Buka Festival QRIS, Sekda Harap Kualitas Transaksi dan Pertumbuhan Ekonomi Kukar Meningkat
Tenggarong – Sekretaris daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar) Sunggono membuka secara Festival Yok Etam Pakai QRIS (QR Code Indonesian Standard), Kamis (25/11) di Taman Kota Raja.
Festival Yok Etam Pakai QRIS merupakan kolaborasi antara Pemkab Kukar melalui Dinas Koperasi dan (Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan Bankaltimtara, dalam rangka menyukseskan gerakan Nasional Non Tunai, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai regulator sistem pembayaran Nasional. Hal itu dalam rangka mewujudkan cashless society yang digagas oleh pemerintah, melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebiasaan baru pasca pandemi dalam hal bertransaksi tanpa bersentuhan langsung, serta memasyarakatkan teknologi kepada berbagai segmen masyarakat.
Perlu di ketahui QRIS merupakan salah satu inovasi pembayaran dengan berbagai keuntungan, antara lain transaksi yang cepat, tercatat, aman, lebih higienis dan yang paling penting adalah efisien tanpa uang kembalian.
Dalam arahannya Sekda Sunggono mengatakan bahwa perkembangan teknologi yang senantiasa meningkat seiring dengan perkembangan waktu, muncul berbagai jenis kanal pembayaran baik itu Alat Pembayaran menggunakan kartu, maupun uang elektronik dan salah satu kanal pembayaran non tunai adakah QRIS.
Sekda mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari Bank Indonesia, terdapat sembilan komunitas se-Kaltim yang telah menggunakan QRIS, antara lain Komunitas Pasar Tradisional, Aparat Penegak Hukum, Lingkungan Instansi ASN, sekolah, pondok pesantren, kuliner kriya, korporasi daerah, dan objek wisata.
“Kita patut berbangga karena Kalimantan Timur merupakan daerah pertama di Indonesia yang menggunakan QRIS dalam layanan SIM dan SKCK di seluruh wilayah Polda Kaltim,”ungkapnya.
Pada transaksi perdagangan tambah Sunggono, adanya QRIS tidak hanya dapat memudahkan transaksi antara merchant dengan pembeli, tetapi penggunaan QRIS dapat membantu pencatatan transaksi keuangan, sehingga nantinya diharapkan dapat membangun credit profile UMKM sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mendapatkan pembiayaan dari perbankan.
Sunggono berharap langkah baik ini dapat mendorong digitalisasi daerah dan pemanfaatan non tunai dan kegiatan ini menghubungkan UMKM daerah Kukar dengan masyarakat, sehingga diharapkan perlahan akan mempercepat akseptansi masyarakat dan membentuk kebiasaan masyarakat untuk menggunakan non tunai.
“Semoga seluruh upaya yang telah kita lakukan bersama ini dapat mengakselerasi proses digitalisasi sehingga dapat meningkatkan kualitas transaksi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kukar menjadi lebih baik lagi,” harapnya
Sementara itu Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Hendik Sudaryanto mengatakan secara nasional, per Oktober 2021 terdapat 11.435.763 merchant QRIS di seluruh Indonesia. Apabila dilihat secara parsial, di Kaltim terdapat 210.233 merchant QRIS.
Di Kutai Kartanegara sendiri transaksi QRIS mengalami peningkatan signifikan sejak awal diluncurkan. Per Desember 2019, terdapat 1.493 merchant QRIS di Kutai Kartanegara. Jumlah ini terus meningkat hingga mencapai puncak tertingginya di Oktober 2021 sebesar 16.296 merchant.
Ia juga menambahkan bahwa Jumlah merchant ini merupakan yang tertinggi ke tiga di Kalimantan Timur, setelah Kota Samarinda dan Kota Balikpapan.
“Jumlah ini diprakirakan akan terus meningkat sehingga perlu disikapi serius oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Operasional Bank Kaltimtara Siti Aisyah, Kepala Cabang Bank Kaltimtara Tenggarong Amuniantoyo, Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kukar Ismi Nurul Huda dan Kabag Prokom Ismed (Prokom08)