PT. MUM Rencanakan Bangun Pabrik Pengolahan Jagung di Kukar
Tim Terpadu saat meninjau areal rencana pengembangan jagung di Kota Bangun (doc. M Fadli)
TENGGARONG – Sektor pertanian dalam arti luas kedepan akan menjadi salah satu andalan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, untuk mendorong percepatan pembangunan yang bermuara untuk kesejahteraan masyarakat.
Salah satu Program pertanian yang terus dikembangkan Pemkab Kukar yakni Revolusi Jagung, merupakan program prioritas yang menjadi bagian strategi dalam trasformasi perekonomian Pemkab Kukar dari sumber daya tidak terbarukan (unrenewable resources) kepada sumber daya yang dapat terbarukan (renewable resources) khususnya sektor pertanian dalam arti luas dan pariwisata.
“Revolusi jagung merupakan suatu gerakan yang mengintegrasikan sumber daya yang berbasis pada komoditi jagung yang dapat menggerakkan peningkatan ekonomi kerakyatan. Tujuan akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, mengurangi pengangguran, dan mengurangi tingkat kemiskinan,” terang Edi Damansyah beberapa waktu lalu ketika masih menjadi Bupati Kukar periode sebelumnya.
Untuk memantapkan pengembangan Revolusi Jagung di Kukar kedepan, Tim Terpadu yang terdiri dari stakeholder Pemkab Kukar yang dipimpin Plt Asisten II yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar, melakukan observasi lokasi rencana Demonstrasi Area (Dem-Area) pengembangan Jagung di Desa Kota Bangun II, Kecamatan Kota Bangun, pekan tadi.
Tim Terpadu terdiri dari unsur Pemkab Kukar (OPD Teknis terkait), BPTP Balitbangtan Kaltim, PKPP Faperta Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), KTNA Kukar, bersma PT Megah Utama Mentari (PT. MUM).
M Fadli akademisi Unikarta mengatakan rencana Dem-Area Jagung ini merupakan tindak lanjut dari izin (IPT) pengembangan jagung pada lahan transmigrasi (HPL) yg telah diterbitkan oleh Menteri Desa PDTT yang diberikan kepada PT. MUM, dengan luas lahan untuk kebun inti sekitar 5 ribu hektar dan kebun kemitraan sekitar 13 ribu hektar.
Selain akan membangun kebun jagung, PT. MUM juga akan membangun pabrik pengolahan jagung (rencana kawasan industri sekitar 250 hektar).
“Dalam Dem-Area jagung ini, akan dilakukan pengujian beberapa varietas jagung dan paket teknologi jagung,” ujar M Fadli saat dihubungi, Kamis (25/2).
Menurutnya, dari Dem-Area itu diharapkan akan dihasilkan Rekomendasi Varietas dan Paket Teknologi Jagung Spesifik Lokasi Terbaik yang akan dijadikan acuan petani dalam pengembangan jagung di wilayah Kota Bangun, Muara Wis dan sekitarnya.
Diakatakannya, masuknya investor dalam Program Revolusi Jagung diharapkan akan mempercepat capaian dari program ini utamanya kaitan kepastian “pasar/market” bagi petani dan hilirisasi produk pertanian.
Adapun tujuan utama dari Program Revolusi Jagung yaitu, meningkatkan pendapatan masyarakat, penyediaan lapangan kerja dan Mengurangi angka kemiskinan.
Mitra perusahaan dalam program ini selain Kelompok Tani, Koperasi, UMKM juga utamanya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Setelah meninjau lapangan, Tim langsung melakukan rapat untuk menyusun rencana tindak lanjut (RTL). Dalam kegiatan ini BPTP Balitbangtan Kaltim dan PKPP Faperta Unikarta akan menjadi Pendamping Teknis utk transfer teknologi dan pemberdayaan masyarakat. (prokom04)