Ikuti Rakor Evaluasi PPKM, Bupati Sampaikan Kekurangan Dosis Vaksin
TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah ikuti rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan penanganan pandemi Covid-19 di luar pulau Jawa dan Bali, yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI secara virtual, Sabtu (21/8/2021) di Rumah Jabatan Bupati Kukar.
Rakor yang dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto itu, dihadiri secara virtual oleh para Pimpinan Kementerian/Lembaga terkait, diantaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Wamenkes Dante Saksono Harbuwono. Sekda Kukar H Sunggono didampingi perwakilan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kukar mengikuti di Kantor Bupati Kukar.
Airlangga Hartarto Dalam arahannya mengatakan situasi pandemi yang ada di luar Jawa dan Bali menunjukan telah terjadi perbaikan dari minggu ke minggu.
Dimana menurutnya, level situasi pandemi atau asesmen per 3 September menunjukan pada tingkat provinsi terjadi perbaikan level asesmen selama periode PPKM, dimana provinsi Level 4 dari 11 Provinsi pada tanggal 13 Agustus menjadi 7 Provinsi pada tanggal 20 Agustus dan menjadi 2 Provinsi pada tanggal 03 September.
Sementara, pada tingkat Kabupaten/Kota, juga terjadi perbaikan level asesmen selama periode PPKM, dimana level tingkat 4 dari 132 Kabupaten/Kota pada tanggal 08 Agustus menjadi 104 Kabupaten/Kota pada tanggal 20 Agustus dan pada tanggal 03 September menjadi 48 Kabupaten/Kota, dan pada level tingkat 3 dari 215 Kabupaten/Kota pada tanggal 08 Agustus menjadi 234 Kabupaten/Kota pada tanggal 20 Agustus dan menjadi 218 Kabupaten/Kota pada tanggal 03 September.
Menurutnya, Dari 34 Kabupaten/Kota yang menerapkan PPKM level 4 diluar Pulau Jawa dan Bali pada PPKM saat ini pada tanggal 24 Agustus-24 September, telah terjadi perbaikan level asesmen, dimana 19 Kabupaten/Kota mengalami perbaikan (penurunan tingkat level asesmen), dari level tingkat 4 menjadi level tingkat 3/tingkat 2, Sedangkan, 15 Kabupaten/Kota lainnya masih dalam level asesmen 4, namun sejumlah indikator penanganan Covid-19 telah menunjukan perbaikan.
Sementara itu, WamenKes Dante Saksono dalam laporannya mengatakan belajar dari gelombang pandemi beberapa negara luar negeri, kita perlu tetap waspada dan hati-hati khususnya Perubahan perilaku implementasi protokol kesehatan dibantu teknologi digital akan dipercepat implementasinya. Kualitas pelaporan data perlu ditingkatkan, khususnya terkait dengan tingkat kematian yang tinggi.
Sementara, Bupati Kukar Edi Damansyah saat mendapatkan kesempatan berbicara pada kegiatan rakor tersebut mengatakan bahwa selama penerapan PPKM Pemkab Kukar telah melakukan penekanan indeks mobilitas dengan melaksanakan peningkatan operasi yustisi, dan pelaksanaan isolasi terpadu telah tersedia di 18 kecamatan hinga tingkat desa, serta percepatan vaksinasi sesuai arahan presiden saat mengunjungi Kaltim beberapa waktu lalu.
“Adapun situsi kondisi yang kami hadapi yang memang kami telah menetapkan target – target untuk menindaklanjuti arahan Presiden pada tanggal 24 Agustus, khususnya percepatan vaksinasi,” ungkap Edi Damansyah.
Namun menurutnya, saat ini Satgas Covid-19 Pemkab Kukar masih memiliki tunggakan (kekurangan) terkait vaksin sinovac dosis dua sekitar 15 ribu, sementara untuk vaksin moderna yang telah didapat sebanyak 15 ribu saat ini telah disuntikkan pada masyarakat walaupun masih ada sisa hal tersebut menurutnya memang disiapkan untuk dosis kedua sesuai arahan teknis dari Kementerian Kesehatan, sedangkan untuk vaksin astraZeneca sebanyak 18 ribu yang diterima telah disuntikkan dibeberapa wilayah kerja puskesmas maupun di Polres Kukar serta Kodim 0906 Kutai Kartanegara.
“Kami berharap, dari rakor sore hari ini ada solusi berkaitan dengan bagaimana penyediaan vaksin sinovac ini yang memang secara teknis harus dilakukan pada warga yang akan divaksin pada tahap keduanya,” ucap Edi Damansyah.
Ditambahkannya, hingga saat ini Satgas Covid-19 Pemkab Kukar selalu konsisten melakukan pencatatan dan pelaporan serta testing terhadap warga masyarakat yang meninggal di rumah.
“Dari kondisi yang ada memang apabila dilihat dari indikator epidemiologi ini kasus aktif menurun, positif ratenya juga menurun, angka kematian juga menurun,” ucap Edi Damansyah. (prokom07)