Kombel “Asa Kita” Perkuat Kompetensi Guru SMP Negeri 3 Muara Jawa
TENGGARONG – Sebagai upaya tindak lanjut dalam penguatan kapasitas para pendidik/guru, Komunitas Belajar (Kombel) “Asa Kita” SMP Negeri 3 Muara Jawa, Kutai Kartanegara (Kukar) menyelenggarakan Berbagi Praktek Baik Peningkatakan Kompetensi Guru, Rabu (25/9/2024) siang di SMP Negeri 3 Muara Jawa.
Kegiatan tersebut menghadirkan pemateri Kombel dari SD Negeri 009 Muara Jawa Irwan Wadi terkait Kepemimpinan Sosial Emosional (KSE).
“Alhamdulillah, SMP Negeri 3 Muara Jawa melalui Komunitas ‘Asa Kita’ rutin menyelenggarakan sharing atau berbagi pengetahuan dalam penguatan kompetensi profesionalitas pendidik dan tuntutan meghadapi perkembangan kemajuan dunia pendidikan secara global terlebih di era digitalisasi saat ini,” kata Briliant Surya W selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Muara Jawa.
Dikatakan Briliant perkembangan dunia pendidikan terutama di SMP Negeri 3 Muara Jawa saat ini berjalan sebagaimana mestinya, dengan standar dan Kurikulum Merdeka Belajar. Kendati demikian dipandang perlu adanya peguatan kapasitas tidak hanya dari segi manajemen satuan pendidikan, melainkan kompetensi pendidik/guru pun sangat perlu ditingkatkan kapasitasnya sehingga ter-update segala bentuk penguasaan perangkat ajar, metode dan trik layanan sesuai standar pendidikan nasional.
“Inilah yang kita harapkan, apa yang disampaikan pemateri (Irwan Wadi-red) untuk berbagi praktek baik dapat diimplementasikan dalam aksi nyata semua guru-guru kita, sehingga peningkatan layanan dan pembelajaran yang berkualitas, berkarekter dan bernalar kritis menjadi output dan berdampak kepada peserta didik yang akhirnya siap saing,” ujarnya.
Sementara itu dalam paparannya, Irwan Wadi menyebutkan bahwa poin penting dalam kepemimpinan pembelajaran sosial emosional mencakup 5 (lima) aspek yang mesti diingat yakni, (1). Kesadaran diri. (2). Manajemen diri (mengatur emosi). (3). Kesadaran Sosial yakni mampu melihat masalah atau situasi dari berbagai sudut pandang. (4). Kemampuan memelihara relasi dan (5). Pembuatan keputusan bertanggung jawab atau pilihan bertindak sesuai etika norma dan keselamatan.
“Inilah pentingnya sebuah konsep kompetensi sosial emosional yang harus dibangun dan diawali dari menajemen diri, kemampuan untuk mengatur emosi, pikiran, perilaku di berbagai situasi termasuk dalam penanganan stres hingga menghadapi tantangan untuk mencapai sebuah tujuan,” ujarnya.
Ditambahkannya, seorang pendidik juga perlu melakukan praktik kesadaran penuh (mindfulness) dengan teknik STOP yakni Stop, Take a breath, Observe, Proceed atau berhenti sejenak, ambil nafas dalam, amati sensasi pada tubuh, perasaan, pikiran dan lingkungan. Kemudian selesai dan lanjutkan aktivitas. Demikian jelas Irwan yang juga penggerak komunitas belajar. (Prokom)