Lahirkan “Kukar Pintar”, Emy Jadi Salah Satu Inspirator Bagi Dunia Pendidikan di Kaltim
PENDIDIKAN merupakan hak masyarakat yang harus dipenuhi oleh Pemerintah. Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Pasal 31 Undang- Undang Dasar UUD 1945 mengamanatkan bahwa pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara, tetapi pendidikan dasar merupakan kewajiban yang harus diikuti oleh setiap warga negara dan pemerintah wajib membiayai kegiatan tersebut.
Pendidikan merupakan salah satu faktor paling penting untuk kemajuan seorang anak. Anak yang terdidik akan mencerminkan pola pikir dan pola sikap. Pendidikan yang baik menjadi pondasi pada diri anak yang akan membentuk masa depan cerahnya.
Namun, seperti kita ketahui bersama karena pandemi Covid-19 aktifitas pendidikan di Indonesia termasuk di Kutai Kartanegara sempat terganggu khususnya di tahun 2019 – 2020. Pelajaran tatap muka mau tidak mau dihentikan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covi-19. Murid-murid pun suka atau tidak suka terpaksa belajar secara onine dari rumah, yang tentu saja sistem ini memiliki kekurangan dibanding tatap muka langsung di sekolah.
Untuk itu, Kepala Seksi Kurikulum SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar Emy Rosana Saleh berfikir kraetif untuk mengatasi hambatan tersebut. Kemudian Ia melahirkan sebuah portal
yang dinamakannya “Kukar Pintar”.
Lulusan S3 Manajemen Sumber Daya Manusia Universitas Jakarta itu mengatakan bahwa Kukar Pintar merupakan situs yang merangkum seluruh bahan ajar dilengkapi vidio pembelajaran untuk guru dan murid SMP se Kukar, yang bisa diakses melalui gawai atau perangkat yang dimiliki masing-masing guru-murid.
“Jadi meskipun belajar di rumah, guru dan murid tetap berkegiatan mengajar belajar semaksimal mungkin,” ujar Ibu dari dua anak, yang meyelasaikan S2 Master of Arts di University of Queensland Australia itu saat dihubungi, Kamis (17/11).
Namun, luasnya wilayah Kukar yang terbagi 18 Kecamatan, 193 desa, dan 44 kelurahan dengan karakteristik topografi yang berbeda-beda, masih ada beberapa desa yang kesulitan untuk mengakses internet menjadi kendala Emy dengan Kukar Pintar-nya tersebut.
Alumni S1 Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang ini lantas kembali memutar otak untuk menyiasati kendala tersebut. Ia kemudian merangkum seluruh materi yang ada di Kukar Pintar ke dalam flashdisk dan CD untuk diberikan secara langsung saat berkunjung ke sekolah yang berada yang mengalami kendala jarigan teleomunikasi.
Atas inisiasinya itu, oleh Tanoto Foundation, Emy termasuk menjadi seorang yang memberikan inspirasi bagi dunia pendidikan di Kaltim.
Ia didaulat didaulat menjadi narasumber pada peluncuran vidio dan buklet Story og Change (SoC) Kalimantan Timur – Pijar Pembelajaran: Perjuangan Insan Pendidikan oleh Tanoto Foundation, yang dilaksanakan pada Kamis (17/11) siang tadi di Universitas Mulawarman Hub Lecture Theater, Samarinda.
Emy mengatakan, yang diundang Tanoto Foundation sebagai narasumber adalah orang yang menginspirasi dan berperan dalam bidang pendidikan sebagai mitra Tanoto yang ada di Kaltim.
“Saya dikontak Tanoto Foundation untuk menjadi narasumber pada peluncuran vidio dan bulklet Story og Change itu, saya diminta menceritakan inovasi yang saya buat untuk bidang pendidikan (Kukar Pintar.red),” ujarnya.
Pembukaan acara tersebut diisi oleh Gubernur Kaltim Isran Noor, Rektor Universitas Mulawarman Dr H Abdunnur, dan Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation Margaretha Ari Widowati. Sesi acara juga akan diisi dengan talkshow yang akan mengundang berbagai narasumber inspiratif dari kalangan tenaga kependidikan di Kalimantan Timur.
Emy yang dikenal cakap berbahasa Inggris dengan baik itu hingga kini terus berupaya melakukan pengarahan modul PINTAR bagi seluruh elemen pendidikan di Kukar, agar tercipta keselarasan antara kurikulum dengan metode pembelajaran oleh guru untuk pemerataan kualitas pendidikan di Kukar.
Untuk diketahui, program PINTAR (Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran) merupakan hasil kerja sama Pemkab Kukar dengan Tanoto Foundation dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di Kukar, dengan menyasar Para Kepala Sekolah, guru, pengawas, dan komite sekolah. (prokom04)