Loa Kulu Berpotensi Untuk Pengembangan Pertanian Berbasis Kawasan
Potensi pertanian loakulu (doc. M. Fadli)
TENGGARONG – Guna mempersiapkan Pembangunan Pertanian Berbasis Kawasan yang akan menjadi salah satu Program Prioritas dalam Rencana Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tahun 2021-2026, tim akademisi Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong, meninjau wilayah sentra pertanian di beberapa Kecamatan di Kukar.
Seperti yang dilakukan Tim Akademisi Unikarta akhir pekan tadi yang turun ke Kecamatan Loa Kulu.
“Kami langsung ke lapangan untuk diskusi dengan pihak-pihak terkait di wilayah Kecamatan Loa Kulu dalam rangka observasi lokasi untuk Program Pembangunan Pertanian Berbasis Kawasan,” ujar M Fadli yang merupakan bagain dari tim tersebut saat dihubungi, Rabu (24/2).
Kegiatan Tim itu diawali dengan mengunjungi embung di Desa Sumber Sari. Embung ini dibangun oleh Yayasan Obor Tani dgn sumber pendanaan berasal dari program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) Pertamina. Menurut Fadli embung itu selain dimanfaatkan untuk kebutuhan pengairan pertanian, juga penunjang tanaman hortikultura dan pariwisata.
Selanjutnya Tim mengunjungi sumur air dangkal yang dimanfaatkan sebagai sumber air saat musim kemarau. Kemudian tim bergerak ke Desa Ponoragan untuk melihat potensi perikanan darat baik untuk sumber pembibitan maupun untuk pengembangan. Sistem perikanannya selain menggunakan kolam tanah juga kolam terpal termasuk bioflog.
“Desa Ponoragan merupakan daerah penghasil bibit ikan air tawar di Kaltim,” ujarnya.
Selanjutnya Tim bergerak ke Desa Loh Sumber untuk melihat Agrowisata Mapantama, yang menjadi salah satu pusat pengembangan tanaman porang. Disebutkannya, PT. Pupuk Kaltim juga sudah menjadi salah satu mitra dalam pembangunan kawasan agrowisata Mapantama itu.
Menurut Fadli, potensi pengembangan pertanian berbasis kawasan selain pada tiga desa tersebut diatas, juga ada Desa/Kelurahan sekitarnya yaitu Desa Jembayan Tengah, Desa Sepakat, Desa Rempanga, Kelurahan Bukit Biru dan Jahab. Sehingga menurutnya Loa Kulu berpotensi untuk pengembangan pertanian berbasis kawasan.
Untuk diketahui di wilayah Loa Kulu juga telah ditetapkan 5 Desa sebagai Kawasan Perdesaan Agrowisata Behari, yaitu yaitu Desa Jembayan Tengah, Loh Sumber, Sumber Sari, Ponoragan, dan Desa Sepakat. Loa Kulu merupakan lokasi yang memiliki banyak potensi, diantaranya sektor Pertanian, sektor Perikanan, sektor Peternakan, sektor Kelembagaan dan SDM, fasilitas wisata alam yang alami dan juga situs sejarah yang merupakan peninggalan penjajahan Jepang dan Belanda yang masih dapat dikunjungi pada saat ini.(prokom04)