‘Pendekar Idaman’ Dibekali Membangun Citra Diri
TENGGARONG – Ratusan peserta Pendamping Lokal Desa Pendekar Idaman mengikuti pelatihan pratugas yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dibuka Sekda Kukar Dr.H. Sunggono di Hotel Harris, Samarinda, baru-baru ini.
Dalam pelatihan itu, para pendekar idaman juga dibekali dengan bagaimana membina suasana dan pengorganisasian dengan terlebih dahulu menggaungkan yel-yel salam “Kukar Idaman! Sulit tapi bisa! pendekar idaman Tangguh, Ulet, Berani, Pendekar Idaman Inovatif, Daya Saing, Mandiri Pasti Bisa”.
Setelah itu pemateri dari kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi membekali peserta dengan bagaimana membangun paradikma citra diri.
“Diri adalah individu yang berkendak bebas, berbekal-budi yang berada bersama dengan dunianya seperti tugas diri dalam nunianya, aktualisasi, bekerja dan menjadi pribadi yang bermanfaat sepenuhnya, memenuhi kebutuhan hidup, menghormati kehidupan dan memulihkan kehidupan,” kata Henry Irwan dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) RI.
Adapun konsep diri yakni diri ideal (self idesal) gambaran tentang diri yang ideal, citra diri (faktual) self image) gambaran tentang diri yang nyata saat ini dan harga diri “self esteme’ gambaran tentang harga, nilai diri.
“Artinya, citra diri merupakan persepsi diri factual yang berada bersama dengan dunianya, cara dan kemamuan memahami informasi, obyek di luar dan pengalaman subyek dalam interaksi dengan dunia, memaknai apa yang dipahami, menggerakkan kecenderungan diri dalam mengaktualisasikan keberadaannya (eksistensi sebagai pribadi apa adanya hingga kesadaran untuk mengaktualisasi diri menjadi pribadi yang berfungsi sepenuhnya,” ujarnya.
Adapun aktualisasi diri yakni tidak bergantung pada bakat, cara diri positif, persepsi diri yang kuat dalam menginternalisasi nilai integritas, menjadi pribadi yang berfungsi sepenuhnya. Sementara kecenderungan bawaan yang menentukan yakni tetap pada kesadaran dan kecerdasan diri, cara diri negatif, persepsi diri yang lemah dalam menginternalisasi nilai integritas dan menjadi pribadi yang peioratif, menganggap diri endah sebagai bakat. (Prokom10)