Bupati Berikan Makanan Tambahan Bergizi Untuk Balita Setelah Resmikan Posyandu Mawar Desa Perian
Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Arianto, dan Direktur RSUD AM Parikesit meresmikan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Desa Perian Kecamatan Muara Muntai, Minggu (4/8/2024)
Peresmian Posyandu Mawar itu ditandai pengguntingan pita dan peninjauan ruangan gedung.
Selain meresmikan Posyandu pada kesempatan yang sama Bupati Edi Damansyah juga memberikan secara langsung (menyuapkan) makanan tambahan bergizi kepada para balita Desa Perian.
“Saya minta kepada Kepala Desa dan tim penggerak PKK desa (ibu kepala desa) untuk mengawal dan melaksanakan pemberian makan tambahan bergizi kepada para balita dengan baik,” pint Edi Damansyah.
Bupati mengapresiasi Kades Perian, karena dari sekian desa yang sudah Ia kunjungi baru Kades Perian yang hafal data terkait stunting di desanya.
Edi berharap dengan sudah selesainya bangunan Posyandu, para kader Posyandu dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih maksimal, apalagi sarana dan prasarana sudah lengkap.
Walau pelayanan Posyandu buka sebulan sekali, tetapi pemberian makanan tambahan dilaksanakan setiap hari secara terus menerus selama 8 minggu atau dua bulan.
“Jadi saya minta tolong pak Kades, ibu – ibu PKK desa dan pimpinan Puskesmas, jadi mulai besok terus diberikan selama delapan minggu, pemberian makanan tambahan harus di Posyandu jangan diberikan dirumah, nanti setelah itu kita lihat perkembangannya,” pintanya.
Terkait balita kurang gizi dan berat badan kurang harus mendapatkan perhatian khusus karena akan berpotensi stunting.
“Ini harus ditangani dengan cepat agar tidak stunting, terkait yang sudah stunting harus ditangani dokter spesialis, jadi tidak bisa lagi ditangani di posyandu” ujarnya.
Edi menyebutkan penanganan stunting sangat penting karena terkait generasi penerus, karena kalau sudah stunting sulit penanganannya, dan memerlukan waktu yang lama.
“Terkait hal ini saya minta kepada pak Camat untuk menyupervisi kegiatan ini, karena penanganan stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh dinas kesehatan saja, kita harus kerja bersama semua pemangku kepentingan,” pungkasnya. (Prokom01).