Pemkab Kukar Sambut President Sabah China Chamber of Commerce Malaysia
TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Sekda Kukar H Sunggono menerima kunjungan President Sabah China Chamber of Commerce (Dewan Perniagaan Malaysia Global Global-red) Malaysia Datuk Liew Chun Kim beserta rombongan, di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kukar, Selasa (13/12/2022) siang.
Bupati Kukar dalam sambutan tertulisnya dibacakan Sekda Kukar H Sunggono menyambut baik atas kunjungan President Sabah China Chamber of Commerce Datuk Liew Chun Kim beserta rombongan di Kota Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Selamat datang di Kabupaten Kutai Kartanegara, semoga silaturahmi antar kedua negara akan terus terjalin dengan baik,” katanya.
Dijelaskan, Sunggono bahwa dilihat dari aspek ekonomi di Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2021 berhasil mencatatkan nilai Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan harga berlaku sebesar 177,3 Triliyun Rupiah, meningkat dibanding tahun 2020 sebesar 149,0 Triliyun Rupiah. Sedangkan dari capaian laju pertumbuhan ekomoni Kutai Kartanegara tahun 2021, sebesar 2,67%, kondisi ini menunjukkan trend positif dibandingkan dengan tahun 2020.
“Perekonomian Kukar pada masa pandemi mengalami kontraksi sebesar minus 4,21%. Kondisi itu tidak terlepas dari pengaruh fluktuasi harga komoditas minyak, gas bumi dan batu bara di pasar global yang mempengaruhi tingkat efisiensi eksploitasi di Kukar,” ujarnya.
Ditambahkan Sunggono, kinerja perekonomian Kutai Kartanegara sendiri sampai saat ini masih dipengaruhi oleh sektor pertambangan dan penggalian ditandai dengan share terhadap PDRB tahun 2021 sebesar 64,10%, diikuti dengan sektor pertanian, kehutanan, perkebunan dan perikanan sebesar 13,46%, sector kontruksi sebesar 7,52% dan sektor Industri Pengolahan sebesar 4,24%.
“Berdasarkan atas struktur ekonomi Kukar dapat dipahami perekonomian Kutai Kartanegara yang saat ini masih didominasi oleh sektor primer baik yang terbarukan maupun tak terbarukan, dan belum ditopang kuat oleh sektor sekunder atau industry pengolahan,” demikian ujarnya. (Prokom07)