Duta Baca Pelajar Diharapkan Jadi Ujung Tombak Bangkitkan Minat Baca di Kukar
Tenggarong – Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kutai Kartanegara (Kukar) Ahyani Fadianur Diani, membuka Grand Final Pemilihan Duta Baca Pelajar Tingkat SMA/SMK/MA Sederajat Kukar 2024, Kamis (24/10) di Aula Perpustakaan, Tenggarong.
Hadir pada acara itu dari Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kukar Aji Lina Rodiah beserta jajaran selaku penyelenggara, Para Guru dan Pelajar, serta undangan lainnya.
Ahyani mengatakan bahwa buku merupakan jendela dunia, dengan banyak membaca buku, seseorang akan semakin kaya akan pengetahuan dan wawasan. Dengan membaca buku, seseorang dapat memperoleh berbagai macam informasi yang ada dari seluruh dunia. Oleh karena itu, tak heran jika banyak orang cerdas dan sukses karena memiliki minat membaca yang tinggi.
Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia ini, menjadi salah satu penyebab rendahnya daya saing Indonesia, rendah indeks pembangunan SDM-nya, rendah inovasinya, rendah income per kapitanya, hingga rendah rasio gizinya. Itu semua akhirnya berpengaruh pada rendahnya indeks kebahagiaan warga Indonesia itu sendiri. Oleh karena itu, dinilai sangat perlu untuk segera membangun kesadaran dan minat membaca pada masyarakat, serta menjadikan buku atau media digital sebagai salah satu kebutuhan hidup yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakata.
Maka, untuk menumbuhkan semangat dan minat baca di masyarakat, Pemerintah berupaya untuk memberikan motivasi bagi pelajar dalam menciptakan budaya membaca di masyarakat serta memasifkan Gerakan Literasi melalui penyelenggaraan Pemilihan Duta Baca Pelajar Tingkat SLTA Kukar Tahun 2024.
“Duta Baca Pelajar Kukar ini nantinya sebagai ujung tombak dalam kampanye budaya membaca dan harus berperan aktif untuk membantu meningkatkan indeks literasi di lingkup sekolah tingkat Sekolah Dasar, Menengah Pertama, dan tingkat Sekolah Menengah Atas, sesama pelajar dan masyarakat,” ujarnya saat membacakan sambutan Pjs Bupati Kukar Bambang Arwanto.
Duta Baca Pelajar diharapkan dapat mendorong dan memotivasi serta mengajak teman-temanya untuk memberdayakan perpustakaan melalui bahan bacaan dan berkarya dalam mencapai prestasi pada usia sekolah.
Akan tetapi satu hal yang paling penting untuk diperhatikan terutama oleh Pemerintah, selain menyediakan aplikasi perpustakaan digital, tetapi isi dari perpustakaan itu sendiri juga harus mampu menarik perhatian masyarakat. Bagaimana agar masyarakat tertarik untuk melirik dan membaca bahan bacaan yang ada di perpustakaan, yaitu dengan menyediakaan bahan bacaan yang menarik, lengkap, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Banyak pelajar dan mahasiswa, atau bahkan ASN membutuhkan berbagai macam referensi bacaan, namun tidak tersedia di toko-toko buku umum. Bahkan mungkin banyak pelajar dan mahasiswa Kukar baik yang belajar di Kukar ataupun di luar Kukar, membutuhkan referensi buku untuk mendukung kegiatan belajarnya. Kiranya kebutuhan ini dapat dipenuhi oleh Perpustakaan Kukar.
Untuk itu, perpustakaan harus bisa mengetahui buku apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sehingga buku-buku dan bahan bacaan lainnya yang disediakan di perpustakaan, adalah buku-buku yang memang dibutuhkan. Perlu juga terobosan dan strategi yang tepat dalam mempromosikan perpustakaan dan kemudahan untuk mengakses informasi terkait daftar pustaka yang tersedia di perpustakaan Kukar.
“Melalui Duta Baca Pelajar ini kami harap bisa membangkitkan minat baca masyarakat baik melalui buku konvensional maupun aplikasi perpustakaan digital. Agar ke depan masyarakat Kukar memiliki wawasan dan pengetahuan yang lebih luas. Bahwa dunia luar menyimpan begitu banyak hal yang tidak kita bayangkan, dan dapat kita baca melalui buku,” demikian harapnya. (prokom04)