TENGGARONG – Warga Selerong Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara (Kukar) ramai mengunjungi operasi pasar murah yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dengan menyediakan kebutuhan pokok masyarakat yang cukup terjangkau, Minggu (3/12/2023) di Selerong, Sebulu.

Kepala Dinas Perindag Kukar Arfan Boma Pratama mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan sinergitas Disperidnag Kukar bekerjasama dengan Perum Bulog Samarinda kembali melakukan Operasi Pasar Murah.

“Alhamdulillah antusias warga Selerong cukup ramai membeli kebutuhan pokok di operasi pasar murah,” kata Arfan Boma Pratama.

Menurut Arfan operasi pasar mruah yang digelar merupakan salah satu upaya dalam menekan inflasi daerah sehingga memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kebutuhan pokok masyarakat yang sangat terjangkau.

“Operasi pasar murah tersebut bertujuan untuk menekan inflasi sehingga masyarakat yang berada jauh dari pusat pemerintahan dapat merasakan harga barang yang terjangkau,” ujarnya.

“Inilah yang kita harapkan, masyarakat betul-betul merasakan harga kebutuhan pokok yang terjangkau dari operasi pasar yang kita gelar saat ini,” ujarnya.

Adapun harga bahan pokok yang dijual yakni beras kita premium @5Kg dengan harga Rp67.000, Beras kita premium GBM @10Kg Rp133.000,-. Kemudian minyak promo premium @1 Liter Rp16.000,’ Tepung Terigu Gatot Kaca Serbaguna @1 Kg Rp12.500, dan Berah SPHP Medium Thailand GBM @5Kg Rp51.250-. (Prokom10)

TENGGARONG – Dalam upaya menekan inflasi yang diakibatkan naiknya beberapa harga bahan pangan seperti Beras, Gula, Telur, Minyak dan lainnya, membuat masyarakat kesulitan dalam mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Untuk memberikan kenyamanan dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidnag) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bekerjasama dengan Perum Bulog Samarinda melakukan Operasi Pasar Murah, kali ini menyasar di wilayah pesisir yang meliputi Kecamatan Marang Kayu, Samboja dan Samboja Darat.

“Operasi pasar murah kali ini menyasar di wilayah pesisir dalam upaya memberikan pelayanan kemudahan dalam mendapatkan bahan kebutuhan pokok masyarakat yang murah dan terjangkau,” kata Kepala Disperindag Kukar Arfan Boma Pratama, Minggu (3/12/2023).

Dikatakannya, operasi pasar murah tersebut bertujuan untuk menekan inflasi sehingga masyarakat yang berada jauh dari pusat pemerintahan dapat merasakan harga barang yang terjangkau.

“Inilah yang kita harapkan, masyarakat betul-betul merasakan harga kebutuhan pokok yang terjangkau dari operasi pasar yang kita gelar saat ini,” ujarnya.

Diketahui operasi pasar murah menyasar di kecamatan Marang Kayu seperti di halaman pasar desa Santan Ilir, Peranget Selatan di Kantor Desa Peranget. Kemudian di Samboja bertempat di kelurahan Tanjung Harapan, kelurahan Senipah, Bukit Merdeka dan Kelurahan Sei Merdeka Samboja Barat.

Adapun harga bahan pokok yang dijual yakni beras premium per 10 Kg dengan harga Rp133.000, Beras premium 5 Kg Rp67.000,’ Beras SPHP per 5 Kg Rp52.000,. Kemudian minyak goreng per 1 Liter Rp16.000,’ Tepung Terigu per 1 Kg Rp 13.000,- dan kebutuhan pokok lainnya. (Prokom10)

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memberikan apresiasi atas kinerja aparatur di tingkat paling dasar di bawah pemerintah desa/kelurahan untuk menggerakan masyarakat secara berkesinambungan dan berdampak positif bagi pembagunan di bidang sosial ekonomi kemasyarakatan.

“Saya mengucapkan selamat atas terpilihnya Bapak, Ibu, Saudara/i pengurus RT hasil seleksi di tingkat Desa/Kelurahan, RT terbaik di tingkat kecamatan, dan tingkat kabupaten. Semoga kemenangan ini dapat menjadi pemicu untuk berbenah dan menjadi lebih baik lagi di masa sekarang dan yang akan datang,” apresiasi bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutan tertulisnya dibacakan oleh Asisten I Setkab Kukar Akhmad Taufik Hidayat pada malam Pengumuman Pemenang dan Pembagian Hadiah Lomba Rukun Tetangga (RT) Tingkat Desa/Kelurahan se-Kabupaten Kutai Kartanegara, Jumat (1/12/2023) di Grand Elty Hotel, Tenggarong.

Bupati juga berpesan agar pengurus RT menjadi informan dan katalisator Pemkab Kukar yang berhubungan langsung dengan masyarakat desa/kelurahan.

