untuk mendukung program prioritas pertanian dalam arti luas, Pemkab Kukar untuk dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan (Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Kaltim, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, dunia usaha (swasta), perguruan tinggi dan masyarakat utamanya petani/nelayan) akan melakukan intervensi mulai dari hulu sampai dengan hilir termasuk pemasaran.
Kegiatan-kegiatan prioritas dalam program tersebut, antara lain pembangunan 120 unit embung skala kecil, pembangunan/perbaikan 120 KM jalan usaha tani/jalan produksi. Kemudian pembentukan unit usaha pertanian pada Perusda, mendorong pembentukan unit usaha pertanian pada BUMDes termasuk Koperasi Petani (Badan Usaha Milik Petani). Kemudian, peningkatan areal tanam jagung seluas 30 ribu hektar, fasilitasi sarana/prasarana bagi 25 ribu nelayan/ pembudidaya perikanan, serta pembangunan sentra Industri Kecil Menengah (IKM). (prokom04)




