Agar Program Rp 50 Juta Berjalan Baik, Camat Tenggarong Sarankan Ketua RT Buat Perencanaan dan Pertanggungjawaban Dengan Rinci
Tenggarong – Agar Pelaksanaan Program Pembangunan Berbasis Rukun Tetangga (Rp 50 juta per RT) Tahun 2023 berjalan dengan baik dan lancar, Camat Tenggarong Sukono menyarankan pada Ketua RT se Tenggarong untuk membuat proposal kegiatan yang akan dilakukan dengan terperinci.
“Siapkan proposal yang isinya lengkap terperinci dengan baik apa saja kegiatan yang akan dilakukan,” ujarnya pada Focus Group Discussion (FGD) Pelaksanaan Program Pembangunan Berbasis Rukun Tetangga (Rp 50 juta per RT) Tahun 2023 se-Kecamatan Tenggarong, Senin (28/8/23) di Pendopo Odah Etam, Tenggarong. Acara itu dibuka Bupati Kukar Edi Damansyah.
Kemudian, kata Sukono jika proposal dari Ketua RT sudah siap silakan ajukan untuk pencairan dananya. Apabila dana sudah cair, segera kerjakan kegiatan sesuai proposal yang sudah diajukan tadi.
Selanjutnya, apabila kegiatan telah dilaksanakan segera penuhi pertanggungjawabannya.
“Pertanggungjawabannya harus rinci dan sesuai dengan anggaran yang diminta dari proposal,” demikain sarannya.
FGD itu diikuti jajaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD), Camat beserta Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Tenggarong, Kepala Desa dan Lurah se Kecamatan Tenggarong, Para Ketua RT se Tenggaron, serta Para Undangan lainnya.
Kepala BPMPD Kukar Arianto mengatakan bahwa kegiatan itu sebagai evaluasi pelaskaan program Rp 50 juta per RT di Tenggarong, juga menyamakan persepsi proses pelaksanan program ini kedepan agar tak ada jajaran pelaksana program ini yang menafsirkan sendiri-sendiri.
Semantara, Bupati mengatakan dengan diskusi kelompok terarah itu, diharapkan implementasi Program Pembangunan Berbasis Rukun Tetangga Rp 50 juta per RT bisa lebih efektif, lebih efisien dengan memperhatikan dukungan internal dan perkembangan lingkungan eksternal saat ini dan kedepannya nanti.
Edi juga mengingatkan agar petunjuk teknis harus benar-benar dilaksanakan dan disesuaikan dengan kondisi lapangan masing-masing. Kehatian-hatian penting tapi jangan sampai membuat program ini tak jalan.
“Jika ada hambatan dalam pelaksnaannya agar dicarikan solusinya dan dibuat petunjuk teknis pelaksnaannya,” pintanya. (prokom04)