Sekda: Kesiapan Pemondokan dan Konsumsi Kafilah Harus Diperhatikan
Tenggarong – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kutai Kartanegara H Sunggono selaku Ketua LPTQ Kab Kukar membuka Bimbingan Teknis Dalam Rangka MTQ ke -44 Tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara, Senin (25/9/2023), di Kota Bangun Darat.
Kecamatan Kota Bangun Darat ini merupakan Kecamatan relatif baru yaitu pecahan dari Kecamatan Kota Bangun induk dan Kecamatan Kota Bangun Darat dipercaya dan ditunjuk langsung menjadi tuan rumah MTQ ke 44 tingkat Kabupaten.
Sekda dalam arahannya menyampaikan penekanan kepada ketersediaan sarana dan prasarana pemondokan kafilah, pemondokan dewan hakim, pemondokan tim musabaqah Kabupaten, pemondokan dewan pengawas, pemondokan tim kerja kabupaten.
Dikatakan Sunggono yang perlu diantisipasi selama MTQ berlangsung untuk pemondokan yang dihuni oleh kafilah sebanyak 40.orang dalam satu rumah , diperlukan bukan hanya satu kamar mandi saja dan kamar kecil minimal 4-5 kamar mandi/kamar kecil, biar mandi dan buang air kecilnya tidak berebut dan tidak antri yang panjang
.
Begitupun untuk kran air imtuk tempat berwudhu perlu dipersiapkan secukupnya dengan rasio jumlah penghuni dalam tadi makin, banyak makin bagus, air harus diusahakan mengalir 24 jam, hal ini sangat besar pengaruhnya, karena kafilah selama 24 jam ada saja yang melakukan aktifitas, ada yang sholat malam dan lain sebagainya.
Lebih lanjut diungkapkan Sunggono, mengenai menyajikan makanan/konsumsi perhatikan dengan seksama, berapa jumlah penghuni di pemondokan, jangan sampai kekurangan, jangan buru – buru menyimpan makanan, siapa tahu para pemondok masih ada yang ingin mau nambah makannya dan lain -lain.
Hal sepele yang sangat menentukan lainnya adalah sarana transportasi dari pemondokan karena MTQ, LO harus bersedia siap memberikan pelayanan kepada kafilah dalam setiap pemondokan selama 24 jam, kenapa hal ini penting, jarak dari masing- masing pemondokan ke arena MTQ tidak sama, ada yang dekat dan ada yang jauh, kesiapan LO disini dituntut untuk memberikan pelayanan terbaiknya.
“Saya harap selesai bimbingan teknis ini seluruh panitia untuk menindak lanjuti dengan pertemuan -pertemuan rutin per tim/panitia.Sering -seringlah berdiskusi, syukur sampai melakukan simulasi kecil -kecilan, anggaplah ini kegiatan gladi kotor mulai prosesi pembukaan, pelaksanaan MTQ oleh masing -masing cabang sampai dengan prosesi penutupan,”ujar Sunggono.(Prokom-02)