Peringatan HUT Tenggarong ke-239, Bupati Ajak Semua Berpartisipasi Aktif Membangun Odah Etam
MESKI pandemi Covid-19 belum berakhir, peristiwa sejarah masa lalu tidaklah harus dilupakan, bagitu pula peringatan hari jadi Kota Tenggarong ke 239 tahun ini.
Dengan penuh kesederhanaan dan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes), walau sebagian diikuti secara virtual, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menggelar rangkaian kegiatan peringatan berdirinya Kota Tenggarong, salah satunya yakni ziarah ke makam para Sultan Kutai, di kompleks pemakaman Para Raja Museum Mulawarman Tenggarong, Selasa (28/9).
Ziarah diawali pembacaan sejarah berdirinya Kota Tenggarong oleh Camat Tenggarong Arfan Boma Pratama, dan kemudian dilanjutkan tabur bunga dan pemasangan bunga lompo (karangan bunga besar) ke pusara para Raja oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI Sultan Aji Muhammad Arifin, wakil Gubernur H Hadi Mulyadi dan Wakil Bupati Kukar H Rendi Solihin.
Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutannya yang disampaikan Wabup mengatakan, ziarah ke makam para pendahulu selalu dapat dijadikan momentum untuk melakukan refleksi, introspeksi, sekaligus kontemplasi bagi setiap diri.
“Dalam dimensi spiritualitas, kita meyakini bahwa kekuatan dan keberhasilan yang diraih daerah ini tentunya merupakan doa yang tak pernah putus dari para pendahulu kita.
Kita berkewajiban untuk menjaga dan melaksanakan segala tata nilai dan budaya yang telah diwariskan, serta merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Lebih lanjut Bupati mengajak seluruh pihak untuk turut berpartispasi aktif memberikan kontribusi dan bersinergi membangun odah etam menjadi lebih baik, untuk mewujudkan masyarakat Kutai Kartanegara yang sejahtera dan berbahagia.
“Mari jadikan Ulang Tahun Kota Tenggarong yang ke-239 kali ini, menjadi momentum untuk menunjukkan kepada para pendahulu kita, pendiri kota ini, bahwa kita adalah salah satu generasi kebanggaan, generasi yang terus memperjuangkan segala cita-cita mereka, menjaga tuah daerah ini sehingga tetap menjadi daerah Tuah Himba Untung Langgong,” ajaknya.
Sementara itu Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI, Aji Muhammad Arifin dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Keraton Awang Mas Nata Wirya Projo mengungkapkan, sekilas hal penting terkait sejarah berdirinya kota Tenggarong, yakni semula kota Tenggarong bernama Tepian Pandan, ketika Aji Imbut memindahkan ibukota kerajaan dari Kutai Lama ke Pamerangan, kemudian ke Tepian Pandan yang kemudian menjadi Tangga Arung yang berarti Rumah Raja, pemindahan itu untuk menghilangkan kenangan pahit pada masa itu.
Hadir pada acara tersebut Ketua DPRD Kukar Abdul Rasyid bersama anggotanya, Sekda Kukar H Sunggono, dan jajaran OPD pemkab Kukar serta unsur Forkopimda Kukar. (Prokom01)