Poktan Sinar Kumala Berhasil Panen Bahan Beras Shirataki
Tenggarong – Kelompok Tani (Poktan) Sinar Kumala Loa Ipuh Darat binaan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kutai Kartanegara berhasil menanam hingga memanen tanaman porang.
Antonius Warowo dari Poktan Sinar Kumala mengatakan penanaman porang itu dilakukan pada Desember 2020 dengan masa tanam 7 sampai 8 bulan. Tanaman perdana porang Poktan Sinar Kumala tersebut terbagi dua pola, yakni menggunakan lahan seluas 1 hektar dengan pola tanam tanpa naungan, sedangkan tanaman yang 2 hektar dengan pola tanam memakai naungan pohon karet.
Dikatakan Antonius budidaya tanaman porang ini sebenarnya sangat mudah, karena tanaman ini merupakan tanaman yang hidup di hutan – hutan di Pulau Jawa dan Kalimantan.
“Kenapa selama ini tanaman porang tidak dikembangkan, karena tanaman ini tidak bisa dikonsumsi secara langsung, tetapi harus diolah terlebih dahulu, salah satu hasil olahannya yang terkenal adalah menjadi beras Shirataki,” ujarnya, saat panen perdana porang, Senin (12/4).
Disebutnya, porang yang ada di Jawa diproses di pabrik menjadi bentuk tim dan tepung, lalu diekspor ke Jepang, Tiongkok, Vietnam, dan Taiwan, biasanya dibuat jadi produk akhir yaitu tepung yang diolah menjadi beras shirataki yang rendah kalori, sehingga cocok untuk penderita diabetes.
Panen perdana porang itu dilakukan oleh Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar Sutikno.
Bupati mengapresiasi kelompok tani Sinar Kumala dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) setempat yang telah berhasil memetik jerih payahnya melalui panen porang pada hari ini. (Prokom-02)