“Hijaunya” Rupiah Hasil Budidaya Rumput Gajah Mini
SELAIN sayur-mayur, buah-buahan dan ternak, ternyata ada berbagai tanaman lain yang bisa dibudidayakan.
Salah satunya yakni rumput gajah mini (Pennisetum purpureum) merupakan salah satu aternatif dalam penyediaan hijauan pakan karena rumput ini merupakan jenis rumput unggul. Rumput gajah mini cocok diolah menjadi silase pada saat produksi hijauan melimpah sehingga dapat memperpanjang masa simpannya, selain itu rumput ini memiliki produksi tinggi disertai rasio daun batang yang tinggi. Rumput ini juga lebih banyak digunakan untuk alas taman dan mempercantik halaman.
Rumput gajah mini memiliki beberapa keunggulan yaitu pertumbuhan cepat, berbulu halus, daun lembut, batang lunak, disukai ternak dan regrowth (pertumbuhan kembali) yang cepat. Keunggulan lainnya adalah kandungan protein 10-15% dan kandungan serat kasar yang rendah.(sumber: Kementan RI)
Selain silase atau hijauan pakan ternak, rumput gajah mini juga baik untuk membersihkan udara dari carbon dioksida (CO2) juga memperbaiki struktur tanah.
Kurniati, warga RT 9 Desa Karang Tunggal, Kecamatan Tenggarong Seberang ini telah menanam rumput gajah mini sejak 8 tahun lalu.
Diakuinya, sebagi ibu rumah tangga hasil dari rumput gajah mini lumayan besar.
“Alhamdulillah, sekali panan itu bisa dapat dua sampai empat juta rupiah,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Selasa (1/8/23), bersama Tim Verivikasi TP PKK Kaltim untuk lomba “Aku Hatinya PKK” tingkat Provinsi Kaltim 2023 Kategori Kabupaten.
Penjualannya diukur per meter persegi antara Rp 8-20 ribu rupiah permeternya. Dengan waktu panen antara 1,5 sampai 2 bulan sekali panan.
“Harapan saya rumput ini tetap laku,” ujarnya singkat (prokom04)