“Saya berpesan agar pengurus RT menjadi informan dan katalisator Pemkab Kukar karena berhubungan langsung dengan masyarakat desa/kelurahan. Fungsi RT harus dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk menyampaikan kebijakan-kebijakan pemerintah dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, daerah maupun nasional. Dan, sebagai penerima aspirasi pertama dari masyarakat, RT harus menjadi pihak pertama yang berada di tengah konflik masyarakat, memiliki pemahaman yang dalam terhadap skala permasalahan dan potensi konflik yang terjadi di masyarakat. Dengan demikian, ketertiban dan keamanan masyarakat dapat dijamin secara pasti dan tertangani dengan baik,” katanya.

Dijelaskannya, Kabupaten Kukar memiliki 20 Kecamatan dengan jumlah total Rukun Tetangga (RT) sebanyak 3.134 buah. Jika dirinci, dari 20 Kecamatan itu terdapat Kelurahan sebanyak 44, dengan jumlah RT sebanyak 798. Sementara, untuk Desa terdapat sebanyak 193 dengan rincian 2.336 RT.

Terkait Lomba RT Tingkat Desa/Kelurahan Se-Kukar diselenggarakan oleh Dinas PMD Kukar.

“Pada prinsipnya Saya memberikan apresiasi dan dukungan. Hal ini sejalan dengan Permendagri No. 18/2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa. Perbup Kukar No 38/2022 Tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan dan Lembaga Adat Desa/Kelurahan,” ujarnya.

Adapun standar pelaksanaan Lomba RT di desa/kelurahan Kabupaten Kukar tahun 2023 diserahkan sepenuhnya kepada DPMD Kabupaten Kukar, hingga terbitlah SK Kepala Dinas DPMD Kabupaten Kukar Nomor: P-1227/DPMD/400.3.6.6/ 09/2023

Penilaian peserta lomba berdasarkan pedoman di atas dilakukan pada aspek administrasi dan kegiatan. Aspek Administrasi berpedoman pada Perbup Kukar No. 38/2022 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan dan Lembaga Adat Desa/Kelurahan. Adapun Aspek Kegiatan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan oleh RT di desa/kelurahan 1 (satu) tahun terakhir sesuai kondisi lapangan.

Secara rinci Aspek Administrasi RT, mencakup: Bidang Administrasi Umum: (1) profil dan peta RT; (2) buku tamu; (3) buku pengurus RT; (4) buku jaga malam; (5) buku rapat dan musyawarah RT; (6) buku blangko RT; (7) buku inventaris; (8) buku kas; (9) buku registrasi surat masuk dan keluar; (10) buku induk penduduk; (11) buku data mutasi penduduk; (12) buku data penduduk nonpermanen; dan (13) buku data rekapitulasi penduduk akhir bulan.

Bidang Administrasi Surat-Menyurat: (1) Surat Biasa; (2) Surat Elektronik; (3) Surat Edaran; (4) Surat Keterangan; (5) Surat Pengantar; (6) Surat Undangan; (7) Surat Izin; dan (8) Pengumuman. Bidang Tertib Laporan: 1) Laporan Bulanan, terdiri atas: (a) peristiwa kelahiran; (b) peristiwa kematian; (c) penduduk nonpermanen; (d) rentan administrasi kependudukan; dan (e) kegiatan RT. 2) Laporan Insidentil terdiri atas: (a) laporan peristiwa bencana; (b) laporan program kegiatan; (c) laporan atas peristiwa khusus; dan (d) lain-lain sesuai kebutuhan. 3) Laporan Akhir Masa Jabatan, terdiri atas: (a) kewilayahan/peta wilayah; (b) kepengurusan; (c) pelayanan; (d) ketertiban; (e) kependudukan; (f) pembangunan; (g) keuangan; dan (h) inventaris.

Secara rinci Pelaksanaan Kegiatan RT, mencakup kegiatan RT di masyarakat terdiri dari: (a). Musyawarah Rukun Tetangga; (b). Gotong Royong; (c). Siskamling; (d). Kebersihan Lingkungan RT; (e). Implementasi Aplikasi Idaman RT. (Prokom10)

TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara menghadiri acara penutupan Karya Bhakti TNI di Kecamatan Marangkayu, Selasa (28/11) di Desa Semangko Marangkayu.

Hadir pada acara itu jajaran KODIM 0908/Bontang, Para Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Camat beserta segenap unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Marangkayu, Para Kepala Desa, BPD, LPM, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda se-Marangkayu, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Babinsa dan Babinkamtibmas, Ketua Gapoktan, Ketua Kelompok Tani, Ketua Kelompok Wanita Tani, Ketua Pemuda Tani beserta seluruh anggota.

Bupati menyampaikan terima kasih, apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada KODIM 0908/Bontang atas bantuan, dukungan dan kolaborasi yang luar biasa dalam mendukung Program Pembangunan Pertanian Dalam Arti Luas (Ketahanan Pangan) di Kabupaten Kutai Kartanegara melalui perbaikan dan peningkatan infrastuktur pertanian khususnya Jalan Usaha Tani (JUT) di Kecamatan Marangkayu, karena Kecamatan Marangkayu termasuk cakupan Kodim Bontang. Ini merupakan kerjasama perdana (pertama kali) antara KODIM 0908/Bontang dengan Pemkab Kutai Kartanegara.

