TPID Terus Berupaya Cegah Terjadinya Inflasi Tinggi
TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mengatakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kukar terus berupaya mencegah terjadinya inflasi yang tinggi yang dapat berdampak pada melemahnya daya beli masyarakat.
Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue). Maka menurutnya inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan masyarakat akan terus menurun.
“Sehingga berpengaruh terhadap standar hidup masyarakat yang akan mengalami penurunan, dimana yang miskin akan semakin miskin karena efek inflasi yang tinggi,” ujar Edi saat rapat koordinasi TPID di rumah jabatan Bupati, Selasa (13/4).
Lebih lanjut dikatakannya, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty), bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.
Maka disebutnya, sudah merupakan tugas TPID untuk mencegah tidak terjadinya inflasi yang tinggi. Edi juga mengapresiasi TPID Kukar yang telah melakukan terobosan-terobosan dan koordinasi yang intensif, dalam rangka menjaga kesetabilan harga, yang fokus utamanya adalah pada Komoditas harga pangan bergejolak (volatile food).
“Saya apresiasi kinerja TPID Kukar dengan program rutinnya secara konsisten yakni melakukan pemantauan harga pasar, sebagai alat check and balance kewajaran harga di pasar,” katanya.
Edi mengatakan upaya memastikan ketersediaan Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) memang sudah menjadi tugas bersama yang tergabung dalam TPID. Terlebi untuk menjaga stabilitas harga dan kelancaran pasokan komoditi pangan di tengah masa pandemi Covid-19 dan memasuk bulan puasa dan hari raya Idul Fitri 1442 H.
“Oleh karena itu diperlukan upaya lebih untuk melakukan koordinasi guna pengendalian harga barang kebutuhan pokok,” terangnya. (prokom01)*