Mendes PDTT RI Dorong Sungai Payang Tahun Depan Masuk Desa Mandiri
TENGGARONG – Menteri Desa PDTT RI Abdul Halim Iskandar, sangat berharap pengawalan pemuktahiran data untuk IBM berbasis SBJB desa terus dikawal, agar semua desa di Kabupaten Kukar sudah melakukan pemuktahiran data.
“Kabupaten Kukar betul-betul berbasis data mikro, maka saya yakin semua itu akan memberikan percepatan sebagaimana yang dilalui oleh Desa Sungai Payang Kecamatan Loa Kulu. Karena beberapa tahun yang lalu masih sangat tertinggal dan hari ini sudah masuk desa maju. Dan saya yakin kalau ini berjalan terus, maka tahun depan sudah menjadi desa mandiri,” kata Menteri Desa PDTT Halim Iskandar, Sabtu (1/5/2021).
Menurut Mendes Halim, Bupati dan Ketua DPRD Kukar dalam arah kebijakan APBD-nya pasti akan sangat tepat intervensinya. Begitu juga dalam memberikan arahan bagi APBD provinsi.
“Pasti akan sangat tepat dan juga akan memberikan arah pada intervensi APBN dan Kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan serta berbagai kementerian,” ujarnya.
Untuk diketahui, Kukar memiliki luas wilayah ± 27.263,10 km2 dan luas pengelolaan laut ± 4.097 km2. Terdiri dari 18 Kecamatan, 193 Desa dan 44 Kelurahan dengan jumlah penduduk ± 729.382 jiwa (BPS, 2020). Bahkan sampai saat ini, kata Bupati Edi Damansyah di Kukar telah terbentuk 188 Bumdes. Adapun klasifikasi Bumdes di Kukar terdiri dari 31 Bumdes Pemula, 70 Bumdes Berkembang dan 29 Bumdes Maju.
“Berdasarkan hasil Evaluasi (Lomba Bumdesa) oleh Pemprov Kaltim 2019 melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Kaltim, Bumdesa Payang Sejahtera menjadi Terbaik II untuk kategori Pengelolaan Keuangan dan Aset Bumdesa. Untuk Kategori Inovasi, Terbaik I diraih oleh Bumdesa Bersinar Desaku Desa Muara Enggelam Kecamatan Muara Wis Pengelolaan PLTS Komunal,” ujarnya.
Lebih lanjut Edi, mengatakan kinerja Bumdesa Payang Sejahtera Desa Sungai Payang 2020, transaksi keuangan dari usaha yang dilakukan mencapai hampir 8 Miliar (Rp.7.834.223.066) dengan keuntungan bersih sekitar 600 juta (Rp. 603.426.000). Dari keuntungan bersih tersebut telah memberikan kontribusi untuk Pendapatan Asli Desa (PADesa).
Saat ini Bumdes Payang Sejahtera sedang membangun unit usaha baru yaitu Pabrik Kompos Janjang Kosong (Jangkos) Kelapa Sawit dengan kapasitas produksi sekitar 300 ton/bulan. Program pembangunan pabrik kompos ini merupakan sinergi dan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan (stakeholders), yaitu Pemkab Kukar, Pemerintah Desa Sungai Payang (Bumdesa Payang Sejahtera), PT. Niagamas Gemilang (Perkebunan), PT. Alamjaya Bara Pratama (Pertambangan), PT. Multi Harapan Utama (Pertambangan), CV. Kutai Kumala Energy (Pertambangan), PT. ITCI Hutani Manunggal (Kehutanan), dan Faperta Unikarta.
“Harapannya produk kompos Desa Sungai Payang dapat memenuhi kebutuhan pupuk organik untuk sektor pertanian, kehutanan dan pertambangan (reklamasi/revegetasi) di Kabupaten Kukar termasuk provinsi Kaltim,” harap Edi.
Dijelaskan Edi, sinergi dan kolaborasi dengan perusahaan (swasta) menjadi perhatian khusus Pemkab Kukar 2018 dengan pembentukan Forum Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Forum TJSP).
Percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan menjadi salah satu fokus utama arah pembangunan Kabupaten Kukar (RPJMD Kukar 2021 – 2026) termasuk diintegrasikan dengan pembangunan pertanian berbasis kawasan dan hilirisasi produk pertanian.
Untuk pembangunan pertanian berbasis kawasan, kita akan mendorong pembentukan Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) yang akan menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi di kawasan tersebut.
Selain itu Pemkab Kukar akan memberikan subsidi input (penguatan modal) kepada Bumdesa/Bumdesma melalui Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD).
Beberapa program prioritas (Dedikasi) lain yang menjadi fokus pada desa, antara lain Program Air Bersih Desa, Program Terang Kampongku dan Program Desa Ramah Lingkungan. Indeks Desa Membangun (IDM) juga menjadi prioritas dalam RPJMD Kukar 2021-2026 (menjadi salah satu target kinerja RPJMD).
Pada 4 tahun lalu, Desa Sungai Payang ini termasuk dalam kategori IDM Desa Sangat Tertinggal. Kemudian naik menjadi Desa Tertinggal. Selanjutnya menjadi Desa Berkembang. “Alhamdulillah, informasi terakhir dari Kades Sungai Payang Rusdin, saat ini status Desa Sungai Payang termasuk Desa Maju,” jelas Edi.
Terkait dengan pencegahan dan penanganan Stunting, kata Edi Pemkab Kukar telah melakukan terobosan (Inovasi) melalui Gerakan Keluarga Peduli Pencegahan dan Atasi Stunting (Ragapantas). Desa Sungai Payang sebelumnya merupakan desa dengan prevalensi gizi buruk/stunting yang tinggi di Kabupaten Kukar. Namun alhamdulillah dalam 2 tahun terakhir tidak ditemukan lagi kejadian gizi buruk di desa ini dan balita yang dulu mengalami gizi buruk sudah mulai pulih (membaik).
Salah satu program khusus yang dilakukan di Desa Sungai Payang dalam pengananan gizi buruk/stunting adalah melalui Program Kampong Kelor. Program ini merupakan program bersama beberapa stakeholders termasuk Perusahaan, Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kukar dan Perguruan Tinggi (Faperta Unikarta). Tujuan utama program ini adalah bagaimana intervensi penguatan gizi keluarga termasuk utamanya ibu hamil dan balita melalui pemanfaatan tanaman kelor.
Untuk mendukung Program Kampong Kelor di Desa Sungai Payang, 2021 ini Pemkab Kukar melalui Dinas Perkebunan akan memberikan bantuan 10 (sepuluh) unit mesin pengering daun kelor dan 1 unit mesin penepung.
“Untuk itu, kami memohon kepada Bapak Menteri, kiranya dalam rangka percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan di Kabupaten Kukar dapat mendukung termasuk melalui sinergitas dengan program prioritas Kementerian Desa PDTT RI,” pintanya.
Dipenghujung kunjungan menteri tersebut, meninjau pabrik kompos Bumdes Payang Sejahtera dan Rice Miling Unit Bumdes Purnama. (prokom05)