“Harapannya ke depan, kolaborasi dan kerjasama ini dapat dilanjutkan dan ditingkatkan sebagaimana yang telah kami lakukan dengan KODIM 0906/Kutai Kartanegara,” ujarnya.

Karya Bhakti TNI Tahun 2023 oleh KODIM 0908/Bontang ini dalam rangka melakukan peningkatan jalan usaha tani (JUT) di wilayah Kecamatan Marangkayu khususnya di 2 (dua) desa yaitu Desa Semangko dan Desa Santan Ulu. “Insyaallah hasil kegiatan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat khususnya petani di wilayah Desa Semangko dan Desa Santan Ulu,” ujarnya.

Meski ada kendala di lapangan seperti cuaca yang memasuki musim penghujan, Edi berharap waktu 3 Minggu efektif ke depan pengerjaan bisa diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang ditetapkan.

Edi berharap kedepannya pendataan di lapangan terkait kegiatan pembangunan infrastruktur pertanian lebih detail lagi, sehingga tak ada lagi yang tak sesuai rencana anggaran misalnya jembatan yang terdata tiga, ternyata setelah di lapangan lebih.

Bupati kemudian mengapresiasi profesi pertanian yang ditekuni dengan baik, ia berharap agar terus ditekuni karena merupakan penopang ekonomi. Marangkayu salah satu andalan Kukar penghasil beras. Maka banyak infrastruktur yang Pemkab Kukar bangun di Marangkayu termasuk terkait pertanian, irigasi terus dikerjakan khususnya di titik yang paling dibutuhkan. Data yang valid diperlukan untuk prioritas yang mana dikerjakan lebih dahulu.

Kemudian Edi mengingatkan agar upaya swadaya gotong royong terus dilestarikan untuk penguatan pembangunan bersama.

“Semoga karya bhakti TNI ini dapat terus berjalan lancar dengan baik dan lebih terkoordinasi untuk pembangunan pertanian Kukar kedepannya,” demikian harapnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi dengan petani. (Prokom04)

TENGGARONG – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggandeng Unit Layanan Strategis Percepatan Pembangunan dan Inovasi Daerah (ULS-PPID) Universitas Mulawarman (Unmul) melakukan kajian terhadap Determinan dan Penanggulangan Kasus Perdagangan Manusia, Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Eksploitasi Terhadap Anak di Kukar.

Hasil kajian dari ULS-PPID Unmul tersebut diseminarkan yang dibuka oleh Kepala Bidang Perlindungan Anak Saiful didampingi Kabid Sosial Budaya Kemasyarakatan BRIDA Tulus Sutopo, Selasa (28/11/2023) di ruang pertemuan DP3A Kukar.

“Kajian yang dilakukan tim ULS-PPID terhadap determinan dan penanggulangan kasus perdagangan manusia, kekerasan dalam rumah tangga dan eksploitasi terhadap anak di Kukar akan menjadi bahan dalam mengambil kebijakan kedepannya,” kata Saiful.

“Riset terhadap penanggulangan kasus perdagangan manusia hingga kekerasan dan eksploitasi terhadap anak akan terus dilakukan secara ilmiyah sehingga harapan kedepannya kukar zero perdagangan manusia, KDRT hingga eksploitasi terhadap anak,” ujar Tulus Sutopo.

Sementara itu dalam presentasinya, Ketua Tim Pengkaji Lisda Sopia, M.Psi., Psikolog penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap perdagangan manusia, kekerasan dalam rumah tangga dan ekspoitasi terhadap anak di Kabupaten Kutai Kartanegara. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perdagangan manusia, kekerasan dalam rumah tangga dan ekspoitasi terhadap anak di Kukar.

Adapun kesimpulan dalam hasil riset dilapangan menunjukkan bahwa determinan terjadinya perdagangan manusia di Kabupaten Kutai Kartanegara adalah media sosial 82,7 persen, ekonomi 76,1 persen, lingkungan 73,4 persen, pengetahuan 63,2 persen, pendidikan 41,2 persen, dan yang paling rendah adalah sosial budaya 16,1 persen.

Kemudian determinan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga di Kukar adalah ekonomi 86,6 persen, pengetahuan 52,2 persen, kontrol emosi 41,2 persen, lingkungan 33,7 persen dan paling rendah sosial budaya 17 persen.

Selanjutnya determinan terjadinya ekploitasi terhadap anak di Kukar adalah ekonomi 52,4 persen, pengetahuan 37,8 persen dan pendidikan 35,4 persen.

Determinan ekonomi yakni kemiskinan, sulitnya mencari lapangan pekerjaan, dan pengangguran merupakan determinan yang selalu muncul dan terkait erat dengan perdagangan manusia, kekerasan dalam rumah tangga dan ekploitasi anak.

“Jadi hasil kajian, tim menyarankan agar perlu upaya peningkatan pendapatan dan akses lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan masyarakat, perlunya peningkatan literasi digitalkhususnya dalam hal perdagangan manusia hingga perlunya penegakan supermasi hukum yang berkeadilan dalam menyelesaikan permasalahan perdagangan manusia, kekerasan dalam rumah tangga dan eksploitasi anak,” jelasnya. (Prokom10)