TENGGARONG – Plt Asisten III Setkab Kutai Kartanegara (Kukar) Sukotjo mengingatkan kepada semua Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Non ASN agar terus semangat dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan mengedepankan slogan “Mudahkan, Jangan Mempersulit”.

“Mari wujudkan kinerja yang bermoral, sebagaimana arahan dari Bupati (Edi Damansyah-red) yakni jadikan kantor sebagai sajadah dan kerja kita sebagai ibadah,” kata Sukotjo saat memimpin Apel pagi dilingkungan sekretariat Kabupaten, secara virtual, Senin 6 September 2021.

Untuk itu, kata Sukotjo dengan slogan “Mudahkan jangan Mempersulit” artinya apa-apa yang saat ini dikerjakan selalu berikan kemudahan pelayanan yang terbaik.

“Mudahkan dalam semua pelayanan, jagan kita mempersulit, karena siapa saja yang memudahkan kerjanya maka akan dimudahkan segala urusannya. Adapun yang mempersulit pelayanan bukan hanya di dunia akan dipersulit melainkan diakherat pun akan dipersulit oleh Allah SWT,” ujarnya.

Ditambahkan Sukotjo yang juga Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) mengatakan, apa yang kita lakukan dalam bekerja hendaknyalah selalu mengkoniksikan, bukan hanya teruntuk atasan dan masyarakat melainkan teruntuk Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan kita semua.

“Bekerja bukan hanya untuk kita dan masyarakat saja, tetapi lebih dari itu yang memberikan kita kesehatan Tuhan Yang Maha Esa,” demikian kata Sukotjo. (Prokom10)

TENGGARONG – Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) berkomitmen dalam mendukung penyelesaian pertanahan sesuai target NAWACITA melalui sertifikasi nasional. Hal tersebut dikatakan Sekda Kukar H Sunggono dalam Rakor Reforma Agraria bersama dinas/instansi terkait dipimpin oleh Bupati Kukar Edi Damansyah secara virtual baru-baru ini di Tenggarong.

Sekretaris Daerah Kukar H Sunggono. Credit Foto: Irwan

“Berdasarkan Peraturan Presiden No. 86/2018 tentang Reforma Agraria, fokus utamanya yakni penataan aset dan penataan akses,” katanya.

Menurut Sunggono, penataan aset perlu dilakukan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah dalam rangka menciptakan keadilan dibidang penguasaan dan pemilikan tanah. Sedangkan penataan akses yakni pemberian kesempatan akses permodalan maupun bantuan lain kepada subjek reforma agraria dalam rangka meningkatkan kesejahteraan berbasis pada pemanfaatan tanah, dan pemberdayaan masyarakat.

“Skemanya dimulai dari penataan aset berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya agraria untuk masyarakat, legalitas aset, diantaranya tanah transmigrasi di luar kawasan hutan yang belum bersertifikat, legalitas aset setifikasi tanah KemenATR/BPN. Redistribusi tanah yakni HGU dan tanah terlantar dan pelepasan kawasan hutan sesuai SK Menlhk No. SK.8716/2018 indikatif TORA rev.V,” ujarnya.

Adapun penyelenggaraan dan pelaksanaan reforma agraria (gotong royong dan terpadu) mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, partisipasi masyarakat langsung, pemberdayaan masyarakat, pelaku usaha hingga perbankan.

“Penyelenggaraanya sendiri meliputi pembangunaan infrastruktur, jalan, jembatan, bantuan permodalan bagi petani dan usaha kecil menengah, bantuan fisik sarana ppertanian, bibit dan lainnya. Kemudian mengarah pada program penataan akses memberikan bantuan pada lokasi-lokasi program redistribusi dan legalitas aset tanah yang telah dilakukan BPN dan mengalokasikan dana untuk pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, bantuan permodalan perbankan dan lainnya,” katanya.

“Pemkab juga mengusulkan perubahan kawasan pada revisi tata ruang yang tersebar di 39 titik lokasi, pemantapan koordinasi terhadap program reforma agraria antara kementerian ATR/Kanwil BPN/Kantor Pertanahan Kukar untuk legalitas program dan kegiatan hingga prioritas yakni menyiapkan program dan kegiatan khususnya penyediaan infrastruktur kebutuhan pedesaan pada redistribusi di desa Jonggon Jaya Loa Kulu,” demikian jelasnya. (Prokom10)

TENGGARONG – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) H Hadi Mulyadi menyerahkan santunan bagi anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat terpapar Covid-19 berupa uang tunai masing-masing sebesar Rp2 juta, Kamis (2/9/2021) di Ruang Serbaguna Kantor Bupati, Tenggarong.

“Santunan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah provinsi Kaltim kepada semua anak yatim/piatu di Kaltim termasuk di Kabupaten Kutai Kartanegara,” katanya.

Ia berpesan kepada semua anak yatim/piatu yang orang tuanya meninggal akibat terpapar Covid-19 agar bersabar dalam menghadapi cobaan tersebut.

“Ingatlah wahai anak-anakku, bahwa kehilangan orang tua bukan berarti kehilangan segalanya, justru ada hikmah besar yang dipersiapkan Allah SWT dalam mewujudkan harapan orang tua kalian. Jadilah orang yang tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang kuat, bermanfaat, berkah bagi kehidupan dimasa mendatang,” pesannya.

Ditambahkan Hadi, Pemprov Kaltim juga telah menyiapkan peraturan terkait bantuan pendidikan bagi anak yatim/piatu untuk menjamin biaya pendidikan minimal tingkat SMA dan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa Kaltim.

“Saya juga mengapresiasi atas kepedulian pemkab Kukar yang juga menyiapkan regulasi bantuan bagi kelangsungan masa depan anak-anak yatim/piatu yang orang tuanya meninggal akibat terpapar Covid-19 dengan menjamin biaya pendidikan hingga perguruan tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutan tertulisnya dibacakan Sekda Kukar H Sunggono, mengucapkan terima kasih atas segala perhatian serta bantuan yang diberikan oleh Gubernur beserta jajaran provinsi Kaltim termasuk bantuan berupa santunan anak yatim/piatu.

“Disadari bahwa santunan yang diberikan hari ini hanya bersifat jangka pendek, dan kita bersyukur Pemprov Kaltim juga telah menyiapkan berbagai program dalam rangka tetap membantu anak-anak kami di masa mendatang,”jelasnya.

(Prokom10)