Pemetaan tematik, 4 Ribu Ha di Kukar Untuk Kota Satelit Pendukung IKN
TENGGARONG – Wakil Bupati (Wabup) Kutai Kartanegara (Kukar) H Rendi Solihin menghadiri pembukaan rapat koordinasi daerah (Rakorda), dalam rangka persiapan percepatan redistribusi tanah objek reformasi agraria dari kawasan hutan berbasis tata ruang dan lingkingan melalui pembuatan peta tematik pertanahan dan ruang (PTPR/IP4R), yang dibuka oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Surya Tjandra di Ballroom Hotel Mercure Samarinda, Senin (24/5) malam.
Wamen Surya Tjandra mengatakan Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu dari empat provinsi di Pulau Kalimantan yang akan menjadi pilot projek pemetaan tematik pertanahan dan tata ruang.
Ditambahkannya pemetaan tematik akan menjadi dasar awal untuk melakukan banyak hal antara lain untuk menggali potensi, penataan dan serta bagaimana pelaksanaan redistribusi tanah kepada masyarakat khususnya kepada petani yang kurang mampu sebagai program reforma agraria.
“Target pemerintahan Presiden Jokowi khususnya redistribusi tanah kepada masyarakat 4,5 juta hektar sejak 2014, tetapi khusus dari pelepasan kawasan hutan sebanyak 4,1 juta hektar untuk seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya pemetaan tematik pertanahan dan ruang, artinya kombinasi antara permasalan pertanahan dan tata ruang adanya data dan informasi yang selengkap – lengkapnya terhadap lokasi yang dipilih sebagai obyek pemetaan tematik ini.
Di Kalimantan totalnya ada 24 ribu hektar, dan di Kalimantan Timur khususnya Kutai Kartanegara terdapat 4 ribu ha sebagai obyek pemetaan tematik.
“Kami berharap dari 4 ribu hektar yang di Kukar ini dijadikan kota satelit sebagai pendukung Ibukota Negara baru (IKN) nanti” harap Surya.
Sementara itu Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan Kaltim sebagaimana provinsi lain di Kalimantan memiliki kondisi dan permasalahan yang sama, banyak hutannya, tanahnya luas penduduknya sedikit, banyak sungai jembatannya sedikit, sangat jauh berbeda dengan kondisi di pulau Jawa.
“Kalo di Jawa wilayahnya tidak luas penduduknya banyak, sungai sedikit tapi jembatannya banyak, infrastrukturnya lengkap, terjadi kesenjangan yang nyata dalam pembangunan,” ujar Isran.
Ia berharap dengan adanya rencana pembangunan IKN nanti akan memangkas kesenjangan yang selama ini terjadi, karena Presiden sering mengatakan tidak akan lagi pembangunan terpusat di Jawa atau Jawasentris.
“Mudah – mudahan dengan adanya IKN nanti terjadi pemerataan pembangunan di Kalimantan khususnya Kaltim, dan memangkas kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa,” harap Isran.
Dalam acara pembukaan Rakorda tersebut Wabup didampingi Asisten I Akhmad Taufik Hidayat, kepala Dinas Pertanahan Setianto Nugroho Aji, Camat Tabang Faisal dan perwakilan OPD terkait. (prokom01)