Petani Millenial Margahayu Buat Terobosan Pengelolaan Lahan Pertanian Dengan Bokashi
Tenggarong – Kelompok Tani Millenial Desa Margahayu Kecamatan Loa Kulu melakukan terobosan dalam pengelolaan lahan pertanian di wilayahnya, dengan menggunakan pupuk bokashi (pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik) dan arang sekam.
Wahyu yang merupakan Duta Petani millenial, mengatakan bahwa pemilihan pupuk bokashi untuk lahan pertanian diharapkan dapat memperbaiki struktur tanah, yang sebagian besar telah menjadi keras akibat penggunaan pupuk kimia terus-menerus dan bisa dipakai untuk pupuk dasar segala jenis tanaman.
“Saat ini Kelompok Tani Millenial Desa Margahayu mengunakan pupuk bokashi untuk pengembangan jahe dan hortikultura,” ungkapnya.
Menurut Wahyu, untuk produksi pupuk bokashi masih belum terlalu banyak berproduksi, dan masih sesuai kapasitas lahan karena kapasitas gudang hanya 1 ton per 4 bulan dan butuh waktu 4 bulan untuk fermentasi sampai siap pakai.
“Alhamdulilah sudah 2 tahun berjalan proses pembuatannya dan sudah sudah lebih dari 8 ton bokashi yang sudah diproduksi, masih belum banyak tetapi sudah bisa produksi untuk pemakaian sendiri dan untuk beberapa Poktan lainya, walaupun lebih murah dari pupuk biasanya tetapi kesulitanya adalah prosesnya yang memakan waktu lama,” ungkapnya.
Wahyu menjelaskan bahwa pupuk bokashi terbukti meningkatkan kesuburan serta produktifitas tanaman, meski efek ini baru dapat dirasakan setelah bertahun-tahun penggunaan. Hal tersebut sangat wajar, menurutnya karena pupuk alami semacam bokashi biasanya memang mengandung unsur hara dalam dosis kecil namun lengkap unsur makro dan mikronya.
Diakhir ia berharap para petani terus melakukan inovasi, dalam mengelola lahan sehingga dapat menghasilkan rumusan yang lebih baik lagi dalam pengembangan lahan pertanian dan juga bisa meningkatkan nilai perekonomian petani.(Prokom 08)