Sekda Buka Bimtek Da’i – Da’iyah Angkatan III Program Da’i Masuk Desa Kukar
Tenggarong – Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar) Sunggono membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Da’i dan Da’iyah Angkatan III Tahun 2023, Sabtu(18/11) di Sekretariat Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kukar Jl Jelawat, Tenggarong.
Acara yang dihadiri oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Akhmad Taufik Hidayat dan Kabag Kesra Dendy Irwan akan berlangsung selama 6 hari.
Sekitar 50 orang peserta dinyatakan lolos dari 78 orang peserta yang mengikuti test calon peserta Da’i masuk Desa angkatan ke III.
Dalam Sambutannya Sekda Kukar Sunggono mengucapkan selamat kepada para peserta yang telah terpilih dan melanjutkan mengikuti Bimtek dengan sebaik-baiknya.
Program Da’i Masuk Desa Kukar menurut Sunggono, merupakan bentuk nyata kepedulian dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang berkomitmen melahirkan masyarakat muslim yang memiliki kompetensi untuk mengajak masyarakat meningkatkan kepedulian sosialnya dan meningkatkan ibadahnya.
Selain itu tambahnya, tujuan program dai masuk desa ini untuk memberikan motivasi para generasi muda dalam keterlibatan gerakan dakwah.
Program dai masuk desa ini merupakan bagian dari aspirasi dan masukan masyarakat yang diserap dalam pelaksanaan kegiatan safari subuh yang telah digelar sebanyak 204 Masjid di kecamatan-kecamatan se Kutai Kartanegara.
“Apapun masukan dan aspirasi dari masyarakat, sepanjang itu membawa kebaikan semaksimal mungkin akan direalisasikan oleh Pemerintah Daerah,” ungkapnya.
Lahirnya Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Gerakan Etam Mengaji (GEMA) menjadi tonggak sejarah betapa besarnya kepedulian Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara agar masyarakat muslim Membaca Al-Qur’an menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari maka akan membawa keberkahan dan kesejahteraan serta kebahagiaan masyarakat Kutai Kartanegara.
“Sadarilah para Da’i Da’iyah bahwa anda yang terpilih merupakan bagian dari Program Gerakan Etam Mengaji ini, anda ujung tombak yang berada di tengah-tengah masyarakat mengajak dan mengajarkan Al-Qur’an kepada masyarakat yang belum bisa membaca Al-Qur’an, yang telah mahir membaca Al-Qur’an ajak mereka untuk memahami isi dan mempelajari isi kandungan Al-Qur’an, dan secara terus menerus mengajak semua masyarakat muslim untuk mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan seharu-hari,” pintanya.
Sunggono berpesan kepada Da’i Da’iyah agar dapat berinteraksi dan menyatu dengan kehidupan masyarakat di Kutai Kartanegara.
“Yang harus difamahi Sejarah Kesultanan Kutai Kartanegara, Fahami interaksi antara agama dengan politik, Fahami kondisi masyarakat muslim di mana ditugaskan, Fahami perbedaan yang ada ditengah-tengah masyarakat, Dengan memahami karakter masyarakat maka akan mampu bertindak arif,” pintanya.
Sunggono meminta para Da’i Da’iyah tidak membesar-besarkan perbedaan, tidak membenarkan atau menyalahkan salah satu dari perbedaan itu dan Menyatukan perbedaan itu menjadi kekuatan dakwah.
Dengan memahami Keragaman Umat tambahnya, maka akan terwujud Gerakan dakwah Menuju Dakwah yang Arif dan Transformatif serta Inklusif.
Sunggono juga menyampaikan pesan-pesan penting yang dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas yaitu menyadari heterogenitas masyarakat, keragaman audien sasaran dakwah menuntut metode dan materi serta strategi, dakwah yang beragam pula sesuai kebutuhan mereka. Dakwah hendaknya dilakukan dengan menjauhkan unsur-unsur kebencian.
Esensi dari dakwah mestilah melibatkan dialog bermakna yang penuh kebijaksanaan, perhatian, kesabaran dan kasih sayang, Menghindari pikiran dan sikap menghina dan menjelek-jelekkan.
Diakhir ia berpesan bagi para Da’i Da’iyah untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan memberikan kemampuan diri yang terbaik bagi masyarakat.(Prokom08)