Rakordal Semester l, Bupati Minta OPD Lakukan Terobosan Baru Sesuai Target Kinerja
Tenggarong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melaksanakan Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) dan Evaluasi Pelaksanaan Kinerja Semester l Tahun Anggaran 2022, serta Pembangunan Infrastruktur dan Lumbung Pangan, Kamis (7/7) di aula Bappeda Kukar.
Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar Sy Vanesa Vilna mengatakan fokus pembangunan tahun 2022 sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Kukar yaitu Kukar Idaman mewujudkan masyarakat Kukar yang sejahtera dan berbahagia. Sedangkan tema RKPD Kukar 2022 “Memperkuat Landasan Bagi Percepatan (Akselerasi) dan Pembaharuan (Transformasi) Pembangunan berbasis potensi Kewilayahan dan Komoditi Unggulan Daerah”.
”Ini sekaligus menjadi fokus keberhasilan bagi pembangunan daerah, berdasarkan pada potensi pengembangan daerah secara pendayaan melalui penguatan kecamatan dan pembangunan kawasan berbasis komoditi unggulan, dalam hal ini kita fokuskan pada bidang pertanian,” katanya.
Prioritas pembangunan 2022 yaitu penyelenggaraan pemerintahan daerah berbasis teknologi informasi, peningkatan mutu dan jangkauan layanan pendidikan dan kesehatan, peningkatan daya saing tenaga kerja dan daya beli masyarakat, peningkatan nilai tambah komoditas unggulan daerah berbasis wilayah dan lingkungan dan peningkatan aksesibilitas dan layanan infrastruktur wilayah.
Selanjutnya Sy Vanesa mengimbau bagi Perangkat Daerah yang belum terisi 100 persen pada e-pantau, agar segera melakukan pengisian secepatnya agar bisa mencapai kinerja output dan keuangan semester 1, karena ini merupakan bagian dari proses untuk penyusunan perubahan RKPD Tahun 2022, dimana provinsi sudah mengeluarkan tanggal batas waktu yaitu 15 Juli 2022 untuk penyerahan seluruh perlengkapan penyusunan perubahan RKPD tahun 2022 .
Selanjutnya Sekretaris Dinas PU Rudi Suryadinata memaparkan fokus strategi Dinas PU adalah fokus pada jalan pengembangan perekonomian dengan tujuan pengembangan desa baik sektor pertanian, pariwisata, perdagangan sesuai prioritas daerah. Fokus pengganggaran berdasarkan kelas jalan disesuaikan dengan fungsi/kebutuhan.
”Kami akan mengindentifikasi wilayah – wilayah yang bersinggungan dengan pengembangan ekonomi Kukar dan melakukan analisis terhadap desa – desa yang layak untuk dianggarkan yaitu desa yang potensi untuk pengembangan desa mandiri, desa yang masuk pada 3T(tertinggal, terpencil dan terluar), minim pembiayaan tetapi memiliki daya ungkit yang besar,” ungkapnya.
Sementara itu, Asisten III Totok Heru Subroto memaparkan tentang Kukar sebagai Lumbung Pangan. Ia menyebutkan pertumbuhan dan kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan pada PDRB Kukar mengalami fluktuasi selama 3 tahun terakhir dari pendekatan pertumbuhan kondisi terbaik pada tahun 2019 sedangkan kontribusi tertinggi pada tahun 2020. Tahun 2021 kontribusi pertambangan berada pada angka 64,10% tertinggi selama 3 tahun terakhir.
Dari analis shift share sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tampil sebagai salah satu sektor yang mempunyai keunggulan kompetitif di Kukar.
”Hal ini dapat dilihat dari 3 komponen shif share yang bernilai positif, ini mengukuhkan simpulan bahwa sektor pertanian merupakan basis perekonomian Kukar yang terkuat,” bebernya.
Kukar menerapkan pengembangan pertanian berbasis kawasan di beberapa lokasi yaitu Sebulu, Muara Kaman, Marangkayu, Tenggarong, Loa Kulu dan Tenggarong Seberang. Dari kondisi yang menunjukan bahwa Kukar sebagai sumber penghasil pangan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, namun juga sebagai pemasok pangan untuk daerah lainnya di wilayah Kaltim.
Bupati Kukar Edi Damansyah dalam arahannya mengatakan Rakordal yang dilaksanakan ini jangan hanya sebagai seremoni saja, tetapi harus bisa dijadikan bahan untuk perbaikan.
