Sekda Ingin Bank Sampah Terbentuk di Tiap Kelurahan/Desa
Tenggarong – Sekretaris Daerah Kutai Kartanegara Sunggono menginginkan agar bank sampah dapat dibentuk di setiap desa dan kelurahan yang ada di Kukar.
“Dengan adanya bank sampah saya berharap masalah sampah di Kukar dapat ditangani dengan baik dan bermanfaat, selain itu saya juga berharap perusahaan-perusahaan dapat mendukung program ini dengan membeli hasil dari bank sampah salah satunya kompos,” harap Sunggono, beberapa waktu lalu.
Sunggono mengatakan ia sangat mendukung masyarakat yang berpartisipasi dalam pengelolaan sampah melalui Bank Sampah. Selain menciptakan lingkungan yang bersih bank sampah juga dapat meningkatkan ekonomi masyarkat.
Ia juga memberi penghargaan bagi Bank Sampah yang telah aktif berperan dalam pengelolaan sampah dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Sunggono juga meminta semua pihak harus bersinergi agar kedepanya Kukar bisa bebas dari sampah terutama sampah plastik yang sulit diurai.
Pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup juga tidak terlepas dari bersihnya lingkungan tanpa sampah, untuk itu Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutan (DLHK) Kutai Kartanegara memberikan penghargaan kepada kelurahan yang mendukung program pengurangan dan pengelolaan sampah dengan pendirian bank sampah di kelurahan.
“Saat ini sudah ada 10 bank sampah sehat yang berdiri di Kecamatan Tenggarong, sedangkan untuk Kukar sudah ada 55 Bank sampah,” kata Kepala DLHK Kukar Alpian Noor.
Alpian mengatakan bahwa dengan terbentuknya bank-bank sampah akan dapat mengurangi beban TPA di Kukar. Sebagai gambaran tambah Alpian, jumlah sampah yang dihasilkan di Kecamatan Tenggaronng sekitar 180 ton/hari untuk itu bila bank sampah dapat didorong pemanfatanya di setiap kelurahan dan bahkan di tingkat RT, maka beban TPA akan berkurang dan sampah-sampah yang menuju TPA akan lebih sedikit.
“Masyarakat bisa mengumpulkan barang-barang seperti produk-produk kemasan dan di jual kepada bank sampah, nanti bentuknya seperti tabungan,“ ungkap Alpian.
Selain itu, DLHK Kukar juga menargetkan Laboratorium Lingkungan yang ada mendapat akreditasi secara nasional agar memudahkan DLHKmemantau lingkungan, khususnya pemantauan sungai-sungai yang jumlahnya banyak di Kukar, serta dapat menjadi Aset Pemkab Kukar yang akan mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). (prokom01)*