TKC Tampil Kembali, Angkat Tema Kostum “The Kingdom of Kutai Kartanegara”
Tenggarong – Tenggarong Kutai Carnival (TKC) akhirnya kembali melakukan showtime-nya di panggung dan di beberapa ruas jalan protokol Tenggarong, setelah dua tahun tidak dapat melaksanakan aksinya karena pandemi Covid 19. Aksi talent TKC itu diawali di Planetarium Jagad Raya menuju halaman parkir jembatan Repo – Repo, pada Minggu (18/9).
Acara itu merupakan rangkaian Festival Kota Raja (FKR) dalam rangka hari jadi Kota Tenggarong ke 240. Dengan mengangkat slogan “The Kingdom of Kutai Kartanegara,” para talent TKC menampilkan kostum bertema Lembusuana, Topeng Nusantara dan Prasasti Batu Yupa.
“Para talent TKC sudah melakukan workshop selama 14 hari sebelum melakukan penampilannya pada showtime hari ini untuk memberikan penampilan terbaiknya,” ujar David HK Saputra mewakili Kepala Dispar Kukar membuka Showtime TKC.
Ia berharap dengan penampilan pertama setelah 2 tahun tidak melakukan showtime-nya, bisa mengembalikan aksi panggung para talent TKC, dan tahun depan TKC terus meningkat dengan ide – ide kreatif dan inovasinya.
Secara terpisah Ketua TKC Rhifi Dolly mengatakan, TKC mengangkat 3 tema tersebut berdasarkan karena Kukar terkenal dengan Kesultanan-nya, pihaknya juga telah ijin dengan pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura untuk mengangkat tema tersebut.
“Sebenarnya ini tahun – tahun yang sangat kami nantikan, dimana tahun ini tahun ke kami 10 berkarya di TKC. Selama 10 tahun akhirnya bisa mendapatkan izin untuk mengangkat tema Kesultanan Kutai, lumayan agak lama dan bersabar, dan alhamdulillah tahun ini bisa mendapatkan izin untuk mengangkat tema tersebut,” ungkapnya.
Untuk show tersebut, TKC mengajak lagi talent yang ada/senior dan mencari 30 talent baru, untuk bekerjasama dan berkarya lagi pada showtime TKC tahun ini.
“Peserta berasal dari beberapa kecamatan di Kukar, dengan waktu latihan hanya 14 hari untuk menyelesaikan kostum, lumayan berat bagi kami yang biasa dikerjakan 1 bulan, namun tahun ini dari pelatihan dan pembuatan kostum hanya diberi waktu14 hari. Semua kami lakukan dengan terbaik demi performance kali ini,” ungkapnya.
Dikatakannya dalam workshop TKC, banyak diajarkan untuk membuat kostum, pendalaman karakter yang akan dibawakan, gaya di catlawk dan semua kebutuhan yang akan ditampilkan pada showtime. Semua diberikan kebebasan oleh pihak Kesultanan untuk berkreasi dalam membuat kostum, karena semua bersifat kontemporer, berkreasi dalam pengembangan berdasarkan kreatifitas masing – masing.
Ia juga berharap tahun demi tahun TKC semakin bisa berkembang, bisa semakin besar lagi. Seperti diketahui bersama TKC adalah salah satu komunitas terbesar di Indonesia dimana TKC berada dibawah Jember Fashion Carnival karena 3 tahun berturut – turut dibimbing oleh Jember Carnival. (Prokom06)