Lomba Masak Serba Ikan, Diharapkan Konsumsi Ikan Meningkat Mendorong Turunnya Angka Stunting
Tenggarong – Kutai Kartanegara (Kukar) merupakan daerah penghasil ikan terbesar di Kalimantan Timur (Kaltim). Baik dari hasil tangkapan sungai, laut maupun keramba. Sayang sekali jika dengan sumber protein hewani yang melimpah ini, tidak dimanfaatkan dan dikelola sebagai asupan bagi ibu hamil maupun anak-anak.
Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Umum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) Ahyani Fadiannur Diani saat membacakan sambutan Bupati pada acara lomba masak serba ikan tingkat kabupaten tahun 2023 kerjasama antara Tim Penggerak (TP) PKK dengan kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), di halaman kantor DKP, Rabu (7/9/2023)
“Namun agar ikan dapat dinikmati dan disukai oleh semua kalangan, kita harus mampu berinovasi, berkreasi dalam mengolah ikan menjadi sajian yang menarik, enak, namun tetap sehat dan bergizi” ujarnya
Lebih lanjut Ahyani mengatakan cara pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang keliru menjadi salah satu penyebab stunting pada anak, dan salah satu zat gizi yang biasanya kurang pada MPASI adalah protein hewani, seperti daging merah, daging ayam, ikan dan telur. Kurangnya protein hewani, menurut penelitian, berhubungan dengan masalah gangguan pertumbuhan fisik pada anak balita, termasuk stunting.
Penyebab stunting pada anak umumnya terkait dengan status gizi ibu hamil yang buruk sehingga gizi yang didapat janin dalam kandungan tidak mencukupi. Kekurangan gizi inilah yang akan menghambat pertumbuhan janin dan bisa terus berlanjut setelah kelahiran dan menjadi penyebab stunting pada anak.
Diungkapkannya Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
“Dari data yang dimiliki pada tahun 2022, angka anak stunting di Indonesia mencapai 21,6%. Angka ini termasuk dalam kategori tinggi menurut WHO, sehingga Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan memasukan Stunting menjadi salah satu target RPJM Pemerintah Republik Indonesia. Dimana target yang ingin dicapai adalah menurunkan dari 24% menjadi 14%” ungkapnya.
Ia berharap dengan meningkatnya konsumsi ikan pada ibu hamil dan anak, dapat mendorong menurunnya angka anak stunting di Kukar dan Indonesia pada umumnya.
“Saya juga berharap pada lomba ini, akan tercipta resep-resep baru berbahan ikan. Yang mungkin akan menjadi resep favorit keluarga, terutama anak-anak” pungkasnya.
Hadir dalam acara tersebut Ketua TP PKK Kukar, Maslianawati Edi Damansyah, Kepala dinas Ketahanan pangan Sutikno, kepala DKP Muslik, Camat Samboja Barat Burhanuddin, Camat Sebulu Edi Fahrudin, dan Camat Muara Wis Fadhli Annur. (Prokom01).