Perkuat Ekonomi, Kukar Fokus Pembangunan Berbasis Pertanian, Pariwisata dan Ekraf
Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah menentukan arah kebijakan dan strategi pembangunan lima tahun kedepan, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026.
“RPJMD tersebut berisi tentang penjabaran progar Kukar Idaman (Inovatif, Daya Saing dan Mandiri.red),” ujar Bupati Kukar Edi Damansyah saat membuka Musyawarah Kabupaten (Muskab) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kukar ke-VII, Senin (29/11) di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong.
Bupati mengatakan, pembangunan ekonomi masih menjadi salah satu prioritas utama dalam RPJMD tersebut. Salah satu misi Kukar Idaman adalah memperkuat pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif (Ekraf).
Dikataannya, misi tersebut diterjemahkan dalam proyek strategis pembangunan, yang terdiri dari pembangunan pertanian berbasis kawasan, hilirisasi produk pertanian, Kukar Kaya Festival (K3F), Usaha Kecil Idaman dan Kukar Kreatif Idaman.
“Proyek strategis pembangunan tersebut sebagai upaya penguatan ekonomi di luar dari hasil sumberdaya alam yang tak terbarukan, sehingga sedikit-demi sedikit mengurangi ketergantungan terhadap migas,” ujarnya.
Disebutnya, perekonomian Kukar sampai saat ini masih sangat bergantung pada sektor pertambangan yang mayoritas diekspor ke pasar global. Secara umum, perekonomian Kukar yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada tahun 2019 sebesar Rp 162 miliar, ini mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
Namun, dikarenakan pandemi yang telah memberikan dampak signifikan pada gejolak perekonomian nasional maupun internasional, maka PDRB Kukar tahun 2020 turun cukup drastis mencapai Rp 149 milyar. Hal itu, menurutnya tentu saja berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh Kukar, dimana pada tahun 2020 terjadi kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar – 4,44 persen.
Berdasarkan data statistik, ada empat sektor dominan yang berpengaruh tinggi terhadap PDRB, yaitu sektor Pertambangan (berperan 59,81 persen terhadap perekonomi Kukar), sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (14,92 persen), sektor Konstruksi (8,56 persen) dan sektor industri pengolahan (4,49 persen). Sedangkan sektor-sektor yang lain secara keseluruhan berperan sebesar 12,22 persen terhadap perekonomian Kukar.
Disebutnya, Kadin merupakan wadah komunikasi dan konsultasi antar pengusaha Indonesia dan antara pengusaha Indonesia dan Pemerintah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah perdagangan, perindustrian, dan jasa.
“Oleh karena itu, saya mengajak para pelaku usaha/pengusaha, UMKM, maupun kalangan profesional di dunia usaha yang tergabung dalam wadah organisasi Kadin Kukar untuk aktif berpartisipasi secara positif dan inovatif,” demikian ujarnya. (prokom04)