Lestarikan Budaya, Disdikbud Gelar Pesemanan Seni dan Budaya Daerah Kukar
Tenggarong – Sebagai salah satu upaya menjaga dan melestarikan budaya yang ada di Kutai Kartanegara (Kukar), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, menggelar Pesemanan Seni dan Budaya Daerah Kukar. Acara pagelaran seni tari, musik, seni pertunjukan teater dan seni rupa Budaya Daerah itu dibuka oleh Plt Asisten III Setkab Kukar Sukotjo ditandai pemukulan gong, Senin (22/11) di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong.
Kepala Disdikbud Kukar Thauhid Afrilian Noor mengatakan, banyak sekali budaya Kukar yang perlu mendapat perhatian dan di inventarisir, untuk itu Disdikbud berupaya mencoba membangun satu catatan atau literasi budaya.
“Budaya itu yang ada di Kukar harus menjadi bagian kehidupan kita sehari – hari sebagai masyarakat Kukar. Masih banyak masyarakat Kukar sendiri belum mengenal dengan baik seperti bahasa, tulisan, seni tari, kesenian dan lain sebagainya, hal ini tentunya menjadi salah satu tugas yang Disdikbud untuk menginventarisasinya,” ujarnya.
Salah satu yang telah dilaksanakan Disdikbud terkait pelestarian budaya, menurut Thauhid yaitu muatan lokal untuk pelajaran Bahasa Kutai di sekolah, yang sudah dibuatkan Peraturan Bupati, yakni Bahasa Kutai wajib dipelajari semua peserta didik di Kukar.
Hal tersebut agar budaya Kukar bisa tumbuh dan berkembang dan menjadi ke-khasan daerah, apalagi dalam menghadapi Ibu Kota Negara.
“Jangan sampai budaya Kukar hilang tergilas oleh kemajuan zaman, yang semakin membuat budaya kita tersingkirkan,” ujar Thauhid.
Sementera itu, Sukotjo saat membacakan sambutan tertulis Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan, Pemkab Kukar sangat mendukung kegiatan tersebut, karena merupakan wadah pembinaan bagi seniman baik itu seni musik, tari, teater, maupun seni rupa.
“Sudah selayaknya kita terus melakukan upaya pembinaan dan pelestarian seni budaya Kukar ini, baik itu yang bersifat tradisi maupun yang perlahan digarap secara kontemporer. Ini menjadi tugas kita semua secara bersama-sama untuk mengawal serta melaksanakannya,” ujarnya.
Disebutkannya, ada hal penting yang harus diperhatikan yaitu kedepan semua urusan harus bisa bersaing ditengah tengah kemajuan teknologi, diantaranya tentang karakter moral dan pendidikan karakter para pelaku seni yang tentunya harus bisa mengikuti perkembangan seni budaya Kukar, berinovasi, berkompetensi, kritis dan mampu menumbuh kembangkan literisasi budaya serta literasi teknologi.
Disampaikannya, Disdikbud harus bisa mewadahi bagi pelaku seni untuk terus berkarya dan berkarya. Kemudian, Perangkat Daerah hendaknya saling bersinergi dan berkolaborasi dengan semua pihak dalam melaksanakan kegiatan, karena akan semakin kuat dengan berbagai potensi dan beragam talenta yang terlibat.
Pada sisi Pendidikan baik dasar maupun menengah, saat ini Kukar sudah memasukkan bahasa Kutai pada muatan lokal sebagai upaya pengenalan dan pelestarian yang dimulai pada peserta didik di seluruh Wilayah Kukar.
Sementara itu menurut Ketua panitia pelaksana M Iryanto mengatakan, pandemi Covid-19 telah menjadikan banyak problem dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya yang terdampak adalah para seniman seni pertunjukan dan rupa di berbagai daerah.
Dalam menjaga intensitas berkesenian dan berdasarkan kenyataan tersebut, seksi pembinaan, bahasa dan sastra daerah, Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar berupaya menjaga iklim kreatif seniman, dengan menyelenggarakan pesemanan Seni dan Budaya Daerah Kutai Kartanegara.
Acara itu diikuti 26 kelompok seni yang terdiri dari seni tari, musik, seni pertunjukkan teater dan seni rupa (kriya). Kegiatan berlangsung selama dua hari (22–23 November 2021) yang ditayangkan secara virtual (live streaming) melalui Yutube, Facebook, Instragram dan Zoom. (Prokom03)