MUI Kecamatan Dibantu Operasional Rp 10 Juta, Pemkab: Peran Ulama Di Masyarakat Sangat Penting
Tenggarong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Sekretaris Daerah (Sekda) H Sunggono menyerahkan bantuan Operasional kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan se Kabupaten Kukar, pada acara Silaturahmi dan Halaqah Kebangsaan, di Aula Kantor Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kukar, Sabtu (7/9/2024).
Bantuan Rp 10 juta per-kecamatan ini di serahkan secara simbolis oleh Sekda Sunggono kepada pengurus MUI Kecamatan Kota Bangun, disaksikan Ketua MUI Kukar KH Abdul Hanan dan pengurus Nahdatul Ulama (NU) Kukar KH Iryanto.
Bupati Kukar Edi Damansyah melalui Sunggono mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada MUI Kukar beserta seluruh jajarannya yang telah berupaya untuk mengadakan acara silaturahmi dan halaqah kebangsaan ini.
“Dan saya berharap, tentunya para peserta dapat mengikuti acara ini dengan khidmat dan sungguh-sungguh sehingga mampu melahirkan hal-hal yang sangat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya untuk kemaslahatan dan kesejahteraan umat di daerah ini,” harapnya.
Selanjutnya, Ia mengatakan, Halaqah termasuk salah satu tradisi yang kerap dilakukan Rasulullah SAW. Sampai saat ini halaqah terus dilakukan oleh masyarakat yang lebih luas. Halaqah merupakan metode yang efektif untuk mempererat hubungan sesama manusia karena dalam kegiatan tersebut terjadi proses interaksi yang itensif.
Kebiasaan yang baik seperti ini hendaknya terus diupayakan untuk dapat dilaksanakan secara rutin dan terus menerus, sehingga akan lahir gagasan-gagasan yang unggul.
Diantaranya, Bagaimana menjembatani kelangkaan da’i-da’i yang mau diterjunkan ke pedesaan dan mau menetap disana. Sampai hari ini persoalan ini belum bisa ditangani oleh pemerintah dan MUI harus tampil mengambil peran ini. Bagaimana menjembatani masih minimnya guru-guru mengaji pedesaan, walaupun pemerintah daerah telah melaksanakan program Satu Desa Satu Hafidz Al-Qur’an.
Bagaimana menjembatani masalah minimnya tenaga-tenaga yang mau dengan sukarela menjadi Pemelihara Jenazah mulai memandikan, mengkafani, mensholatkan sampai proses menguburkan jenazah.
“Karena masih banyak isu-isu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang belum bisa di jangkau oleh pemerintah, disinilah Majelis Ulama harus tampil mengambil peran ini,” demikian pungkasnya.
Di Penghujung kegiatan tersebut, dilakukan foto bersama Sekda dengan peserta Halaqah se Kukar. (prokom05)