“Kita terus berupaya memperbaiki proses administrasi agar cepat menetapkan SK PA, KPA dan Kepala OPD harus bisa melihat kondisi yang ada di perangkat daerahnya untuk melakukan perubahan dan evaluasi. Idealnya harus ada perencanaan setahun sebelumnya baru dikerjakan,” tegasnya.
Dari paparan Dinas PU, Edi menanggapi Dinas PU harus berpegang pada prinsip satu data agar bisa terarah dan tepat sasaran. Pembangunan jalan harus berbasis data sehingga Bappeda harus memiliki bank data rencana pembangunan jalan berbasis geospasial minimal hingga tingkat kecamatan dan diintegrasikan dengan kebijakan pembangunan desa.
“Dilihat dari kondisi sekarang banyak pembangunan belum berjalan optimal, sekarang sudah bulan Juli apakah bisa selesai sesuai waktu, harusnya kita semua bisa belajar dari tahun – tahun kemarin,” katanya.
Dikatakannya kepala Bapenda terus berjuang dan mencari peluang agar mendapatkan tambahan bagi hasil dipusat.
“Dilihat proses pembangunan sekarang yang lambat akan menjadi sia – sia berapa pun tambahan yang didapat Kukar jika tidak ada perubahan item belanja, itu tidak akan memberi manfaat lebih besar yang menjadi kebutuhan masyarakat di Kukar ini, kepada OPD terus lakukan evaluasi pekerjaannya,” pintanya.
Selanjutnya menanggapi pembangunan pertanian, Kukar sebagai lumbung pangan, Edi mengapresiasi paparan yang disampaikan Asisten lll Totok Heru Subroto. Dari paparan yang disampaikan dalam matriks, sudah memberikan gambaran bagaimana Kukar sebagai penyedia pangan baik sebagai penyedia beras maupun hortikultura. Edi mengharapkan dari data – data yang sudah terhimpun harus bisa dibawa pada RKPD 2023.
“Ini tugas utama Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar agar tetap optimis melakukan tugasnya yang selama ini tidak tersusun dengan rapi, sekarang harus bekerja sesuai data dan menciptakan Kukar sebagai lumbung pangan itu harus terwujud,” kata Edi.
Dalam pembangunan pertanian, Ia minta kepada Sekda untuk mengkonsolidasikan program dan kegiatan OPD yang mengarah pada pembangunan pertanian, yang dimulai dari sinkronisasi kelembagaan organisasi pemerintahan daerah, yang meliputi SDM, regulasi dan dukungan pembiayaan, agar langkah – langkah pembangunan pertanian sejalan dengan kebijakan struktur kelembagaan dan alokasi anggaran di masing – masing OPD.
Edi menegaskan agar semua OPD melakukan evaluasi dan terobosan – terobosan yang baru sesuai dengan target kinerja.
“Ini kita lakukan agar terbentuk kelompok kerja pemikir yang searah dengan semangat program Kukar Idaman dan memperkuat kolaborasi dengan lembaga penelitian dan perguruan tinggi sebagai pendamping dalam proses perumusan kebijakan lebih baik,” ujar Edi.
Edi juga meminta agar kegiatan Rakordal ini dituangkan dalam bentuk sebagai kesimpulan dan diberikan kepada semua OPD agar ada perbaikan kerja kedepannya.
“Kita perlu menyamakan frekuensi jika itu terwujud mungkin apa yang kita cita – citakan bisa tercapai,” pintanya.
Sementara, Sekda Kukar H Sunggono mengatakan setelah Rakordal akan ada rapat lanjutan terkait capaian kegiatan utamanya kegiatan yang melalui proses lelang belanja daerah.
Berdasarkan laporan Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa relatif sudah lebih baik dari tahun kemarin walaupun masih belum sesuai harapan yang harusnya selesai di bulan Maret.
“Selanjutnya kita akan membuat blueprint yang melibatkan OPD terkait sebagai pilot project agar semua konsep ideal bisa direalisasikan,”ujarnya.
Rakordal dihadiri oleh Wakil Bupati H Rendi Solihin, Sekda Kukar H Sunggono, Asisten II Wiyono, Asisten IIl Totok Heru Subroto, Tim Gugus Tugas Kukar Idaman, Kepala OPD, Camat se-Kukar, Pejabat Administrator, JFT, Lurah dan Kepala Desa yang hadir langsung maupun virtual.(Prokom06)