Dikunjungi Mendes PDTT, Bupati Minta Dukungan Penggunaan Aset Pasca Tambang
Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menerima Kunjungan Kerja Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI H Abdul Halim Iskandar, Selasa (12/10) di Kantor Desa Bangun Rejo Kecamatan Tenggarong Seberang.
“Bangga Buatan Indonesia sudah diluncurkan, tetapi kedepan akan ada bangga buatan Kutai Kartanegara dan slogan Percaya Desa karena Desa Bisa harus terus diserukan,” ungkap Bupati dalam sambutannya.
Ia juga mengatakan bahwa dukungan Kemendes PDTT sangatlah besar melalui pendamping desa yang tersebar di 193 desa di Kukar.
“Pendamping desa bekerja sangat nyata, bukan hanya mengawal dana desa saja tapi mengawal ADD, bagi hasil pajak, dan tahun ini akan ada kebijakan bantuan keuangan khusus ke desa,” ujarnya.
Edi menyebut bahwa bantuan khusus tersebut diperuntukan untuk memperkuat fiskal di desa.
“Kalo desa maju maka akan mandiri dan kalo desa mandiri maka kabupaten akan maju, kalo kabupaten maju maka provinsi akan maju dan bila provinsi maju negara akan maju secara nasional,” ungkapnya.
Kedepan tambahnya, dari 193 desa Pemkab Kukar akan mendorong beberapa desa yang akan menjadi pilot project atau role models pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) moderen. BUMDes tersebut dapat dikelola dengan manajemen sebuah perusahaan, dan Pemkab Kukar telah bekerja sama dengan Universitas Mulawarman.
Edi juga sangat berharap potensi desa bisa dikelola oleh desa melalui BUMDes dan bisa betul-betul menjadi sumber pendapatan desa dengan manajemen kelola moderen.
Selanjutnya Bupati meminta dukungan kepada Mendes PDTT RI H Abdul Halim Iskandar untuk membantu memfasilitasi pengunaan aset-aset pasca tambang, agar bisa menjadi aset desa dan bisa menjadi pusat ekomoni baru bagi desa seperti pengembangan objek wisata dan juga sumber air bagi pertanian.
Terkait gerakan Bangga Buatan Indonesia, di Kukar sudah ada beberapa BUMDes yang sudah mengekspor produknya. Salah satunya produk lidi dari kelapa sawit dari Desa Muara Badak Ulu.
“Saya berharap kedepan pemerintah bisa terus bersinergi dengan para pengusaha untuk terus menggali dan mengembangkan produk-produk yang awalnya hanya sampah bisa bernilai ekomonis,” harap Edi.
Edi juga meminta dukungan agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah, serta pedagang kaki lima, bisa mendapatkan kemudahan kredit karena pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah menetapkan program KUR yang mudah dan bunga rendah.
Dengan pertimbangan tersebut Pemkab Kukar akan meluncurkan program Kredit melawan rentenir.
“Program ini di gagas karena masih banyak masyarakat Kukar yang tak mengerti dan tidak mengenal perbankan,” tegasnya.
Diakhir ia berharap pasca pandemi perekonomian di Kukar bisa terus membaik dan bangkit dan semua itu tak lepas dari kerjasama semua pihak.(Prokompim08)